PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK REMAJA DI SMAN 1 KINTAMANI
Abstract
ABSTRAK
Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan hal penting yang tidak diketahui oleh banyak orang. Hal tersebut dikarenakan minimnya informasi dan pelatihan yang berkaitan dengan tindakan BHD tersebut. Dalam kegiatan ini, mitra dari program kemitraan masyarakat (PKM) kami adalah kelompok remaja di SMAN 1 Kintamani. Dengan permasalahan prioritas yang ditetapkan adalah: 1) Kurangnya pengetahuan tentang kejadian gawat darurat pada kehidupan sehari-hari dan 2) Pengetahuan tentang tindakan pertolongan pada kejadian gawat darurat pada henti jantung dan henti napas. Solusi yang diusulkan adalah: 1) pemberian penyuluhan terkait kegawatdaruratan medis pada masyarakat awam, 2) pelatihan bantuan hidup dasar dalam upaya pertolongan pada kegawatdaruratan medis henti jantung dan henti napas pada masyarakat awam. Pada pelaksanaan kegiatan PKM ini, kami lakukan beberapa kegiatan dengan bertahap yang dimulai dari kegiatan sosialisasi, kemudian memberikan penyuluhan dan melakukan pelatihan, dan terakhir adalah melakukan evaluasi atas apa yang sudah diberikan kepada peserta PKM. Di awal saat kegiatan dilaksanakan, kami memberikan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya kegiatan PKM ini, kemudian kami memaparkan sasaran dan metode dari kegiatan kami serta peran dari pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan ini. Kegiatan ini diiikuti oleh 50 siswa yang tergabung dalam kelompok organisasi siswa (OSIS, PMR dan Pramuka) yang terdiri dari siswa kelas X hingga kelas XI, selanjutnya dilakukan penyuluhan kepada kelompok remaja di SMAN 1 Kintamani tersebut terkait kejadian kondisi kegawatdaruratan pada masyarakat awam, dan kemudian akan dilanjutkan dengan pelatihan bantuan hidup dasar pada kegawatdaruratan medis henti jantung dan henti napas. Setelah itu dilakukan hands on untk masing-masing peserta dan kemudian dilakukan evaluasi setelah pelatihan dan setelah program selesai. Proses evaluasi dilaksanakan dengan metode kuis menggunakan 5 pertanyaan terkait isi materi dan diujikan pada waktu sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan, kemudian evaluasi hands on dilaksanakan dengan mengadakan simulasi dan melakukan demo RJP pada manekin yang telah disiapkan.
Basic life support (BLS) is an important thing that many people don't know about. This is due to the lack of information and training related to BLS's actions. In this activity, the partners of our community partnership program (Program Kesehatan Masyarakat) are youth groups at SMAN 1 Kintamani. The priority problems determined are: 1) Lack of knowledge about emergency events in everyday life and 2) Knowledge about aid measures for emergency events such as cardiac arrest and respiratory arrest. The proposed solutions are: 1) providing education regarding medical emergencies to the lay public, 2) training in basic life support as assistance in medical emergencies regarding cardiac arrest and respiratory arrest to the lay public. This PKM activity is carried out in stages starting from socialization activities, counseling and training, and evaluation. At the start of the activity, outreach was carried out to all parties involved to explain the aims and objectives of PKM, targets and methods of activities as well as the roles of all parties involved. This activity was attended by 50 students who were members of student organization groups (OSIS, PMR and Pramuka) consisting of students from class X to class will be continued with basic life support training in medical emergencies such as cardiac arrest and respiratory arrest. After that, a hands-on was carried out for each participant and then an evaluation was carried out after the training and after the program was completed. The evaluation process was carried out using a quiz method using 5 questions related to the content of the material and tested before and after the counseling activity, then a hands-on evaluation was carried out by holding simulations and carrying out Cardiopulmonary Resuscitation demonstrations on prepared mannequins.
References
2. Katerina B , Andrej Š,Monika Š, Gordana A , Marija A , Aleksandra P, Taša L , Jasminka P. (2019). Cardiopulmonary Resuscitation Performed by Trained Providers and Shorter Time to Emergency Medical Team Arrival Increased Patients Survival Rates in Istra County, Croatia : A Retrospective Study." : 325–32DOI:10.3325/cmj.2019.60.325
3. Perkins GD, Handley AJ, Koster RW, Castren M, Smyth MA, Olasveegen T, et al. (2015) European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2015: Section 2. Adult basic life support and automated external defibrillation. Resuscitation, 2015. 95: p. 81- 99. http://dx.doi.org/10.1016/j.resuscitation.2015.07.015
4. Gates S, Quinn T, Deakin CD, Blair L, Couper K, Perkins GD, et al. (2015). Mechanical chest compression for out of hospital cardiac arrest: Systematic review and meta- analysis. Resuscitation. 94: p. 91-7. https://www.resuscitationjournal.com/article/S0300-9572(15)00310- X/fulltext#secsect0040
5. Hasselqvist-Ax I, Riva G, Herlitz J, Rosenqvist M, Hollenberg J, Nordberg P,et al. (2015).Early cardiopulmonary resuscitation in out-of-hospital cardiac arrest.. N Engl J Med,. 372(24): p. 2307-15. DOI: 10.1056/NEJMoa1405796
6. Lee, K, (2012).Cardiopulmonary resuscitation: new concept. Tuberc Respir Dis.. 72(5): p. 401-8. doi: 10.4046/trd.2012.72.5.401
7. Shemie SD, Gardiner D.(2018).Circulatory Arrest, Brain Arrest and Death Determination. Front Cardiovasc Med, 5: p.15.doi: 10.3389/fcvm.2018.00015
8. Nishiyama C, Brown SP, May S, et al. (2014). Apples to apples or apples to oranges? International variation in reporting of process and outcome of care for out-of hospital cardiac arrest. Resuscitation; 85: 1599 – 609. https://doi.org/10.1016/j.resuscitation.2014.06.031
9. Sasson C, Rogers MA, Dahl J, Kellermann AL. (2010). Predictors of Survival From Out-of- Hospital Cardiac Arrest. Circ Cardiovasc Qual Outcomes. Jan;3(1):63-81. doi: 10.1161/CIRCOUTCOMES.109.889576https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20123673/