Program Kemitraan Masyarakat Kelompok Pekerja di Rumah Sakit Umum Ari Canti
Abstract
Sejak bulan Mei 2022, kasus COVID-19 masih dilaporkan terjadi di Bali, tetapi jumlah kasus dan tingkat keparahannya sudah tidak mengkhawatirkan lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Bali sudah terbuka untuk wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan internasional. Pariwisata mulai bangkit dan perekonomian pun berangsur-angsur pulih. Berbagai kegiatan, yang dikenal dengan sebutan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition), marak diselenggarakan di Bali. MICE akan terus berlangsung hingga puncaknya pada pertemuan G20. Ubud, sebagai salah satu destinasi wisata di Bali, mulai bangkit. Tujuan program kemitraan masyarakat ini adalah mempersiapkan Rumah Sakit Umum Ari Canti untuk membuka klinik wisata (travel clinic), yaitu dengan memberdayakan kelompok pekerja sesuai dengan latar belakang mereka. Mitra pengabdiam masyarakat adalah kelompok pekerja, yang meliputi kelompok klinis dan non klinis. Kelompok klinis meliputi dokter umum, perawat, dan apoteker; sedangkan kelompok non klinis terdiri dari staf administrasi dan pemasaran. Mula-mula dilakukan telusur lapangan, telusur dokumen, dan wawancara kelompok pekerja uantuk mendapatkan gambaran umum sehingga masukan atau saran yang diberikan sesuai dengan keadaan di lapangan. Selanjutnya dilakukan bimbingan teknis kesehatan pariwisata dengan mengacu pada kerangka keilmuan yang dipublikasikan oleh The National Travel Health Network and Centre (NaTHNaC) bagi kelompok pekerja klinis dan kode etik rumah sakit mengacu pada kode etik rumah sakit yang ditetapkan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia bagi kelompok pekerja non klinis.
References
2. Keystone J., Kozarsky P., Connor B., Nothdurft H., Mendelson M., Leder K. Travel Medicine. 4th Edition. Amsterdam: Elsevier; 2019.
3. Torresi J., McGuinness S., Leder K., O’Brien D., Ruff T. Manual of Travel Medicine. 4th Edition. Singapore: Springer; 2019.
4. World Health Organization. International Travel and Health. Geneva: WHO; 2012.