In Vitro Study: Antimalarial Activity of Rivet Sea Cucumber Extract (Holothuria atra) With Ethyl Acetate Solvent Against Plasmodium falciparum

none

Abstrak

Abstrak

                Indonesia mengalami tingkat penurunan kesembuhan terhadap penyakit malaria yang disebabkan oleh spesies Plasmodium falciparum. Pengobatan alternatif pada kasus ini menggunakan biota laut yaitu teripang keling (H. atra) yang memiliki banyak kandungan senyawa aktif, tujuan penggunaan biota tersebut karena banyak yang melaporkan bahwa terdapat kegagalan terapi pengobatan malaria oleh karena resistensi Artemisinin-based Combination Therapy (ACT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antimalaria ekstrak H.atra dengan pelarut etil asetat pada dosis 0.01; 0.1; 1; 10; dan 100 Ug/ml terhadap P. falciparum secara in vitro. Ekstrak teripang keling menggunakan metode maserasi. Serbuk teripang keling akan dilarutkan dengan pelarut etil asetat selama 24 jam. Pengujian aktivitas antimalaria diukur melalui 4 parameter yaitu pengukuran angka parasitemia, % pertumbuhan parasit, % inhibitory rate dan IC₅₀. Aktivitas antimalaria dengan pelarut etil asetat tergolong dalam kategori yang sangat aktif dengan nilai IC₅₀ 1.52 µg/mL. Hasil tersebut dapat membunuh parasit P. falciparum dengan persentase yang mencapai 0%. Penurunan persentase pertumbuhan terjadi ketika dosis yang diberikan terlalu rendah sehingga parasit dapat tumbuh dan bertahan. Hasil konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi akan memiliki persentase hambatan yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan parasit. Potensi aktivitas antimalaria pada ekstrak teripang keling dipengaruhi oleh adanya kandungan aktif seperti alkaloid, flavonoid, katekin, dan pirogalol yang dimiliki oleh hewan biota laut ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teripang keling (H. atra) dapat dikembangkan sebagai pengobatan alternatif malaria.

Kata Kunci: Holothuria atra, antimalaria, Plasmodium falciparum, in vitro