Perbedaan Karakteristik Sosiodemografi Pasien Skizofrenia antara Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Badung
Abstrak
Abtrak
Beberapa penelitian menemukan adanya perbedaan kejadian skizofrenia di pedesaan dan perkotaan, sebagian besar hasil penelitian menemukan kejadian skizofrenia lebih tinggi di daerah perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik sosiodemografi dari pasien skizofrenia sesuai dengan kondisi pedesaan atau perkotaan tempat tinggalnya. Penelitian observasional dengan rancangan crossectional analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 503 orang yang telah didiagnosa skizofrenia dan terdata pada puskesmas se-Kabupaten Badung sampai bulan oktober tahun 2019. Data sosiodemografi pasien diobservasi kemudian dikelompokan sesuai tempat tinggal pasien pedesaan atau perkotaan. Penelitian ini dianalisis dengan uji Chi-square dengan nilai signifikan P< 0,005. Proporsi kejadian skizofrenia lebih tinggi terjadi pada daerah perkotaan daripada daerah pedesaan (61,1% : 38,9%), terdapat perbedaan kejadian pada laki-laki dan perempuan di desa dan kota (p=0,011), perbedaan kejadian yang di pedesaan dengan pendidikan rendah sedangkan di perkotaan sebaliknya (P < 0,0001), penderita skizofrenia lebih banyak yang tidak bekerja dan tinggal di kota daripada di desa (p=0,002) dan pada status pernikahan penderita yang tidak menikah dan tinggal di kota lebih banyak menderita skizofrenia (p=0.014), hanya variabel kelompok umur tidak terdapat perbedaan (p=0,14). Kejadiaan skizofrenia lebih tinggi terjadi pada daerah perkotaan dengan perbedaan karakteristik ditemukan pada variabel jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan status pernikahan. Hal ini sebagai masukan terhadap dinas kesehatan dan jajaranya agar edukasi psikologis dan screening lebih diarahkan kepada masyarakat perkotaan.