KarakteristikPasien Preeklampsiadan Eklampsia di Rsud dr. T.C. Hillers Maumere Periode Januari – Juni 2016
Abstract
Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab terbanyak kedua kematian ibu setelah perdarahan dimana preeklampsia berat dan eklampsia. Di provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya di kabupaten Sikka, belum ada data ataupun laporan mengenai kejadian preeklampsia dan eklampsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien yang dirawat dengan preeklampsia dan eklampsia di RSUD dr. TC HILLERS Maumere periode Januari sampai dengan Juni 2016. Rancangan penelitian menggunakan survei deskriptif. Sampel pada penelitian ini diambil dari data sekunder. Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis data dengan teknik statistik deskriptif. Selama Januari 2016 sampai Juni 2016 didapatkan 112 kasus preklampsia dan eklampsia. Didapatkan kelompok umur ibu 20-35 tahun sebanyak 76 kasus (67,86%), primigravida sebanyak 54 kasus (48,22%), pendidikan SD sebanyak 51 kasus (45,54%), kelompok tidak bekerja sebanyak 95 kasus (84,82%), dan tidak ada riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya 37 kasus (63,79%).
Disimpulkan bahwa kasus preeklampsia dan eklampsia selama pada Januari sampai Juni 2016 adalah 112 kasus (9,54%), dari kasus tersebut sebanyak 67% terjadi pada umur 20-35 tahun, 48% pada primigravida, 45,54% dengan pendidikan SD, 84,82% tidak bekerja, dan 63% tidak memiliki riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya.
Kata Kunci: preeklampsia, eklampsia, karakteristik
Â
Preeclampsia and eclampsia is the most common cause of maternal death after bleeding. In Indonesia, severe preeclampsia and eclampsia is the leading cause of maternal death ranges from 1.5% - 25%, while the infant mortality between 45 percent to 50 percent. The magnitude of this problem not only because of preeclampsia affects the mother during pregnancy and childbirth, but also cause in postpartum. In East Nusa Tenggara province, especially in Sikka district, there is no data or reports on the prevalence or general description about incidence of preeclampsia and eclampsia. This research aimed to describe characteristics of patient with preeclampsia and eclampsia in Dr. T.C. Hillers Hospital Maumere between January to june 2016. This research was a descriptive survey. The sample in this study is taken from secondary data. After data is collected, then analyzed the data using statistical descriptive technique. During Januari – June 2016 there were 112 case of preeclampsia and eclampsia. The highest frequency in maternal age group 20-35 years old 76 case (67.86%), primigravida 54 case (48.22%), primary school 51 case (45.54%), unemployed 95 case (84.82%), and did not have history of hypertension in a previous pregnancy 37 case (63.79%) Concluded thatcases of preeclampsia and eclampsia from January until June 2016 were112 cases, with maternal age of 20–30 years old 67.86%, primigravida parity 48.22%, level of education is primary school 45.54%, unemployed 84.82%, and without history of hypertension in a previous pregnancy (63,79%).
Keywords: preeclampsia, eclampsia, characteristics
References
Angsar MD. Hipertensi Dalam Kehamilan. In: Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T, editor. Ilmu Kebidanan. 4rd ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010. p. 530-59.
Roeshadi RH. Hipertensi Dalam Kehamilan. In: Hariadi R, editor. Ilmu Kedokteran Fetomaternal. 1st ed. Surabaya: Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2004. p.493-99
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Pregnancy Hypertension. In : Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY , editor. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York: The McGraw-Hill companies; 2010. p.706-49.
Wibowo N, Irwinda R, Frisdiantiny E, Karkata MK, Mose JC, Chalid MT, et al. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis Dan Tatalaksana Pre-Eklampsia. 1st ed. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal; 2016.
Denantika O, Serudji J, Revilla G. Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu terhadap Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 14(1): 212-7.
Djannah S.N, Arianti I.S. Gambaran Epidemologi Kejadian Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Tahun 2007-2009. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2010; 13(4): 378-385.
Roberts JM, August PA, Bakris G, Barton JR, Bernstein IM, Druzin M, et al. Hypertension in Pregnancy. Washington: American Collage of Obstericians and Gynecologists; 2013.
English FA, Kenny LC, McCarthy FP. Risk Factor and Effective Management of Preeclampsia. Dovepress. 2015 March 3;8: 7-12.
Shamsi U, Saleem S, Nishter N. Epidemology and risk factors of preeclampsia; an overview of observational studeis. Al Ameen J Med Sci. 2013; 6(4): 292-300.
Ihsan F. Dasar- Dasar Kependidikan. 1st ed. Jakarta: PT Rinieka Cipta; 2001.
Maryanti R. Hubungan Usia Dan Pendidikan Denga Kejadian Preeklampsia Berat Pada Ibu Bersalin Di PT Graha Pusri Medika Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2012. Jurnal Harapan Bangsa. 2013; 1(1); 1-8.
Prasetyo R, Wijayanegara H, Yulianti AB. Hubungan antara Karakteristik Ibu hamil dengan Kejadian Preeklamsi di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Prosiding Pendidikan Dokter. 2015; 2: 1030-3.
Hutabarat RA, Suparman E, Wagey F. Karakteristik Pasien Dengan Preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl); 4(1); 31-5