Penerapan Tema Ekologi pada Perencanaan dan Perancangan Pusat Konservasi Penyu di Pulau Serangan Denpasar

Bahasa indonesia

  • Kadek Dwi Yoga Mahendra Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Agus Kurniawan Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Ni Wayan Nurwarsih Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Gde Bagus Andhika Wicaksana Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Cokorda Istri Arina Cipta Utari Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Arsitektur Ekologi, Konservasi, Penyu, sustainable architecture, Pulau Serangan

Abstrak

Penyu, reptil laut yang terancam punah, dilindungi secara internasional dan diatur oleh regulasi nasional di Indonesia. Meskipun upaya konservasi telah dilakukan, penelitian menunjukkan penurunan signifikan dalam populasi penyu akibat eksploitasi yang tidak ramah lingkungan. Bali memiliki potensi sebagai lokasi peneluran penyu, tetapi fasilitas konservasi yang ada belum optimal. Fasilitas di Bali kurang memperhatikan kebutuhan penyu, dan infrastruktur terbatas menghambat pengembangan penangkaran, terutama kekurangan fasilitas penelitian. Dikhawatirkan Fenomena ini dapat mengancam keberlanjutan populasi penyu dan merusak habitat mereka. Sebagai solusi, diusulkan fasilitas yang mengintegrasikan konservasi penyu dan wisata edukasi di Pulau Serangan, Bali. Desainnya tidak hanya rekreatif dan edukatif, tetapi juga memenuhi persyaratan teknis konservasi. Pulau Serangan dipilih karena aman bagi penyu, jauh dari permukiman, dan strategis untuk migrasi penyu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa observasi dan studi literatur. Pusat Konservasi Penyu di Pulau Serangan direncanakan dengan konsep dasar sustainable architecture, mengintegrasikan ilmu lingkungan dan arsitektur untuk mencapai keberlanjutan menyeluruh, dan tema rancangan Arsitektur Ekologi, menjaga keseimbangan lingkungan alam dan buatan. Dengan demikian, keberadaan Pusat Konservasi diharapkan tidak merusak lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi penyu.

Referensi

Daniel, S. N., & T. K. (2022). Wisata Edukasi Dan Konservasi Penyu. JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR, X (1), 337 - 344. From https://publication.petra.ac.id/index.php/teknikarsitektur/article/view/12561/10860

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.

(n.d.). Loka Pengelolaan SD Pesisir & Laut Sorong. Retrieved from https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/page/1915-penyu

KKP. (2015). Pedoman Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu.

Jakarta: Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Darmarani, C., Muqoffa, M., & Mustaqimah, U. (2020). Identifikasi Aspek Pengembangan Kawasan Konservasi Penyu Pantai Trisik sebagai Wadah Wisata Edukasi Penyu di Kulonprogo. Jurnal Ilmiah Arsitektur Dan Lingkungan Binaan, 18 (1), 43-52. From https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura/article/view/34836/28063

Haryono, M. J. (2022). Design of Turtle Conservation Center in Goa Cemara, Sanden, Bantul. From https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41993

Widjaya, C. T., & Sunaryo, R. G. (2019). Fasilitas Wisata Edukasi Dan Pembudidayaan Penyu Di Pantai Penimbangan, Bali. Jurnal Edimensi Arsitektur Vol, VII (103), 817-824. From https://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-arsitektur

Fick H, FX. Bambang Suskiyanto. 1998. Dasar-dasar Eko-Arsitektur. Yogyakarta: Kanisus

Yusra, A., Fisesa, A. A., Fachrizal, A., & Susanto, H. (2021). PENYU DAN PALOH Perjalanan Konservasi di Ekor Borneo. Yayasan WWF Indonesia. From https://www.wwf.id/upload/2023/03/Buku_Penyu_dan_Paloh

Diterbitkan
2024-06-29
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 43 times
pdf downloaded = 22 times