FAKTOR-FAKTOR PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN ULAYAT AKIBAT REKLAMASI DI PULAU SERANGAN

  • I Gede Surya Darmawan Universitas Warmadewa
  • Anak Agung Gede Raka Gunawarman Universitas Warmadewa

Abstrak

ABSTRAK Fenomena reklamasi di Pulau Serangan telah merubah pola penggunaan lahan termasuk lahan ulayatnya seperti Lahan Pelaba Pura dan Lahan Druwe Desa. Berbagai jenis perubahan penggunaan lahan baik dari segi bentuk, ukuran, luasan, letak, dan jenis penggunaan lahan ulayatnya, tentunya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti faktor fisik lahan, ekonomi, kelembagaan, dan faktor-faktor lainnya. Adapun metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode purposif sampling. Hasil penelitian didapatkan 6 kasus jenis perubahan penggunaan lahan ulayat yaitu kasus 1 (penyatuan Banjar Kubu dengan Banjar Dukuh), kasus 2 (perluasan areal Kuburan), kasus 3 (perubahan letak dan luasan Pasar, LPD, dan KUD), kasus 4 (lahan hasil reklamasi yang dijadikan Balai Konservasi Penyu dan Fasilitas Watersport), kasus 5 (pura-pura kepemilikan Puri Kesiman), kasus 6 (pura-pura kepemilikan Desa Pakraman Serangan). Berdasarkan keenam kasus tersebut, penyebab utama terjadinya perubahan penggunaan lahan ulayat di Pulau Serangan adalah datangnya investor PT. BTID yang melaksanakan reklamasi menjadi empat kali lipat dari luas asli Pulau Serangan serta membeli dan tukar guling lahan eksisting untuk dijadikan kepemilikan PT. BTID seperti kasus tukar guling lahan Banjar Kubu. Faktor utama inilah yang mendukung terjadinya perubahan fisik lahan ulayat dan sosial budaya masyarakat setempat serta faktor kelembagaan dari pihak PT. BTID dan lembaga adat yaitu Desa Pakraman Serangan serta pihak Puri Kesiman yang membuat suatu perjanjian dalam hal eksistensi lahan ulayat pasca reklamasi. Terdapat suatu kompensasi yang dijanjikan oleh PT. BTID yang pada dasarnya menguntungkan semua pihak namun terdapat beberapa perjanjian yang hingga sekarang masih belum direalisasikan oleh pihak PT. BTID karena proyek mega wisata ini masih belum dilanjutkan. Selain itu terdapat pula faktor di luar nalar manusia yaitu adanya pawisik dari Ida Bhatara kepada tokoh masyarakat setempat untuk mendirikan Pura Batu Api dan Pura Batu Kerep. Kata Kunci : faktor-faktor pengaruh, lahan ulayat, reklamasi ABSTRACT The phenomenon of reclamation in Serangan Island has changed the land use pattern including Ulayat Land such as Pelaba Pura Land and Druwe Desa Land. Various types of land use change in terms of shape, size, extent, location and type of Ulayat Land, of course, backed by various factors such as physical factors land, economy, institutional, and other factors. The methodology used qualitative descriptive with purposive sampling method. The result of this research are 6 cases of land use change, namely case 1 (Banjar Kubu and Banjar Dukuh), case 2 (extension of cemetery area), case 3 (location change and area of Traditional Market, LPD and KUD), case 4 (land post-reclamation that was used as Turtle Conservation Center and Watersport Facilities), case 5 (temples ownership of Puri Kesiman), case 6 (temples be ownership of Desa Pakraman Serangan). Based on the six cases, the main cause of the change of Ulayat Land on Serangan Island is the arrival of PT. BTID that carried out the reclamation to be four times the original area of Serangan Island as well as buy and exchange the existing land for the ownership of PT. BTID is like Banjar Kubu land swap. This is the main factor that supports the physical changes of ulayat land and socio-culture of local communities and institutional factors of PT. BTID and customary institutions namely Desa Pakraman Serangan and Puri Kesiman made an agreement in terms of ulayat land existence after reclamation. There is a compensation promised by PT. BTID which basically benefits all parties but there are some agreements that until now still not realized by the PT. BTID because the mega tourism project is still not resumed. In addition there are also factors outside the human reason that the pawisik from Ida Bhatara to local community leaders to establish Pura Batu Api and Pura Batu Kerep. Keywords: influence factors, lahan ulayat, reclamation

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##
Jurusan Teknik Arsitektur
##submission.authorWithAffiliation##
Jurusan Teknik Arsitektur

Referensi

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 2007. Profil Desa dan Kelurahan Serangan. Departemen Dalam Negeri, Denpasar.

Lesmana, Andika. 2012. Partisipasi Krama Desa Pakraman Dalam Mengendalikan Pemanfaatan Lahan Ulayat di Desa

Pakraman Uma Anyar Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana.

Kodam IX Udayana. 1987. Pelestarian dan Pengembangan Lingkungan Fisik dan Budaya Pulau Serangan. Denpasar : PT. Bina Cipta AdiBuana.

Diterbitkan
2018-08-24
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 268 times
Untitled (English) downloaded = 593 times