PERKEMBANGAN PEMANFAATAN AREA KARANG BENGANG DI ANTARA DESA PAKRAMAN TEGALLALANG DAN SAPAT

  • Made Prarabda Karma Universitas Udayana

Abstrak

ABSTRAK Ruang terbuka sebagai bagian dari sebuah kawasan memiliki ciri khas sesuai dengan kearifan lokal yang berkembang di daerah tersebut. Karang bengang sebagai salah satu konsep ruang terbuka yang ada di Bali, keberadaannya sangatlah penting mengingat fungsinya sebagai penyangga sebuah kawasan. Akan tetapi, pemahaman terhadap konsep karang bengang ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum sehingga menimbulkan berbagai permasalahan, seperti bibit konflik horizontal antar desa pakraman dan lain-lain. Selain dari pada itu, ditingkat peneliti juga memiliki perbedaan pendapat terkait pemahaman konsep karang bengang. Apakah dapat dimanfaatkan atau tidak dapat dimanfaatkan? Hasil tulisan yaitu secara spasial karang bengang terletak di luar permukiman tradisional, dapat dimanfaatkan ketika fungsinya bukan sebagai hutan. Perkembangan pemanfaatan karang bengang dari sebelum dimanfaatkan hingga saat ini menghasilkan suatu pola kawasan yaitu pola linier, “bentuk massa bangunan mengikuti jaringan jalanâ€. Peran desa pakraman dalam pemanfaatan karang bengang terbatas pada aspek kependudukan, sedangkan peran secara spasial belum dilakukan. Metode penelitian yang digunakan tergolong metode kualitatif yang dianalisis secara induktif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literatur dan studi instansional. Lokasi penelitian terletak di Desa Tegallalang Gianyar. Manfaat tulisan ini yaitu memperkaya konsep dan teori perencanaan kawasan serta dapat menjadi pertimbangan terhadap permasalahan keruangan antar desa pakraman di Bali. Kata kunci: Perkembangan, pemanfaatan, karang bengang, desa pakraman, Tegallalang ABSTRACT Open spaces as part of a typical fit with local wisdom that grew in the area. Karang bengang as one of the open space concept in Bali, its existence is important given its function as a buffer. However, the understanding of this concept is not much known by the general public so as to give rise to various problems, such as a horizontal conflict between seedling desa pakraman and others. Apart from that, the present researchers also have differing opinions related understanding of karang bengang. Whether or not can be utilized? The results of the writing that is in spatial karang bengang located outside the traditional settlement, can be utilized when it functions not as a forest. Development of utilization of karang bengang before utilized up to now produce a pattern region i.e. a linear pattern, "the form of the mass of the building follows the road network". Role of desa pakraman utilization in karang bengang limited aspects of population, while the role of spatial basis has not been made. The method of research used the qualitative methods that belong to be analyzed are inductively. Method of collecting data through observation, interviews, literature studies and study instansional. Research location is located in Tegallalang Village in Gianyar. The benefits of this writing that is enriching the concept and theory of planning regions and can be a consideration against the problems of spatial between the desa pakraman in Bali. Keywords: development, utilazition, karang bengang, desa pakraman, Tegallalang

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##
Magister Arsitektur, Universitas Udayana

Referensi

Barlowe, R., 1986. Land Resource Economics. The

Economics of Real Estate. Prentice-Hall Inc.

New York, 653 p.

Gelebet, I Nyoman, 2005, Tanah Bali yang

Strategis,[online],http://www.balipost.co.i

d/balipostcetak/2005/10/14/o2.htm,

diakses tanggal: 9 November 2015.

George, R. Terry. 2003. Prinsip-Prinsip

Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Karma, Made Prarabda (2017) ‘Perkembangan

Pemanfaatan Area Karang Bengang di Desa

Tegallalang Gianyar’ Tesis Program

Magister Arsitektur Perencanaan

Manajemen dan Pembangunan Desa/Kota

yang tidak dipublikasi. Denpasar: Fakultas

Teknik, Universitas Udayana.

Koestoer, R. H. 2001. Dimensi Keruangan Kota:

Teori dan Kasus. Jakarta: UI Press.

Lynch, Kevin. 1960. Image of the City.

Massachusets. MIT Press.

Muta’ali, Lutfi. 2015. Pengembangan Kawasan

Strategis Ekonomi. Yogyakarta: Badan

Penerbit Fakultas Geografi (BFFG)

Universitas Gadjah Mada.

Paturusi, S. A. dan Diartika. I W. 2010. Menuju

Kota Hijau, Melalui Kearifan Lokal

(Memberdayakan Potensi Terpendam Tri

Kahyangan di Denpasar sebagai Hijauan

Kota yang Abadi) (online). Jurnal Local

Wisdom

Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Denpasar,

Badung, Gianyar dan Tabanan.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun

tentang Desa Pakraman.

Putra, Gede Maha. 2014. Denpasar: Bali Kini.

[online]https://gedemahaputra.wordpress

.com/2014/10/14/denpasar-bali-kini/

diakses pada tanggal 9 November 2016

Soebandi, Ktut. 2008. Riwayat Merajan di Bali.

Editor: Ink Suparsa. Denpasar: CV.

Kayumas Agung.

Sutjaja, I Gusti Made. 2006. Kamus Bali Indonesia

Inggris (ujicoba). Denpasar: Lotus Widya

Suari dan Univ. Udayana.

https://beritabali.com/read/2017/05/27/201705

/3809-Hektar-Lahan-Pertanian-

Bali-Beralih-Fungsi-Tiap-Tahun.html,

diakses 25 Juli 2017

Diterbitkan
2018-08-24
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 201 times
PDF downloaded = 501 times