Implementasi Arsitektur Biophilic Pada Fasilitas Club SPA Di Canggu, Kabupaten Badung, Bali

Bahasa Indonesia

  • Dewi Ratih Purnamasari Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • I Gede Surya Darmawan Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Ida Bagus Gede Parama Putra Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Club SPA, Biophilic, Relaksasi, Kecantikan, Kebugaran

Abstrak

Salah satu fasilitas wisata yang dapat dikembangkan di daerah Canggu yaitu SPA. Industri SPA saat ini telah berkembang menuju kearah pencapaian kesehatan fisik, pikiran, dan jiwa. Jenis SPA yang dipilih yaitu Club SPA, karena menawarkan fasilitas pelayanan SPA yang dilengkapi dengan fasilitas kebugaran agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam perawatan fisik serta jiwa, karena saat ini masyarakat dan wisatawan membutuhkan suatu fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan kecantikan, kesehatan, kebugaran, dan relaksasi untuk mereduksi tingkat stress dan depresi yang mereka alami serta menjaga, merawat, dan meningkatkan penampilan fisik dan psikis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan konsep desain Club SPA dengan pendekatan arsitektur biophilic sehingga dapat menghasilkan ruangan yang mampu meningkatkan kesehatan fisik dan psikis serta menciptakan hubungan positif antara manusia dengan alam. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan studi literatur, studi preseden, observasi lapangan, dan survey. Hasil penelitian berupa implementasi arsitektur biophilic yang diterapkan pada zoning, entrance, massa bangunan, ruang dalam, ruang luar, dan fasade bangunan. Implementasi arsitektur biophilic pada desain Club SPA diharapkan dapat membantu proses relaksasi dengan menerapkan unsur alam kedalam desain.

 

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

 

 

##submission.authorWithAffiliation##

 

 

##submission.authorWithAffiliation##

 

 

Referensi

Dr. Kusumadewi Sutanto, M. (2015). Spa, Pengetahuan, Aplikasi & Manfaatnya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dwi Ajeng Wahyundaria, I. N. (2020). Identifikasi Dampak Perkembangan Pariwisata terhadap Lingkungan di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, 1-9.

Irma Rahyuda, P. S. (2014). Klasifikasi Industri SPA Di Badung Selatan. Jurnal Analisis Pariwisata, 14-21.

Jumarani, L. (2009). The Essence Of Indonesian SPA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kesehatan, M. (2014). Pelayanan Kesehatan SPA. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 8 Tahun 2014, 1-163.

Kreatif, K. P. (2012). Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.M.07/HK.001/MPEK/2012. Organisasi Dan Tata Kerja Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif.

Pariwisata, M. (2019.). Standar Usaha SPA. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No 11 Tahun 2019, 1-25.

Prabawati, N. P. (2020). Desa Canggu, Bali Sebuah Basecamp Bagi Digital Nomand? Identifikasi Produk Wisata Berdasarkan 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary). Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 91-108.

William Browning, H. A. (2014). 14 Patterns Of Biophilic Desain. New York: Terrapin Bright Green LLC.

Diterbitkan
2023-06-29
Abstrak viewed = 77 times
PDF downloaded = 87 times