Perencanaan Fasilitas Wisata Kopi Arabika Sebagai Sarana Edukasi di Kintamani
Abstrak
Di Indonesia, kopi arabika menjadi salah satu kopi terbaik yang sering dinikmati semua orang. Kopi arabika juga tidak hanya dinikmati saja, tapi mulai dari pembudidayaan hingga sampai menjadi biji kopi terbaik di Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Hingga sampai saat ini, biskis kopi menjadi sangat populer di kalangan masyarakat karena memiliki peluang besar juga daya saing yang tinggi dalam pemasaran nasional bahkan internasional. Dari semua jenis kopi arabika yang ada di Indonesia bahkan di Internasional, biji kopi arabika Kintamani ini memiliki perbedaan yang unik jika dibandingkan dengan jenis kopi yang lainnya, kopi arabika Kintamani memiliki keunggulan kompetitif tersendiri. Kopi arabika Kintamani ini berasal dari daerah dengan kentinggian minimal kurang lebih di atas 900 meter di atas permukaan laut. Namun dalam perkembangannya saat ini, kopi arabika masih kurang akan edukasi baik dari pembudidayaan kopi arabika maupun dari segi penyajiannya. Karena cita rasanya yang unik perlu di kemas dengan sebaik mungkin agar cita rasa ciri khas kopi arabika terbeut tidak hilang. Maka dari itu, tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mengembangkan wisata kopi arabika sebagai sarana edukasi baik untuk kalangan komunitas, masyarakat maupun mancanegara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk menganilis teori dan pengumpulan data. Hasil dari penelitian berupa rancangan program dan konsep perencanaan dan perancangan wisata kopi arabika sebagai sarana edukasi.
Referensi
Bali. Badan Pusat Statistik. (2017, December). Kunjungan jumlah wisatawan domestik ke Bali per bulan 2004 – 2017. Retrieved December_15,2018,fromhttp://bali.bps.go.id/statictable/ 2018/02/09/29/kunjungan-wisatawan- domestik-ke-bali-perbulan—2004-2017.html
Bali. Badan Pusat Statistik. (2017, December). Jumlah wisatawan asing ke Bali 1982-2018. Retrieved December 12, 2018, from https://bali.bps.go.id/statictable/2018/02/09/21
/jumlah-wisatawan-asing-ke-bali-menurut- bulan-1982-2018.html
Climate Kintamani. (n.d.). Retrieved December 26, 2018, from https://en.climate data.org/asia/indonesia/bali/kintamani- 332312/
Hamdan, D., & Sontani, A. (2018). Coffee: Karena selera tidak dapat diperdebatkan. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Kabupaten Bangli Dalam Angka Bangli Regency In Figure. 2021.
Frick, Heinz; Mulyani, Tri Hesti. (2006). Arsitektur Ekologis Seri Eko-Arsitektur 2. Yogyakarta: Kanisius. Frick, Heinz; Sukiyanto, FX. Bambang. (2007). Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis. Semarang: Penerbit Kanisius.
Sarjan, M., Darwinta, L. I., Antasari. S., Azhari,
B. S., Hakim, A. W., & Setyawan, M. T. D. (2021). Kebun Kopi Arabika Sembalun Bumbung Sebagai Alternatif Destinasi Agrowisata. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4
Julieta Kartikasari, dkk : Pengembangan Ekowisata Di Kawasan Wisata Perkebunan Kopi Di Desa Kare Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service), vol 5 no 1 Tahun 2021, halaman 177-184.
Puryantoro, P. (2021). Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kopi Arabika Di Kelompok Tani Sejahtera Kabupaten Situbondo. Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian, 6(1), 1 - 6. doi:http://dx.doi.org/10.37149/jimdp.v6i1.1613 9.
Gumelar, S. (2010). Pengembangan Agro Wisata. Handout Mata Kuliah Concept Resort and Leisure, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure.
Wahyuni, E., Karim, A., & Anhar, A. (2013). Analisis Citarasa Kopi ArabikaOrganik pada Beberapa Ketinggian Tempat dan Cara Pengolahannya di Dataran Tinggi Gayo. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 261-269.
Saroyo, K. (2014). Proses Pengolahan Biji Kopi. Retrieved January 4th, 2020, from http://caswellscoffee.com/proses-pengolahan- biji-kopi/
Climate Kintamani. (n.d.). Retrieved December 26, 2018, from https://en.climate data.org/asia/indonesia/bali/kintamani-332312/
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer## The copyright will be filled by the author if the manuscript has been received and ready to be published and the author will get a letter of acceptance and evaluation of the manuscript from the reviewer as proof of the manuscript has passed the peer-reviewer