Perencanaan Dan Perancangan Outfall Club di Desa Munggu Dengan Pendekatan Arsitektur Organik

  • I Made Bisma Dwipa Yadnya Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • I Wayan Wirya Sastrawan Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Ida Bagus Gede Parama Putra Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Potensi alam, Desa Munggu, Outfall Club

Abstrak

Kurangnya pemanfaatan potensi alam dan fasilitas wisata di Desa Munggu menjadi salah satu faktor penghambat kegiatan pariwisata di Desa Munggu. Melalui Pok Darwis Desa Munggu mulai menyisir potensi potensi alamnya untuk dikembangkan, salah satu potensi alam yang dimilikinya adalah sungai yang langsung bermuara ke Pantai Munggu, pengembangannya berupa pembuatan tempat wisata baru yaitu Outfall Club. Sebelum dilakukannya pengembangan sebuah metode penelitian dilakukan di area lokasi site dengan tujuan melihat kondisi fisik site dimana tempat perencanaan itu akan dilakukan, melalui studi literatur dan observasi lapangan bahwasanya sangat layak untuk dibuatkannya fasilitas wisata baru Outfall Club. Melalui observasi lapangan dengan ,melihat kondisi fisik site yang berada di pinggir sungai maka penulis menentukan tema Outfall Club ini menggunakan pendekatan Arsitektur Organik dengan beberapa pertimbangan yang nantinya bangunan Outfall Club ini akan dirancang dengan menganalogikan bentuk bentuk dari kondisi alam sekitar. Dalam perencanaan ini sebuah studi preseden dilakukan untuk melakukan studi banding dengan sebuah fasilitas yang sudah ada dengan yang belum terbangun, manfaat dari studi preseden ini adalah sebuah referensi fungsi fungsi apa saja dan fasilitas kegiatan apa saja yang nanti akan dihadirkan pada perencanaan Outfall Club ini.

Referensi

Ahira, A. (2011). Manfaat Belajar Biologi. Retrieved April 29, 2019

Arianie & Puspitasari, 2017,Specilities

Andi Muhammad ikhsan (2016) Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Tepian Sungai Tallo Di Makassar

Anwar. 2017. Perancangan Kawasan Wisata Tepian Sungai

Arsitektur & Trisakti, 2018, Definisi Restorant

Eurnest Neufert,Data Arsitek, p;119

Fleming, Honour dan Pevsner (1999) dalam Penguin Dictionary of Architecture.

Ganguly (2008) dalam artikel yang berjudul What is Organic Architecture

Herliansya. (2018). Club House Alam Khatulistiwa Golf. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 416.

I Putu Sadewa Adi Saputra, Ni Nyoman Ari Mayadewi, Cokorda Gede Alit Semarajaya.(2020) Tatat Fasilitas Rekreasi Tepi Sungai : Studi Kasus Kawasan Wisata Sungai Bindu, Kesiman, Denpasar

Kementrian, P. (1991). Peraturan Pemerintah RI No. 35 Tahun 1991 Tentang Sungai Ahira, A. (2011). Manfaat Belajar Biologi. Retrieved April 29, 2019

Mulyanto,H. (2007). Sungai dan sifat-sifatnya. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ni Nyoman Sri Wisudawati (2017) Pengembangan Daya Tarik Wisata Sungai Di Kota Denpasar Melalui Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Sungai Loloan Di Kawasan Mertasari, Sanur Kauh)

Nur Syam, (2020). Penataan Ruang Tepi Sungai

Jeneberang Parangtambung Makassar Sebagai Objek Wisata.

Peraturan Daerah Kabupaten Badung No.26 Tahun 2013

Peraturan Bupati Badung No 22 Tahun 2022.

Purwaningsih, N. P. E., & Mahagangga, I. G. A. O. (2018). Hambatan Desa Munggu Sebagai Desa Wisata Di Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(2), 187.

Semarajaya.(2020) Tatat Fasilitas Rekreasi Tepi Sungai : Studi Kasus Kawasan Wisata Sungai Bindu, Kesiman, Denpasar

Wardana,A.,&Wisnu. (2001). Dampak pencemaran lingkungan. Yogyakarta.: Andi Offset.

Wisnu Hadi. (2020). Daya Tarik Aliran Sungai Opak di Wilayah Yogyakarta Sebagai Destinasi Wisata Alam dan Pendidikan.

Diterbitkan
2022-08-03
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 158 times
PDF downloaded = 246 times