Kriteria Desain Perancangan Wisata Di Kawasan Bendungan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali

  • Ni Made Prita Ayuningtyas Ayuningtyas
  • I Gede Surya Darmawan Universitas Warmadewa
  • I Wayan Wirya Sastrawan Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Wisata Bendungan, Fasilitas Wisata, Arsitektur Ekologi, Kriteria Desain

Abstrak

Bendungan Gerokgak memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata berdasarkan Perda Kabupaten Buleleng yang mengatur tentang RTRW di bahas dalam peraturan  Nomor 9 Tahun 2013 . Fungsi utama dari bendungan Gerokgak yaitu untuk mengairi persawahan dan perkebunan saat musim kemarau. Seiring berkembangnya waktu, sektor wisata mulai tumbuh secara alami. Bendungan Gerokgak memiliki potensi alam, budidaya, maupun wisata air. Namun, pola pemanfaatan lahan di kawasan bendungan Gerokgak belum memiliki sistem zoning sehingga tidak terdapat pembagian zona aktivitas wisata yang memenuhi syarat baik dari segi arsitektural maupun keamanan. Hal tersebut berkaitan dengan upaya mengurangi risiko bencana pada kawasan wisata bendungan. Tujuan dari perancangan ini yaitu merancang fasilitas wisata bendungan Gerokgak yang memenuhi syarat baik dari segi kebutuhan ruang maupun teknis dan arsitektural. Perancangan ini menggunakan pendekatan lingkungan dengan konsep perancangan yaitu konektivitas alam dan bangunan, diwujudkan dengan tema eko-arsitektur. Metode pengumpulan data berupa studi literature, observasi lapangan,  wawancara serta metode  penyajian data yaitu kompilasi dan klasifikasi data. Hasil penelitian yaitu segmentasi kawasan menjadi beberapa zona yang mempertimbangkan tingkat risiko & karakteristik kawasan, yaitu : zona pendukung (zona hijau), dan zona utama (zona terbangun). Kriteria desain perancangan meliputi aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keindahan, sehingga pemanfaatan lahan di kawasan bendungan Gerokgak memperhatikan faktor-faktor pembatas tersebut.

Referensi

jamin, W. (2019). Tinjauan Perencanaan Bendung Bajo Provinsi Sulawesi Selatan. 3, 1–9.

Di, P., & Tanjungpandan, K. (2018). POLA SPASIAL ATRAKSI WISATA DAN FASILITAS PENUNJANG ( The Spatial Pattern of Tourism Attractions and Tourism Supporting Facilities in. 457–464.

Dukungan, D. A. N., Puncak, M., Kinerja, T., Laksana, W. D., Julianto, I. P., & Sujana, E. (2019). Di Kabupaten Buleleng. 1(1), 1–6.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 1–64.

Manan, R. H. (2018). Kajian Konsep Perancangan Lanskap Green Belt Waduk Batujai Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Concept Studies of Landscape Design of Green Belt Batujai Reservoir, Central Lombok Regency,West Nusa Tenggara). Seminar Nasional Kota Berkelanjutan, 1(1), 160. https://doi.org/10.25105/psnkb.v1i1.2904

Pemerintah kabupaten Buleleng. (2013). Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng.

Ridwan, M. (2010). Landasan teori penataan kawasan waterfront sungai musi sebagai kawasan pariwisata. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Rosardi, R. G., Prajanti, S. D. W., & ... (2020). Nilai-Nilai Ekologi Pada Agrowisata Sebagai Wujud Pendidikan Konservasi. Prosiding Seminar …. https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/download/690/609

Diterbitkan
2022-08-01
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 408 times
PDF downloaded = 440 times