Pengawetan Jenis - Jenis Bambu Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan Arsitektur

  • Dewa Gede Bayu Pradana Putra Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • I Made Bagus Basunjaya Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • I Komang Mulyadi Arisasmika Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Made Mas Surya Wiguna Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Ni Wayan Meidayanti Mustika Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Bambu, Pengawetan Bambu, Konstruksi Bambu

Abstrak

Bambu memiliki daya tahan yang berbeda-beda berdasarkan jenis dan metode pengawetannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode pengawetan dari jenis-jenis bambu yang digunakan sebagai material konstruksi bangunan arsitektur mulai dari sebelum diolah dan sesudah konstruksi dibangun. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data tentang jenis-jenis bambu yang digunakan dalam konstruksi bangunan arsitektur serta metode pengawetan bambu. Dari pengumpulan data tersebut terdapat beberapa jenis bambu yang dapat digunakan sebagai material konstruksi bangunan arsitektur dengan metode pengawetan yang berbeda-beda pada setiap bambu sebelum diolah yaitu Pengawetan dengan jenis bambu petung menggunakan Metode Boucherie, pada bambu wulung menggunakan proses yang diawetkan secara difusi dengan bahan pengawet terusi, pada bambu tali menggunakan proses perendaman dengan cairan alkohol, pada bambu betung menggunakan proses perebusan pada bak drum. Di samping itu ada pula proses pengawetan setelah material kontruksi diolah dan dibangun yaitu dengan menghaluskan permukaan bambu dengan amplas kemudian mengoleskan cairan kimia berupa bayclin dan akhirnya bambu disemprotkan dengan cairan vernis. Dengan memberikan pengawetan pada material bambu, ketahanan sebuah kontruksi bangunan arsitektur bambu bisa mencapai 10 - 20 tahun.

Referensi

Arinasa, I. B. K., & Peneng, I. N. (2013). JENIS-JENIS BAMBU DI BALI DAN POTENSINYA.
Arsitektur, J. T., Sipil, T., & Perencanaan, D. (2015). Material Bambu sebagai Konstruksi pada Great Hall Eco Campus Outward Bound Indonesia ARDHIANA MUHSIN, LENDYA MARIA FEBRIANY, HESTY NOOR HIDAYATI, YULIANA DWI PURWANTI. Jurnal Reka Karsa © Jurusan Teknik Arsitektur Itenas |, 3(3). http://bambupujakesuma.indonetwork.co.id
BAMBU DALAM KONSTRUKSI. (n.d.).
Barly, & Permadi, P. (n.d.). PENGAWETAN TIGA JENIS BAMBU DENGAN METODE RENDAMAN DINGIN. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 4(1), 26–30.
Belakang, A. L. (n.d.). BAB I PENDAHULUAN.
Hamzah, N., Pujirahayu, N., Raslam Tama Jurusan Kehutanan, S., & Kehutanan dan Ilmu Lingkungan UHO, F. (2016). PEMANFAATAN BORAKS UNTUK PENGAWETAN BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper Backer) TERHADAP SERANGAN RAYAP TANAH (Captotermes curvignathus) Utilization of Borax for Preservation On Dendrocalamus asper From Termite Attack (Captotermes curvignathus). Ecogreen, 2(2), 131–136.
Jefriansyah, O., Tri Wulandari, F., & Mahakam Lesmono Aji, I. (n.d.). PENGAWETAN BAMBU TALI (Gigantochloa apusKurz) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOUCHERIE (Preservation of Tali Bamboo (Gigantochloa apus Kurz) Using Boucherie Method).
Mayasari, K., Yunus, Muh., & Daud, Muh. (2015). Mamuju District View project Biomass Allometric Equations and Carbon Dynamics In Bamboo Stands and Several Types of Forests in Indonesia View project. Jurnal Permukiman, 10(2), 118–129. https://www.researchgate.net/publication/327135403
Nilansari, R., & Kasmudjo. (n.d.). THE EFFECT OF AGE AND STEM PART’S DIFFERENCE OF BAMBOO LEGI (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz) AS FURNITURE AND HANDYCRAFT MATERIAL.
Putri, R. L., Rochmawati, L., Nandika, D., & Darmawan, I. W. (2020). Pengawetan Bambu dengan Metode Boucherie. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(4), 618–626. https://doi.org/10.18343/jipi.25.4.618
Suprianto, E., Hadikusumo, S. A., & Suranto, Y. (n.d.). PENGAWETAN BAMBU WULUNG SECARA DIFUSI DENGAN TERUSI UNTUK MENCEGAH SERANGAN RAYAP KAYU KERING CRYPTOTERMES CYNOCEPHALUS LIGHT.
Diterbitkan
2021-12-15
Abstrak viewed = 701 times
PDF downloaded = 608 times