Material Lokal di Bali Utara

  • I Putu Teja Artawan Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia
  • Hima Santhani Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia
  • Putu Pritayuni Paramisiwi Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia
  • I Wayan Runa Department of Architecture, Universitas Warmadewa
  • Ni Komang Indra Mahayani Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia
Kata Kunci: Local Materials, Buleleng Regencies, Sustainable Architecture

Abstrak

Sebagai Kabupaten denagn Luas wilayah paling besar di Pulau Bali, Kabupaten Buleleng memiliki kekayaan material alam yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan oleh masyarakat, memiliki iklim tropis basah dan kering juga dengan keragaman tofografi mulai dari dataran tinggi, dataran rendah, hingga Kawasan pesisi membuat wilayah tersebut memiliki keragaman vegetasi dan lapisan bebatuan. Kondisi geografis yang ada di Kabupaten Buleleng direpresentasikan ke dalam bangunan-bangunan yang ada di wiayah tersebut, baik pada bangunan masyarakat maupun bangunan akomodasi pariwisata. Pada wilayah Kabupaten Buleleng bagian timur yaitu di Kecamatan Tejakula, terdapat 14 jenis material yang berhasil diamati. Material yang terdapat sangat beragam mulai dari material pondasi, struktur tiang, hingga atap. Terdapat beragam cara dalam pengolahan material yang digunakan sebagai bahan bangunan, mulai dari cara tradisional hingga yang sudah mendapat sentuhan teknologi. Pemanfaatan material alam yang ada di sekitar wilayah Tejakula menjadi penting dalam upaya menjaga lingkunan yang lebih ramah terhadap alam, dimana material lokal memiliki sifat yang lebih mudah beradaptasi dengan alam sekitarnya, juga sebagai perwujudan arsitektur berkelanjutan yang terdapat disana, sehingga terciptanya keharmonisan lingkungan.

Referensi

Nurjani, N. P. S. Struktur Rumah Tinggal Masyarakat Julah: Wujud Pewarisan Tradisi Arsitektur Berkelanjutan Di Bali Utara. Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan, 5(2), 265312.

Suriani, E. (2017). Bambu Sebagai Alternatif Penerapan Material Ekologis: Potensi dan Tantangannya. EMARA Indonesian Journal of Architecture, 3(1), 33-42.

Mardika, I. P. (2020). Komunikasi Budaya Dalam Rumah Adat Sebagai Arsitektur Berkelanjutan Di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Communicare, 1(1), 40-50.

Diterbitkan
2021-12-15
Abstrak viewed = 418 times
PDF downloaded = 396 times