Identifikasi Karakteristik Permukiman Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Area Barat Terminal Pesiapan, Tabanan, Bali
Abstrak
Tabanan merupakan salah satu wilayah yang berpotensi akan perkembangan pembangunannya yang sangat pesat, dengan permasalahan yang muncul bersamaan dengan perkembangan di wilayah tersebut. Bertambahnya jumlah penduduk jika tidak diikuti oleh perkembangan pembangunan permukiman menimbulkan kemunculan dari permukiman yang tidak layak huni, dengan kapasitas yang padat, serta akan berdampak kepada kondisi lingkungan sekitar yang menjadi kurang baik, sehingga menciptakan permukiman kumuh di wilayah tersebut. Tujuan dari digunakannya wilayah Tabanan sebagai analisa mengenai permukiman kumuh yaitu wilayah ini memiliki potensi yang cukup besar dalam pembangunan yang kurang tertata, melihat dari jumlah penduduk yang kian meningkat yang tidak diiringi dengan pembangunan permukiman. Pada permukiman ini terdapat beberapa fasilitas yang tesedia, namun dengan pemanfaatannya yang kurang efektif menyebabkan permukiman ini menjadi kumuh. Permasalahan krisis ekonomi sangatlah familiar di kalangan masyarakat yang disebabkan oleh ketersediaan lapangan pekerjaan dengan tuntutan yang harus dipenuhi. Mayoritas penduduk dari permukiman ini yaitu memiliki penghasilan yang rendah yang meyebabkan penduduk memiliki rumah yang seadanya dengan memanfaatkan bahan ataupun barang yang tersedia.
Referensi
Acharya, B. (2010). Q UESTIONNAIRE D ESIGN. Centre for Post-Graduate Studies Nepal Engineering College, June.
Ismail, R. M. M. A., Sriartha, I. P., & Sutarjo. (2016). Kajian Permukiman Kumuh di Kota Singaraja. Jurnal Jurusan Pendidikan Geografi, 4(3).
Mardhanie, A. B. (2013). Penelitian Pemetaan Kawasan Kumuh Permukiman Kecamatan Tanjung Selor – Kabupaten Bulungan. Jurnal INERSIA, V(1), 1–8.
Pratama, I. A. (2018). Pemetaan Tingkat Resiko Kekumuhan Di Desa Prapen Lingkungan 1 Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Sangkareang Mataram, 4(2355), 1–5.
Prabawa, M. S., & Gunawarman, A. G. (2020, April 30). House Layout Typology Study in Slum Area, Case Study : Kampung Jawa, Denpasar, Bali. Journal of Architectural Research and Education, 2(1), 63-71.DOI: 10.17509/jare.v2i2.29259
Puspa Dewi, K., A. Kumurur, V., & L.E Sela, R. (2019). Penentuan Kualitas Permukiman Berdasarkan Kriteria Eco-Settlement Di Kelurahan Sindulang Satu Kota Manado. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 6(1), 169–177.
Putro, J. D., & Nurhamsyah, M. (2014). Pola Permukiman Tepian Air Studi Kasus : Desa Sepuk Laut , Punggur Besar dan Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap , Kabupaten Kubu Raya. Langkau Betang, 4, 65–76.
Renaldi, A., Ir, C., & Budiyuwono, H. (2021). Social Adaptation And Settlement Patterns In Bandung Tolerance Village. Jurnal RISA, 05(April), 190–206.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Widjajanti, W. W. (2013). Menciptakan Kampung Kota Sebagai Hunian yang Ramah Dalam Konteks Urban di Surabaya, Studi Kasus : Kampung Kota di Kawasan Tunjungan dan Sekitarnya. Jurnal Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, 4.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer## The copyright will be filled by the author if the manuscript has been received and ready to be published and the author will get a letter of acceptance and evaluation of the manuscript from the reviewer as proof of the manuscript has passed the peer-reviewer