Fasilitas Penunjang Literasi Berbasis Creative Hub di Kecamatan Ubud Gianyar, Bali
Abstrak
Keterbatasan wawasan dan keilmuan akan dapat mengkerdilkan pola pikir masyarakat, dikarenakan rendahnya kemampuan berliterasi dan minat baca. Minimnya fasilitas yang memadai menjadi faktor rendahnya minat baca. Perpustakaan merupakan sebuah fasilitas penunjang literasi non-formal yang berperan membuat pikiran masyarakatnya berkembang maju dan kreatif. Ubud terkenal dengan wisata alam dan seni budayanya namun ironinya, sektor pendidikannya tidak diimbangi dengan tersedianya fasilitas penunjang untuk meningkatkan literasi. Selain itu, Ubud terkenal akan seni menjadikannya sebagai salah satu titik tumbuh dari berbagai gerakan kesenian dan memiliki berbagai para pegiat maupun komunitas disegala aspek industri kreatif. Akan tetapi sulitnya menemukan fasilitas Creative Hub yang mampu mewadahi untuk meluapkan kekreativitasannya. UWRF kegiatan tahunan dalam peningkatan literasi dan kreatif yang setiap tahunnya mengalami 10% peningkatan kunjungan. Hal ini, menjadikan penulis untuk merancang fasilitas penunjang literasi berupa perpustakaan yang berbasis Creative Hub di Kecamatan Ubud dengan menggunakan konsep Flexibility Education in Creativity. Perancanaan fasilitas yang dirancang selain berusaha agar dapat memberikan suasana baru bagi penggunanya secara khusus dirancang dapat fleksibel dan mendukung kekreativitasan, tidak hanya sebatas ilmu formal tetapi dapat juga mewadahi kegiatan kreativitas dan kolaboratif dengan ruang-ruang kreatif. Pemanfaatan energi alami yang efisien dan optimal merupakan aspek rancangan Green Architecture untuk menunjang dari fungsi bangunan yang dirancang.
Referensi
Agustina, S. C. (2015, Agustus 14). Pondok Pekak, Ubud, Bali, Ada 30 Ribu Koleksi Buku, Bebas Baca dan Akses Internet Sepuasnya. (M. Haryadi, Editor, & Tribunnews.com) Dipetik Maret 27, 2021, dari https://www.tribunnews.com/travel/2015/08/14/pondok-pekak-ubud-bali-ada-30-ribu-koleksi-buku-bebas-baca-dan-akses-internet-sepuasnya?page=all
Asniar, Muharam, L. O., & Silondae, D. P. (2020, Januari 1). Journal BENING. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca Siswa, IV, 10.
Budhi S, A. (2018). Perpustakaan dan Pusat Informasi dengan Pendekatan Green Architecture. Skripsi Perancangan.
Difa, Y., & Rosa B, R. (2017). Taman Baca Kesiman, Semngat Menghidupi Budaya Literasi. Diambil kembali dari Antara Bali.
Mansyur, U. (2019). Upaya Meningkatkan Minat Baca. Gempusta.
Riswari, A. A. (2018, November 7). Gambaran Mengenai Komunitas Kreatif Yang Membawa Semangat, Keberagaman, dan Perspektif Yang Unik Dan Hidup Di Pulau Bali. (MataKota) Dipetik November 13, 2020, dari Ubud Writers and Readers Festival Memang Telah Sukses Digelar Beberapa Waktu Lalu Di Ubud, Bali.: https://www.matakota.id/news/77835-upaya-tingkatkan-literasi-melalui-ubud-writers-and-readers-festival-bagaimana-caranya
Simanjuntak, T. (2017, April 7). Meningkatkan Minat Baca dan reformasi Perpustakaan bagi Generasi Millenial. Dipetik Maret 28, 2021, dari https://www.kompasiana.com/thurneysen/58e6ddbd2ab0bdd0048b4569/meningkatkan-minat-baca-dan-reformasi-perpustakaan-bagi-generasi-millenial?page=all#sectionall
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer## The copyright will be filled by the author if the manuscript has been received and ready to be published and the author will get a letter of acceptance and evaluation of the manuscript from the reviewer as proof of the manuscript has passed the peer-reviewer