Pendekatan Healing Environment untuk Perancangan Pusat Pelayanan Terapi dan Rumah Singgah Kanker Anak di Denpasar

  • Nilla Shanti Rimadhani Prasetyo Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Ni Wayan Meidayanti Mustika Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • Anak Agung Gede Raka Gunawarman Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Pusat Pelayanan Terapi Kanker Anak, Rumah Singgah Kanker Anak, Konsep Healing Environment

Abstrak

Kanker merupakan penyakit yang cukup serius di Indonesia, khususnya jumlah pasien kanker anak di Bali kian meningkat setiap tahunnya. Permasalahan yang ada adalah kanker berdampak buruk tidak hanya pada aspek kesehatan fisik namun juga psikologis pada pasien, Pemulihan diperburuk oleh minimnya fasilitas pengobatan kanker anak yang didukung lingkungan pemulihan yang baik. Untuk mengatasi permasalahan ini dibutuhkan fasilitas pusat pelayanan terapi dan rumah singgah kanker anak yang mampu mendukung percepatan pemulihan pasien kanker anak. Suasana dan lingkungan merupakan salah satu elemen yang dapat mempengaruhi perkembangan penyembuhan. Kajian ini bertujuan untuk mendesain  pusat pelayanan terapi dan rumah singgah kanker anak yang menerapkan pendekatan healing environment dan  tema arsitektur modern tropis. Metode yang digunakan dalam paper ini adalah deskriptif kualitatif dan programatik yang bertujuan menganalisis sesuai dengan fakta dan kondisi sebenarnya. Hasilnya digunakan sebagai pendekatan desain dan diperkaya dengan konsep healing environment dan tropis modern.Penerapan konsep healing environment pada bangunan pusat pelayanan terapi dan rumah singgah kanker anak tmencakup penerapan konsep unsur panca indra dan unsur hubungan lingkungan terbangun dengan alam sekitar dan  unsur penyembuhan psikologis. Adapun konsep healing environment secara fisik diwujudkan dalam desain fasilitas terapi kanker dan rumah singgah dengan memaksimalkan pencahayaan dan  penghawaan alamiah, integrasi unsur alam dalam ruang, kontrol kebisingan, aspek warna menenangkan, kenyamanan visual, aroma dan penggunaan material alamiah. Hasil penerapan pendekatan healing environment dapat menghasilkan desain fasilitas terapi kanker anak dan rumah singgah yang suportif dan membantu proses pemulihan pasien kanker anak.

Referensi

Aji, A. A. (2019). Perancangan Rumah Singgah Kanker Anak Yogyakarta dengan Metode Healing Environment.

Bloemberg, F. (2009). Healing Environments in Radiotherapy.

CancerHelps, T. (2015). BUKU STOP KANKER ;KANKER BUKAN LAGI VONIS MATI. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Center, N. C. (2020). Types of Cancer Treatment.

https://cancer.gov/about-cancer/treatment/types

Chiara, J. D. (1987). Time Saver Standard for Building Types : Second Edition. Singapore: Singapore National Printer Ltd.

DINKES. (2019). Riset Jumlah Penderita Kanker di Bali. Retrieved from https://dinkes.denpasarkota.go.id/

Fauzan. (2014). Perancangan balai pengobatan kanker terpadu di Kota Malang: Tema arsitektur perilaku

Fitriyati, S. N. (2015). Perancangan Panti Terapi Dan Rehabilitasi Kanker di Kabupaten Trenggalek

Gilberte, A. (2020). What is Tropical Architecture.

KEMENKES. (2019). Jumlah Penderita Kanker Anak di Indonesia. https://www.kemkes.go.id/

Murphy, Jenna. (2008). The Healing Environment.

www.arch.ttu.edu

WHO. (2017). Pengertian Penyakit Kanker. Retrieved from World Health Organization: https://www.who.int/

YKKA. (2021). Data Pasien Kanker Anak di Bali

Diterbitkan
2021-07-06
Abstrak viewed = 722 times
PDF downloaded = 516 times