Kajian Kenyamanan Termal Bale Meten Sakutus di Seminyak, Kabupaten Badung – Bali

  • Anak Agung Gede Raka Gunawarman Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik & Perancangan, Universitas Warmadewa
  • Made Suryanatha Prabawa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik & Perancangan, Universitas Warmadewa
Kata Kunci: kenyamanan termal, arsitektur Bali, bale meten

Abstrak

Bale meten dalam arsitektur Bali adalah salah satu bangunan dalam pekarangan rumah adat Bali yang mempunyai fungsi sebagai tempat menyimpan benda pusaka (bisa juga disebut ruang suci) atau sebagai tempat untuk tidur bagi orang yang paling tua di pekarangan tersebut. Penerapan sakutus pada bale meten di areal ruang dalam (indoor area) jika diperhatikan merupakan sebuah solusi untuk celah udara luar agar dapat masuk ke ruangan. bale meten sakutus dengan konstrusi atap kampiah juga berfungsi sebagai sirkulasi udara seperti halnya celah antara atap dan dinding. Penerapan prinsip berkelanjutan sangat jelas diterapkan pada bangunan arsitektur Bali baik dari pemanfaatan udara alami dan cahaya alami. Hilangnya saka kutus pada ruang dalam bale meten secara tidak langsung menyebabkan perubahan sirkulasi udara masuk dan keluar. Tertutupnya celah antara dinding dan bagian atap karena penggunaan plafond kemungkinan membuat sirkulasi udara tidak lancar lagi. Pembuktian tentang kenyamanan termal dari sebuah arsitektur yang masih kuat dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tradisionalnya menjadi pokok penelitian ini. metode yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian ini adalah mixed method dengan berfokus pada penelitian lapangan atau field research. Objek penelitian berupa bale meten akan terdiri dari dua jenis di satu lokasi yang sama bila perlu merupakan rumah atau pekarangan yang berdekatan/bertetangga. Hal tersebut dilakukan guna mendapatkan data yang optimal dan objektif. Pengukuran dilakukan di hari dan jam yang sama dengan bantuan alat ukur serta data suhu dari google di jam pengumpulan data.

Referensi

Alfata, M. N. (2011, April). Studi Kenyamanan Termal Adaptif Rumah Tinggal Di Kota Malang Studi Kasus: Perumahan Sawojajar 1–Kota Malang. Jurnal Permukiman, Vol. 6 No. 1, 9-17.

Emzir. (2012). Metdologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Gelebet, I. I., Meganada, I., Negara, I., & Suwirya, I. (1986). Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Latifah, N. L. (2015). Fisika Bangunan 1. Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup).

Rury, N., Pribadi, I., & Djoko Santoso. (2015, Juni). Pengaruh Material dan Bentuk Atap Rumah Tinggal terhadap Suhu di dalam Ruang. AGORA, Jurnal Arsitektur, 52-63.

Saraswati, A. O. (2008, Juli). Transformasi Arsitektur Bale meten. Dimensi : Journal of Architecture and Built Environment, Volume 36, No 1, 35-42.

Suardana, I. N. (2015). Rupa Nir-Rupa Arsitektur Bali. Denpasar: Buku Arti.

Widiyani, D. M., & Wiriantari, F. (2019, Juni). Karakteristik Bangunan “Bale Meten†Serta Proses Pembangunannya. Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa, volume 7, no 1, pp 29-35.

Diterbitkan
2021-02-02
Abstrak viewed = 194 times
PDF downloaded = 943 times