Karakteristik Ruang Jalan Melalui Metoda Analisis Kuantitatif Untuk Arahan Rancang Kawasan Pariwisata di Pusat Kota Semarapura
Abstrak
Kota Semarapura menawarkan tata ruang pada Pusat Kota yang ramah untuk wisatawan yang memiliki waktu kunjung terbatas dan memiliki Kawasan kota menjadi empat area dengan fungsinya yang berbeda yang disebut sebagai Catuspata. Dalam penelitian ini, wilayah Catuspata tersebut menjadi pusat orientasi objek penelitian dimana ruang jalan yang dimaksud untuk arahan rancang kawasan pariwisata akan berada disepanjang ruang jalan tersebut. Bagaimana potensi strategis dalam pengembangan kota wisata, struktur kota dan Kawasan pariwisata serta ruang jalan berupa street floor dan street wall akan didefinisikan. Metoda yang digunakan adalah kuantitatif dengan cara mengumpulkan data objek fisik yang ada dilapangan secara objektif, lalu mengukur dengan variable-variable yang sudah ditentukan dan menampilkannya dalam bentuk angka, kemudian dilakukan Analisa secara rasionalistik. Analisa didasarkan atas pertimbangan kategorisasi, keunikan tempat, bentuk dan situasi tapak, serta fungsi-fungsi tertentu. Hasil dan temuan yang sangat terlihat, berupa bentuk baru kota semarapura yang tidak lagi menjadi kota kerajaan akibat dari perubahan aktivitas dan kebutuhan masyarakat. Kepentingan ruang jalan dimana perdagangan yang lebih berorientasi untuk wisatawan. Temuan dari segi visual Kawasan menghasilkan ciri khas solid-void fasad, irama serta bukaan yang berpengaruh pada kualitas ruang jalan. Dengan demikian, Analisa mengenai struktur kota, variabel bangunan, street furniture dan kegiatan wisata yang terjadi merupakan temuan-temuan dari karakkteristik ruang jalan yang nantinnya dapat menjadi arahan bagaimana perencanaan Kawasan pariwisata kota ini dibuat.
Referensi
Alfari, S. (2020, maret 10). Kawasan Pariwisata. Retrieved from ARSITAG: https://www.arsitag.com/article/kawasan-pariwisata
Anonymous. (2014, September 18). Tinjauan Teori Perkembangan Kota (Sejarah, Pengertian, Pola, dan Faktor Penyebab Perkembangan Kota). Retrieved from Perencanaan Kota Indonesia ; Perencanaan Kota Indonesia, Teori, Konsep, dan Perencanaan Kota Serta Permasalahan Kota Kota di Indonesia: https://perencanaankota.blogspot.com/2013/06/tinjauan-teori-perkembangan-kota.html
Branch, M. C. (1995). Perencanaan kota komprehensif : pengantar & penjelasan (Terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Daldjoeni, N. (1998). Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni.
DIPTA, A. A. (2015). Karakteristik Ruang Koridor Jalan Panggung Pecinan Kembang Jepun Surabaya Sebagai Koridor Wisata Urban Heritage (Doctoral dissertation). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
FADLI. (2019, JANUARI 6,). Pengertian Rumaja, Rumija, dan Ruwasja. Retrieved from BELAJAR PERATURAN LLAJ: https://fadliyudaprihadi.com/llaj/2019/01/06/pengertian-rumaja-rumija-dan-ruwasja/
Hagget, P. (1970). Geography, A Modern Synthesis. 3rd Edition. London: Harper and Row Publisher.
Ilhami. (1990). Strategi Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Surabaya.: Penerbit Usaha Nasional.
Jayadinata, J. T. (1992). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Kota dan Wilayah. . Bandung: ITB, Bandung.
Saragi, V. (2012). Identifikasi Pengaruh Keberadaan Perguruan Tinggi dan Aktivitas Pendukung Terhadap Koridor. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Semarang.: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Shirvani, H. (1985). The urban design process. Michigan: Van Nostrand Reinhold.
Sujarto, D. (1989). Faktor Sejarah Perkembangan Kota Dalam Perencanaan Perkembangan Kota. . Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB.
SUYATRA, I. P. (2017, AGUSTUS 23). Kenapa Catus Pata Jadi Simpul Energi Alam? Begini Penjelasannya. Retrieved from Jawa Post Group : Bali Express: https://baliexpress.jawapos.com/
Trancik, R. (1986 ). Finding Lost Space: Theories of Urban Design. John Wiley & Sons.: Sweden.
Yunus, H. S. (1994). Teori dan Model Struktur Keruangan Kota. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer## The copyright will be filled by the author if the manuscript has been received and ready to be published and the author will get a letter of acceptance and evaluation of the manuscript from the reviewer as proof of the manuscript has passed the peer-reviewer