Identifikasi Bentuk dan Karakteristik Rumah Tradisional Desa Bungaya, Karangasem, Bali
Identifikasi Bentuk dan Karakteristik Rumah Tradisional Desa Bungaya, Karangasem, Bali
Abstrak
Desa Bungaya adalah salah satu desa Bali kuna memiliki warisan berupa lingkungan permukiman tradisional. Sebagai bagian dari permukiman, rumah tradisional di desa Bungaya telah berkembang, secara fisik maupun dari fungsi yang diwadahinya. Pada penelitian ini akan menjelaskan mengenai identifikasi bentuk dan karakteristik rumah tradisional di desa Bungaya pada saat ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan eksploratif. Hasil data yang didapat pada penelitian ini berupa gambar layout rumah tradisional serta perkembangannya dari waktu ke waktu. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa telah terjadi perubahan bentuk fisik dan penambahan fungsi baru selain hunian pada rumah tradisional di desa Bungaya, Kabupaten Karangasem.
Kata kunci: Identifikasi; Bentuk; Rumah tradisional, Desa Bungaya
Referensi
Anggreni, N. L. J. (2014). Revitalitasi Desa Bungaya sebagai Potensi Desa Wisata Budaya di Kabupaten Karangasem. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Anggreni, N. L. J. (2018). Dampak Perkembangan Desa Wisata pada FFungsi Hunian di Desa Bungaya Kabupaten Karangasem. SPACE, 5(2).
Anonim. (1989). Inventarisasi Desa-Desa Tradisional Bali. Denpasar: Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali.
Aritama, A. A. N., & Wicaksana, G. B. A. (2017). Pengaruh Aturan Tradisional terhadap Bertahannya Bentuk Kawasan (Studi Kasus: Kawasan Geopark Batur). Undagi: Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa, 5(2), 33-40.
Dwijendra, N. K. A. (2003). Perumahan dan Permukiman Tradisional Bali. Jurnal Permukiman Natah, 1(1), 8-24.
Dwijendra, N. K. A. (2008). Arsitektur Rumah Tradisional Bali: Berdasarkan Asta Kosala-Kosali: Kerjasama Bali Media Adhikarsa [dengan] Udayana University Press.
Dwijendra, N. K. A. (2009). Arsitektur & kebudayaan Bali kuno: Kerjasama CV. Bali Media Adhikarsa [dan] Udayana University Press.
Ferschin, P., & Gramelhofer, A. (2004). Architecture as Information Space. Paper presented at the Eighth International Conference on Information Visualisation.
Fross, K., & Sempruch, A. (2015). The qualitative research for the architectural design and evaluation of completed buildings. Part 1–basic principles and methodology. Architecture Civil Engineering Environment, 8.
Gelebet, I. N. (1985). Arsitektur Tradisional Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Groat, L. N., & Wang, D. (2013). Architectural Research Methods (Vol. 2). New Jersey: John Wiley & Sons.
Mirmoghtadaee, M. (2009). Process of Housing Transformation in Iran. Journal of Construction in developing Countries, 14(1), 69-80.
Ochapa, A. (2018). Housing Forms and Patterns of Culture. International Journal Advances in Social Science and Humanities.
Putra, I., Lozanovska, M., & Fuller, R. (2015). The transformation of the traditional Balinese house in tourist villages: Maintaining the culture and obtaining economic benefit. Paper presented at the Applied Mechanics and Materials.
Rapoport, A. (1998). Using “culture†in housing design. Housing society, 25(1-2), 1-20.
Susanta, I. N. (2017). Makna dan Konsep Arsitektur Tradisional Bali dan Aplikasinya dalam Arsitektur Masa Kini. RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan, 4(2), 199-212.
Turner, J. F., & Fichter, R. (1972). Freedom to build: dweller control of the housing process: Macmillan.
Wastika, D. N. (2005). Penerapan Konsep Tri Hita Karana dalam Perencanaan Perumahan di Bali. Jurnal Permukiman Natah, 3(2), 62-105.
Windhu, I. B. O. (1984). Bangunan Tradisional Bali Serta Fungsinya. Denpasar: Direktorat Jenderal Kebudayaan.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer## The copyright will be filled by the author if the manuscript has been received and ready to be published and the author will get a letter of acceptance and evaluation of the manuscript from the reviewer as proof of the manuscript has passed the peer-reviewer