Studi Aksesibilitas pada Ruang Terbuka Publik Terhadap Penyandang Disabilitas di Taman Kota Lumintang Denpasar

  • I Wayan Widanan Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
  • Made Anggita Wahyudi Linggasani Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
  • Gde Bagus Andhika Wicaksana Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Aksesibilitas, Difabel, Ruang Terbuka Publik

Abstrak

Open space is a concept of public space to accommodate people from all backgrounds. Open spaces must also consider the existence of people with disabilities. A public open space considered a failure if the public space is not able to accommodate disabled people. The construction and procurement of city parks as one of the typologies of public open space that’s become one of the programs launched by the Denpasar City government in order to improve the quality of life of city dwellers and increase the growth of RTH and city RTNH. The existence of public space as one of the urban space entities is a unit that is not separated from the city system. Which has a role as a fulfillment of the living needs of the community which includes living, working and recreation. The Aim of this study is to provide an analysis of the process of implementing disability accessibility as the main aspect that has been applied to public spaces in Taman Kota Lumintang. This study uses a comparative description method by examining the types and forms of public open space in urban areas which are then compared with regulatory documents and related literature studies. From the analysis obtained from the comparison of existing literature conditions and existing regulations, found that Lumintang City Park conditions were far from ideal conditions for people with disabilities and there was an imbalance between the application of regulations and open public design space. The conclusion is in the form of alternative modeling that provide ideal conditions for Lumintang City Park should. Ruang terbuka publik merupakan suatu konsep ruang untuk mengakomodasi masyarakat dari seluruh kalangan dan latar belakang, dalam artian ruang terbuka publik juga harus mempertimbangkan keberadaan kaum difabel. Suatu ruang terbuka publik dianggap gagal apabila ruang tersebut tidak mampu mengakomodasi masyarakat difabel. Pembangunan dan pengadaan taman kota sebagai salah satu tipologi ruang terbuka publik merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah Kota Denpasar dalam rangka peningkatan kualitas hidup penduduk kota dan meningkatkan pertumbuhan RTH maupun RTNH kota. Keberadaan ruang publik sebagai salah satu entitas ruang kota merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan dengan sistem kota yang memiliki peranan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup bagi masyarakat yang meliputi tempat tinggal, bekerja, dan rekreasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisa terhadap proses pengaplikasian aksesibilitas disabilitas sebagai aspek utama yang sudah diterapkan pada ruang publik Taman Kota Lumintang. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi komparatif dengan mengkaji jenis dan bentuk ruang terbuka publik pada daerah perkotaan yang kemudian dikomparasikan dengan dokumen peraturan serta kajian literatur yang terkait. Dari analisa yang didapat dari komparasi kondisi eksisting terhadap literatur serta peraturan yang ada didapatkan bahwa kondisi Taman Kota Lumintang masih jauh dari kondisi ideal terhadap kaum difabel dan terdapatnya ketimpangan antara pengaplikasian peraturan terhadap perancangan ruang terbuka publik, sehingga dihasilkan alternatif permodelan untuk memberikan kondisi ideal Taman Kota Lumintang yang seharusnya.

Referensi

Budiharjo, E., & Sujarto, D (1999). Kota yang Berkelanjutan. Bandung: Alumni.

Carr, S, Francis, M, Rivlin, L, G., & Andrew M. Stone. (1992). Public Space. United State of America: Cambridge University Press.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, CA, US: Sage Publications, Inc.

Demartoto, A. (2007). Menyibak Sensitivitas Gender dalam Keluarga Difabel. Perpustakaan Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial. Kementerian Sosial Republik Indonesia

Dewang, N, L. (2010). Aksesibilitas Ruang Terbuka Publik Bagi Kelompok Masyarakat Tertentu Studi Fasilitas Publik Bagi Kaum Difabel di Kawasan Taman Suropati Menteng-Jakarta Pusat. Jurnal Planesa, 1(1), 8-18.

Etiningsih, E. (2016). Fungsi Taman Kota Sebagai Ruang Publik (Studi Di Taman Merdeka Kota Metro. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Soltani, S. H. K., Sham, M., Awang, M., & Yaman, R., (2012). Accessibility for disabled in public transportation terminal. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 35, pp.89-96.

Syafi'ie, M., (2014). Pemenuhan Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas. Inklusi, 1(2), pp.269-308.

Diterbitkan
2019-03-21
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 1490 times
PDF downloaded = 1650 times