Penerapan Konsep Humanistik pada Desain Glam Camp Di Kintamani, Bangli
Abstract
Glam camp di Daerah Kintamani menjadi salah satu alternatif fasilitas wisata yang yang sangat diminati oleh wisatawan domestik maupun manca negara yang sedang menikmati liburan di Pulau Bali beberapa tahun terakhir. Masih terdapat banyak permasalahan dari sisi manajemen dan desain dari fasilitas wisata alam glam camp di Daerah Kintamani sesuai data survey yang didapat untuk tujuan penyediaan pelayanan yang ideal bagi pengunjung. Beberapa permasalahannya adalah kurang nyamannya penataan area Glam camp, hubungan antar massa yang terlalu padat dan minimnya penyediaan fasilitas penunjang dan servis untuk yang menginap, akses lokasi yang sulit di jangkau dan tidak tertata serta pemanfaatan view yang kurang maksimal. Pendekatan konsep humanistic untuk perencanaan Glam camp di Kintamani ini dipilih sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan desain secara umum dan memastikan kenyamanan pengguna dalam beraktifitas. Konsep Humanistik adalah konsep yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi dalam berwisata alam sehingga akan terciptanya rasa keamanan, kenyamanan dan kepuasan bagi pengunjung pada tempat wisata ini. Metode yang digunakan dalam paparan ini adalah motode deskriptif kualitatif dan programatik. Luaran desain Glam camp di Kintamani, Bali yang menerapkan konsep Humanistik ini adalah desain glam camp yang bisa menjawab kebutuhan pengunjung baik dari segi kelengkapan fasilitas, pelayanan pengunjung dan keamanan pengunjung yang utama. Untuk tampilan bangunan yang mampu berintegrasi dengan konteks lingkungan diterapkan tema Arsitektur Tropis yang sangat sesuai dengan fungsi glam camp pada seting lingkungan alamiah di Kintamani, Bangli.
References
BPS Provinsi Bali dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, (2020).
Anonymous, 1982 dalam Saragih, (1993). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial di Daerah Jawa Tengah.
Andi Nur Isra, Ishak Kadir, Weko Indira Romanti Aulia. (2020) “Penerapan Arsitektur Tropis Pada Kawasan Wisata Pantai Taloiya Kabupaten Kepulauan Selayarâ€. GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur. Volume 5 No. 1 | April 2020.
Abd. Gani Akhmad dan Pudji Astutiek Fachruddin. (2008), Disain Rumah Kontruksi “KNOCK DOWN†(Tinjauan Khusus Penggunaan Prefabrikasi Lokal)
Brochado, A., & Pereira, C. (2017). Comfortable experiences in nature accomodation: Percieved service quality in Glamping. Journal of Outdoor Recreation Tourism, 77
Ching, Francis D. K. (2007). Architecture Form, Space, and Order 3rd ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Eka Maharani. Nomadic Tourism, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusadua Bali. Wisata Pendidikan, Digitalisasi dan Wisata Event dalam Pengembangan Usaha Akomodasi Homestay di Destinasi Wisata. (26 Maret 2018).
Ni Kadek Yuni Utami, Glamping sebagai sebuah Perspektif baru dalam Akomidasi Berkemah Volume 3 – (Nomor 3 – Oktober 2020).
Nurul Ichsan, Desrina Ratriningsih. (2019) Penerapan Arsitektur Humanisme DalamPerancangan Pasar Kuliner Di Kota Banjarnegara. Jurnal SENTHONG 2019.
Neufert, Ernst. (1996). Data Arsitek (Jilid 1). Jakarta: Erlangga.
Pendit, Nyoman. (1999) Ilmu Pariwisata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti
Copyright (c) 2021 Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The copyright will be filled by the author if the manuscript has been received and ready to be published and the author will get a letter of acceptance and evaluation of the manuscript from the reviewer as proof of the manuscript has passed the peer-reviewer