Pengembangan Objek Wisata Yeh Hoo Berbasis Potensi Pertanian dan Lingkungan Alam di Tabanan, Bali

  • I Kadek Merta Wijaya
  • I Nyoman Warnata Universitas Warmadewa
  • I Ketut Sugihantara Universitas Warmadewa
  • I Gusti Ayu Ratih Permata Dewi Universitas Warmadewa
Kata Kunci: air terjun Yeh Hoo, berkelanjutan, lahan pertanian, program pengembangan, rancangan program

Abstrak

Pengembangan objek wisata alam diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan beraktivitas wisata di objek tersebut. Pengembangan ini bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat setempat melalui keterlibatan langsung dalam atraksi wisata alam tersebut. Namun perlu untuk diperhatikan bahwa pengembangan ini jangan sampai membawa dampak buruk terhadap keberlanjutan alam setempat. Potensi alam setempat menjadi aset utama sebagai destinasi wisata, dan pengembangannya untuk menjadikan potensi tersebut memiliki daya jual di industri wisata. Dalam pengembangan objek wisata alam, aspek yang perlu diperhatikan adalah potensi alam yang dimiliki oleh objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang mengandalkan potensi alam yaitu objek wisaya Yeh Hoo dengan potesi utama adalah lahan pertanian padi dan air terjun Yeh Hoo yang memiliki keindahan tersembunyi di balik tebing. Selain itu juga saujana pegunungan dan terasering mewarnai potensi lain dari objek wisata Yeh Hoo ini. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan program pengembangan yang berbasis pada potensi pertanian dan alam yang berkelanjutan dan untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Metode yang dipergunakan dalam merumuskan program pengembangan ini adalah kualitatif deskriptif. Metode ini menekankan pada kajian yang bersifat deskriptif melalui data-data empiric. Hasil kegiatan ini berupa program pengembangan berupa wisata pertanian dan wisata air terjun Yeh Hoo; dan rancangan program berupa master plan rancangan.

Referensi

Angelevska-Najdeska, K., & Rakicevik, G. (2012). Planning of Sustainable Tourism Development. Procedia - Social and Behavioral Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.05.022

Buckley, R. (2007). Sustainable Tourism: Theory and Practice. Annals of Tourism Research, 34(1), 269–270.

Cater, C., & Cater, E. (2015). Ecotourism. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences (pp. 105–109). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.91071-7

Chan, J. K. L., Marzuki, K. M., & Mohtar, T. M. (2021). Local community participation and responsible tourism practices in ecotourism destination: A case of lower kinabatangan, sabah. Sustainability (Switzerland), 13(23). https://doi.org/10.3390/su132313302

Cobbinah, P. B. (2015). Contextualising the meaning of ecotourism. Tourism Management Perspectives, 16, 179–189. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.07.015

Damanik, Janianton Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata. Pusbar Ugm & Andi Yogyakarta.

Dini, M., & Pencarelli, T. (2022). Wellness tourism and the components of its offer system: a holistic perspective. Tourism Review, 77(2), 394–412. https://doi.org/10.1108/TR-08-2020-0373

Fennel, D. A. (1999). Ecotourism Policy and Planning. CABI Publishing.

Fennell, D. (2008). Ecotourism: Third edition. In Third Edition. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203939581

Fossgard, K., & Fredman, P. (2019). Dimensions in the nature-based tourism experiencescape: An explorative analysis. Journal of Outdoor Recreation and Tourism, 28. https://doi.org/10.1016/j.jort.2019.04.001

Kazakov, S., & Oyner, O. (2021). Wellness tourism: a perspective article. Tourism Review, 76(1), 58–63. https://doi.org/10.1108/TR-05-2019-0154

Latupapua, Y. (2007). Studi Potensi Kawasan dan Pengembangan Ekowisata di Tual Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Agroforestri, 2(1).

Manandhar, R., Kim, J.-H., & Kim, J.-T. (2019). Environmental, social and economic sustainability of bamboo and bamboo-based construction materials in buildings. Journal of Asian Architecture and Building Engineering, 18(2), 49–59. https://doi.org/10.1080/13467581.2019.1595629

Martínez Quintana, V. (2017). Nature tourism: A sustainable tourism product. Arbor: Ciencia, Pensamiento y Cultura, 193(785), a396–a396. https://doi.org/10.3989/arbor.2017.785n3002

Masjhoer, J. M., Wibowo, D., Sadida, B. Q., & Ogista, I. T. (2017). Penyusunan Buku Panduan Praktik Wisata Yang Bertanggung Jawab Dalam Pendakian Gunung. 11(3). http://ejournal.stipram.ac.id/index.php/kepariwisataan/article/view/33

Maynard, D. da C., Vidigal, M. D., Farage, P., Zandonadi, R. P., Nakano, E. Y., & Botelho, R. B. A. (2020). Environmental, Social and Economic Sustainability Indicators Applied to Food Services: A Systematic Review. Sustainability, 12(5). https://doi.org/10.3390/su12051804

Mihalic, T. (2016). Sustainable-responsible tourism discourse – Towards ‘responsustable’ tourism. Journal of Cleaner Production, 111, 461–470. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2014.12.062

Page, S. J., & Ross, D. K. (2002). Ecotourism Pearson Education Limited.

Priatmoko, S., Kabil, M., Purwoko, Y., & Dávid, L. D. (2021). Rethinking sustainable community-based tourism: A villager’s point of view and case study in Pampang Village, Indonesia. Sustainability (Switzerland), 13(6), 1–15. https://doi.org/10.3390/su13063245

Sørensen, F., & Grindsted, T. S. (2021). Sustainability approaches and nature tourism development. Annals of Tourism Research, 91. https://doi.org/10.1016/j.annals.2021.103307

Suprayitno. (2008). Teknik Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Pusdiklat Kehutanan.

Wijaya, I. K. M. (2021). Local and sustainable potential approaches in the design of a master plan architecture: Case study of paksebali tourism village development, indonesia. Geojournal of Tourism and Geosites, 36(2), 571–579. https://doi.org/10.30892/GTG.362SPL03-685

Diterbitkan
2022-11-07
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 131 times
PDF downloaded = 131 times