Desain Detail Konservasi Pura Pajinengan Gunung Tap Sai Di Kabupaten Karangasem

  • I Putu Andi Wira Adnyana Adnyana Universitas Warmadewa
  • I Nyoman Warnata Universitas Warmadewa
  • I Wayan Runa Universitas Warmadewa
  • I Wayan Gde Erick Triswandana Universitas Warmadewa

Abstract

Pura Pajinengan Gunung Tap Sai terletak di Dusun Puragae, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem yang selanjutnya disebut Pura Tap Sai. Pura terletak di lereng barat laut Gunung Agung dan banyak umat ke pura untuk memohon keselamatan dan anugerah. Tap Sai berasal dari kata matapa sai sai (bertapa atau semedi setiap hari). Pada halaman utama (utamaning mandala) Pura terdapat pelinggih Lingga Yoni yang dililit akar pohon yang dipercaya umat sebagai tempat memohon anak atau keturunan, jodoh, segala permasalahan kesehatan, memohon obat, dan juga rezeki. Setelah persembahyangan di utamaning mandala, maka setiap umat (pemedek) akan diberikan seikat (11 Buah) dupa untuk melakukan permohonan khusus di Lingga Yoni. Pura juga memiliki tiga palinggih utama untuk memuja Dewi Sri, Dewi Rambut Sedana, dan Dewi Saraswati. Keberadaan pura ini di tengah hutan sehingga suasana alamnya tenang, damai, dan sakral. Oleh karena itu pura ini juga menjadi daya tarik masyarakat untuk kegiatan spiritual maupun untuk berwisata. Dengan jumlah masyarakat yang berkunjung ke Pura Pajinengan Gunung Tap Sai semakin meningkat, maka perlu adanya penataan mandala pura agar mampu menampung jumlah pengunjung secara optimal dan tentunya aman bagi para penyandang disabilitas, mengingat kondisi mandala pura yang cukup tinggi seperti terasering dikarenakan kontur tanah yang miring. Berdasarkan permasalahan di atas maka metode pelaksanaan pada tahun ke-3 ini adalah melalui desain detail konservasi pura. Pengumpulan data berupa penjajakan ke Pura untuk memperoleh data dalam proses desain detail konservasi pura. Desain detail pura agar lebih unik atau khas termasuk desain bangunan penunjang dan material pelinggih serta sirkulasi bagi para penyandang disabilitas. Jajak pendapat/wawancara dan sosialisasi juga dilaksanakan untuk mengoptimalkan desain detail konservasi Pura. Luaran akhir dari Program adalah desain detail konservasi pelinggih pura. Sebagai luaran akademis adalah publikasi pada Jurnal Ilmiah Nasional ber-ISSN. luaran lain seperti video tayang di Youtube dan berita di koran.

References

Anonim, (2015). Struktur Pura yang Benar. Majalah Hindu Alukta. https://hindualukta.blogspot.com. Desember, 28, 2015.

Susanta, I. N. Laskara, I. G. W. Swanendri, N. M. Suartika, G. A. M. (2018). Penataan Terintegrasi Pura Dalem Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. Buletin Udayana Mengabdi. Vol 17 No 4.

Sutarja, I. N. Sukerayasa, I. W. Susanta, I. N. Primayatna. (2019). Pendekatan Ergonomi dan Kearifan Lokal Dalam Perencanaan Teknis Penataan Pura Penataran Muncaksari Penebel – Tabanan. Buletin Udayana Mengabdi. Vol 18 No 2.

Suyatra, I Putu. (2018). Pura Tap Sai; Istana 3 Dewi. Tempat Mohon Keturunan dan Bisnis Lancar. Bali Express (Jawa Pos Group) Editor. 11 Maret 2018.

Mahastuti. (2017). Manajemen Konservasi Pura Kereban Langit Di Dea Adat Sading, Sempidi Kabupaten Badung. Jurnal Erepo Unud.

Gelebet, I. N. (2003). Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jurnal Pemukiman, 1(1), 5.

Meyga Fitri, Handayani Nasution, D. W. (2015). Pelestarian Kawasan Tanjung Pura Sebagai Aset Wisata Di Kabupaten Langkat. Jurnal Ruas, 2.

Salain, N. R. P. (2019). Penelusuran Kriteria Konservasi Pada Pura Segera, Sanur Sebagai Warisan Budaya. Jurnal Senada, 2, 20.

Prabawa, M. A. A., Adhika, I. M., Gde, I. B., & Wirawibawa. (2019). Konservasi Arsitektur Pura Berbasis Komunitas di Pura Dasar Buana Gelgel, Klungkung. Jurnal Universitas Udayana, 6(1), 3.

Mahastuti, N. M. M., Utami, N. W. A., Bagus, dan A., & Wijaatmaja, M. (2019). Manajemen Konservasi dan Pariwisata Pura Desa dan Puseh Desa Pekraman Batuan, Kecamatan Sukawati Gianyar. Jurnal Senada, 2, 3.

Published
2023-05-29
Abstract viewed = 63 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 69 times