Criminal Liability of Frotteurism Offenders and Protection For Victims

  • Fuadi Isnawan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Indonesia

Abstrak

Sexual violence is a serious problem in Indonesia with a high rate of cases. Law No. 12 of 2022 on the Crime of Sexual Violence (TPKS) and Law No. 13 of 2006 on Witness and Victim Protection have important urgency in protecting victims of sexual violence, including Frotteurism. Data shows a surge in cases of sexual violence, which includes various forms of harassment in public places, including public transportation. Criminal law protection for victims of Frotteurism is essential to provide fair access to legal services, psychological recovery, and rehabilitation. This research uses normative legal research method with case approach and statutory approach. . The research results of this article Frotteurism is a physical act of sexual harassment that degrades a person's dignity based on their sexuality and/or morality. This act is regulated in Law Number 12 of 2022 on the Crime of Sexual Violence and is subject to a maximum prison sentence of 4 years and/or a fine of IDR 50,000,000. The TPKS Law provides legal protection for victims of sexual violence, including Frotteurism. Victims' rights include the right to handling, protection, and recovery, tailored to the victim's specific situation and needs. Special rights for victims with disabilities are also accommodated. Law No. 13/2006 on Witness and Victim Protection also provides protection for victims of criminal acts, including Frotteurism. The rights of victims are regulated in Article 5 of the Law, including the right to protection of personal security, family, and property, as well as the right to medical assistance, psychosocial rehabilitation, and psychological.

Referensi

Ali, M. (2020). Viktimologi. Raja Grafindo Persada.

Aman, K. R. P. (2019). Pelecehan Seksual Berdasarkan Moda Transportasi Umum.

Anatolijs Poþarskis & Rita Poþarska. (2023). Socially Dangerous Sexual Paraphilias: Description of the Problem. 77.

Andi Bau Mallarangeng, Mustari, Firman, & Ismail Ali. (2023). Pembuktian Unsur Niat Dikaitkan Dengan Unsur Mens Rea Dalam Tindak Pidana Korupsi. Legal Journal of Law, 2(2).

Anggreany Haryani Putri. (2021). Lemahnya Perlindungan Hukum Bagi Korban Pelecehan Seksual Di Indonesia. Jurnal Hukum Petita, 2(2).

Arsy, M. G., & Yulianingsih, W. (2023). Undang—Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Dalam Pemenuhan Hak Korban. Al - Adalah, 1(3).

Azali, M. H., & Purba, N. (2023). Perlindungan Hukum Dalam Aspek Pidana Terhadap Difabel Yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual (Studi Kasus Pengadilan Negeri Pakam). Neraca Keadilan, 2(1).

Chandra, T. Y., & Putera, Y. (2022). Hukum Pidana. Sangir Multi Usaha.

Charles Moser & Peggy J. Kleinplatz. (2020). Conceptualization, History, and Future of the Paraphilias. Annual Review of Clinical Psychology, 16. https://doi.org/Annual Review of Clinical Psychology

Diana Yusyanti. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Dari Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, 20(4).

Emy Rosnawati. (2022). Perlindungan Hukum bagi Perempuan Korban Pelecehan Seksual yang Dilakukan di Ruang Publik. Jurnal Mercatoria, 15(2).

Ethel Quayle (Ed.). (2020). Online sexual deviance, pornography and child sexual exploitation material. Forens Psychiatr Psychol Kriminol, 14. https://doi.org/10.1007/s11757-020-00607-y

Fadilah, N. (2023). Implementasi Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Memberikan Perlindungan Terhadap Korban Main Hakim Sendiri. The Victim: Journal of Victimology, 1(1).

Fadlian, A. (2020). Pertanggungjawaban Pidana Dalam Suatu Kerangka Teoritis. Jurnal Hukum POSITUM, 5(2).

Faisal Batjo, Syawal Abdulajid, & Nam Rumkel. (2024). Kajian Kriminologi terhadap Pelaku Kejahatan Pembunuhan di Kabupaten Pulau Taliabu Maluku Utara (Studi Sosial Taliabu Barat). Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development, 6(2).

Fathonah. (2016). Parafilia: Nature atau Nurture? Tinjauan Teologis Dan Psikologis. Al - A’raf, XIII(2).

Febrianti, R. R., & Yudianto, O. (2023). Upaya Perlindungan Hukum Bagi Korban Tindak Pidana Pencurian Secara Digital. Sosialita, 2(1).

Ferdinandus Kila, I Nyoman Gede Sugiartha, & Ni Made Puspasutari Ujianti. (2023). Pertanggungjawaban Pidana tanpa Sifat Melawan Hukum dalam Perspektif Pembaharuan Hukum Pidana. Jurnal Konstruksi Hukum, 4(1).

Fiska Maulidian Nugroho & Andika Putra Eskanugraha. (2023). Refleksi Asas Kemanfaatan: Mengilhami Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Tiada Kesalahan Tanpa Kemanfaatan. PUSKAPSI Law Review, 3(1).

Franciscus Xaverius Wartoyo & Yuni Priskila Ginting. (2023). Kekerasan Seksual Pada Lingkungan Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Nilai Pancasila. Jurnal Lemhannas RI, 11(1). https://doi.org/10.55960/jlri.v11i1.423

Gustiana, A. (2022, June 30). Pria Mesum Gesek-gesek Mr P Sampai Berdiri ke Badan Wanita di KRL. Viva.Co.Id.

Harahap, M., Pratitis, S. A., & Rehulina. (2023). Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak Korban Kejahatan Seksual Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. ARBITER: Jurnal Ilmiah Magister Hukum, 5(1).

Hikmah, P. S. Al, Fajarohma, D., & Sabilillah, H. (2023). Perlindungan Bagi Korban Pelecehan Seksual Dengan Pendekatan Keadilan Restoratif (Restorative Justice). Hakim: Jurnal Ilmu Hukum Dan Sosial, 1(3).

I Dewa Made Suartha, I Dewa Agung Gede Mahardika Martha, & Bagus Hermanto. (2022). Between Mental Illness, Criminal Policy Reform, and Human Rights: Discourse on Reformulation of The Article 44 Indonesia Criminal Code. International Journal of Criminal Justice Sciences, 17(1).

Indah Damayanti & Radea Respati Paramudhita. (2024). Peran Restitusi Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang. UNES Law Review, 6(3).

Kenedi, J. (2020). Perlindungan Saksi dan Korban. Pustaka Pelajar.

Komal Abdul Rahim & Sarmad Muhammad Soomar. (2021). Revisiting the Concept of Sexual Fantasies: A Narrative Review. Journal of Psychiatry Research Reviews & Reports, 3(1).

Kurniawati, A. H., Sukma, D. P., & Arsetyo, Y. I. C. (2023). Perlindungan Hukum Atas Korban Kejahatan Penipuan Berbasis Online Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik Secara Viktimologi. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(9).

Lorenzo Soldati, Francesco Bianchi-Demicheli, Pauline Schockaert, John Kohl, Mylene Bolmont, Roland Hasler, & Nader Perroud. (2021). Association of ADHD and hypersexuality and paraphilias. Psychiatry Research, 295.

Mahendra, R. I. (2021). Bentuk Perlindungan Hukum Korban Tindak Pidana Pornografi. Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology (IJCLC), 2(2).

Martiasari, A. (2019). Kajian Tentang Perilaku Kejahatan Dan Penyimpangan Seksual Dalam Sudut Pandang Sosiologis Dan Hukum Positif IndonesiaKajian Tentang Perilaku Kejahatan Dan Penyimpangan Seksual Dalam Sudut Pandang Sosiologis Dan Hukum Positif Indonesia. Yurispruden, 2(1).

Michael L. Valan. (2020). Victimology of Sexual Harassment on Public Transportation: Evidence from India. Journal of Victimology and Victim Justice. https://doi.org/doi:10.1177/2516606920927303

Mohd. Yusuf Daeng M, Lina, Fhauzan Ramon, Johannes P. Sipayung, & Geofani Milthree Saragih. (2023). Analisis Perspektif Sosiologi Hukum Dalam Mengatasi Krisis Penyimpangan Seksual Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(2).

Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram University Press.

Nandita, S. (2020). Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Eksibisionisme Dalam Perspektif Hukum Pidana. Jurnal MAHUPAS: Mahasiswa Hukum Unpas, 1(2).

Nandita, S., & Batubara, G. T. (2023). Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Sadomasokisme Sebagai Perilaku Penyimpangan Seksual Dalam Perspektif Hukum Pidana. Jurnal Samudra Keadilan, 18(1).

Nasution, N. (2023). Tinjauan Yuridis Peran Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Melindungi Anak Korban Kekerasan Seksual Di Lingkungan Keluarga. JUDGE: Jurnal Hukum, 4(1).

Nazaruddin Lathif, Khansa Kamilah Roza Irawan, Dona Putri Purwinarto, Syarifah Faizah, & Rivan Mandala Putra. (2022). Reformasi Kebijakan Penanganan Tindak Pidana Kekerasan Seksual Menurut Undang-Undang Tpks Untuk Mencapai Masyarakat Indonesia Yang Madani. PALAR (Pakuan Law Review), 8(4).

Nicholas Tze Ping Pang, Ruziana Masiran, & Aishah Siddiqah Alimuddin. (2023). Paraphilia without symptoms of primary psychiatric disorder: A case report. Journal of Medical Case Reports, 17(46). https://doi.org/10.1186/s13256-023-03774-8

Nurmalasari, N. C., & Waluyo. (2022). Efektivitas Undang—Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Di Indonesia. Souvereignty : Jurnal Demokrasi Dan Ketahanan Nasional, 1(1).

Nurohman, Hartiwiningsih, & Sri Kusriyah. (2022). Reconstruction of Liability for Corruption Involving Corporations Based on the Justice Value. Scholars International Journal of Law, Crime and Justice, 5(10).

Panjaitan, B. S. (2022). Viktimologi Pandangan Advokat Terhadap Perbuatan Pidana Dan Korban. Amerta Media.

Pavel Kotlán, Miroslav Ondrúš, Alena Kozlová, Alena Kozlová, Pavel Petr, & Radim Kalabis. (2023). Criminal Compliance Program as a Tool for Criminal Liability Exculpation of Legal Persons in the Czech Republic. Laws, 20(2). https://doi.org/10.3390/laws12020020

Ramadhayanti, A., & Tsabi, M. (2019). Pengaruh “Push-Pull”, “Kriminalitas”, “Frotteurisme /Frotteuris” Pelecehan Seksual Terhadap Minat Masyarakat MenggunakanTransporstasi Berbasis Online. Jurnal IKRA-ITH Teknologi, 3(1).

Risal, M. C. (2022). Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Seksual Pasca Pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual: Penerapan dan Efektivitas. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 11(1).

Rizki Setyobowo Sangalang. (2022). Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Kekerasan Seksual Dalam Lingkungan Pendidikan. Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai, 7(2).

Rosnawati, E. (2022). Perlindungan Hukum bagi Perempuan KorbanPelecehan Seksual yang Dilakukan di Ruang Publik. Jurnal Mercatoria, 15(2).

Salma Amelinda Iskandar. (2023). UU TPKS: Upaya Negara Hukum Yang Membahagiakan Rakyatnya? Souvereignty : Jurnal Demokrasi Dan Ketahanan Nasiona, 2(2).

Selin, I. W., Musa, A. A., & Rompas, D. (2023). Analisis Yuridis Mengenai Perlindungan Korban Tindak Pidana Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban. Lex Administratum, XI(2).

Selviany, D. (2023, February 21). Seorang Pria yang Diduga Melecehkan Wanita di Bus Transjakarta Jatuh hingga Tersungkur. Tribunbekasi.Com.

Simbolon, Y. N., Nurhanayanti, G. S., & Angesti, D. C. (2022). Perlindungan Hukum Hak Korban Tindak Pidana Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi. Jatijajar Law Review, 1(2).

Siregar, G. T. P., & Silaban, R. (2020). Hak-Hak Korban Dalam Peradilan Pidana. Manhaj.

Tozdan, S. (2024). A brief unstructured literature review on the history of paraphilias. International Journal of Impotence Research, 26(3). https://doi.org/10.1038/s41443-024-00835-4

Ujang Badru Jaman & Agung Zulfikri. (2022). Peran serta Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan Seksual dihubungkan dengan UU No. 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Jurnal Hukum Dan HAM West Science, 1(1).

Voges, K. K., Palilingan, T. N., & Sumakul, T. F. (2022). Penegakan Hukum Kepada Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan Yang Dilakukan Secara Online. Lex Crimen, 11(4).

Wahyuni, F. (2017). Dasar—Dasar Hukum Pidana Di Indoneisa. Nusantara Persada.

Watak, R., Elias, R. F., & Sumakul, T. F. (2023). Tindak Pidana Pelecehan Seksual Secara Verbal Dalam Hukum Positif Di Indonesia. Lex Privatum, XII(1).

Widiya Yusmar. (2021). Urgensi Eksistensi Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban (Lpsk) Dalam Rancangan Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) Sebagai Pembaruan Sistem Peradilan Pidana. Case Law - Journal of Law, 2(1).

Yulia, R., & Prakarsa, A. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan Praktik Kedokteran Ilegal. Yudisial, 13(1).

Diterbitkan
2024-10-28
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 0 times
PDF (English) downloaded = 0 times