Review the Legal Subject Status of Buyers in Underhand Sales of Mortgage Objects
Abstract
The Mortgage Law regulates three types of execution of mortgage rights, namely Title Executorial, Parate Execution, and Underhand Execution. In the underhand execution, it is important to pay attention to the buyer's legal subject of the mortgage's object. This article examines the buyer's legal subject of the mortgage's object in underhand sales in the framework of the execution of the mortgage. The buyer's legal subject is important, considering that the national land law stipulates that the status of the land determines the status of the subject who can own it. This study uses normative juridical research methods using sources of legislation and other secondary legal materials. This study found that the underhand execution of the mortgage object must be carried out by considering the legal conditions of buying and selling land, both material and formal. Material requirements in the form of the importance of the legal subject status of a land buyer are essential things that need attention. If the material requirements are not met, the sale and purchase are null and void by law. The legal subject status of the buyer of the mortgage object must see the provisions in the Basic Agrarian Law or its derivative provisions to ensure that he has the right to hold land with the status of the rights in question.
References
Ayuningtyas, G. (2017). Tinjauan Yuridis Eksekusi Hak Tanggungan Melalui Penjualan di Bawah Tangan sebagai Alternatif Penyelesaian Kredit Macet. Repertorium, 4(1).
Doly, D. (2011). Aspek Hukum Hak Tanggungan dalam Pelaksanaan Roya. Negara Hukum, 2(1).
Harsono, B. (2002). Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional. Universitas Trisakti.
Hartanto, J. A. (2015). Panduan Lengkap Hukum Praktis Kepemilikan Tanah, . LaksBang Justitia.
Hasbullah, F. H. (2009). Hukum Kebendaan Perdata – Hak-Hak Yang Memberi Jaminan (3rd ed.). Ind Hill-Co.
Herryani, M. R. T. R., & Njoto, H. (2018). Penjualan Objek Hak Tanggungan Dibawah Tangan untuk Penyelesaian Kredit Macet di Bank. Lex Journal , 2.
Indonesia. Undang-Undang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. UU No. 5 Tahun 1960, LN No. 104 Tahun 1960, TLN No. 2043.
Indonesia. Undang-Undang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah. UU No 4 Tahun 1996, LN No 42 Tahun 1996, TLN No. 3632.
Indonesia. Peraturan Pemerintah Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah. PP No. 18 Tahun 2021.
Indonesia. Menteri Agraria dan Tata Ruang. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2015-2019. PM No. 25 Tahun 2015.
Kasmir. (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada.
Mamudji, S. (2005). Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Mulydi, K., & Widjaja, G. (2005). Seri Hukum Harta Kekayaan: Hak Tanggungan. Kencana Prenada Media.
Pratama, W. (2015). Tinjauan Hukum Tentang Sertifikat Hak Tanggungan Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996. Metrologia, 53(5).
Rahman, H. (1995). Aspek-Aspek Pembrian Kredit Perbankan di Indonesia. Citra Aditya Bakti.
Sidharta, B. A. (2009). Penelitian Hukum Normatif: Analisis Penelitian Filosofikal dan Dogmatika dalam Metode Penelitian Hukum: Konstelasi dan Refleksi. Yayasan Obor Indonesia.
Soekanto, S., & Mamudji, S. (1985). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat (5th ed.). Raja Grafindo Persada.
Sunggono, B. (2003). Metode Penelitian Hukum (Vol. 5th). PT Raja Grafindo Persada.
Abstract viewed = 90 times
PDF downloaded = 80 times
