Collaborative Governance: Model Pengembangan Ekowisata di Desa Siangan

  • Anak Agung Gede Oka Wisnumurti Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Warmadewa
  • A.A.A Dewi Larantika Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali-Indonesia
Keywords: collaborative governance, cultural heritage, spiritual ecotourism

Abstract

Siangan Village is one of the villages in Gianyar Regency which is being developed into a tourist village. Beautiful natural panoramas, local arts and elements of unique cultural traditions have the potential to be used as spiritual ecotourism attractions. The community of six traditional villages in Siangan, namely Siangan Traditional Village, Lokasrana, Bandung, Sawan, Purna Desa and Munduk Traditional Village are determined to preserve and utilize these cultural resources. Although an inventory and arrangement of cultural heritage has been carried out, it has not been managed optimally. Therefore, community empowerment is needed in packaging cultural heritage, and relevant ecotourism management strategies are applied in Siangan. The Community Partnership Program (PKM) on the Development of Cultural Heritage-based Spiritual Ecotourism is carried out by targeting community groups, especially the pretenders in the Siangan Village area. The target partner is the village head of Siangan. The problems faced by partners are: (1) the cultural heritage has not been packaged and utilized as a support for spiritual ecotourism, (2) the management of the ecotourism potential has not been integrated. This PKM seeks to carry out the packaging of ecotourism potential in Siangan Village, and a partnership-based ecotourism management model (collaborative governance). The method applied is the method of archaeological documentation, counseling and mentoring. The results of this PKM are expected to increase awareness of cultural heritage conservation, ecotourism management partnership models, which have an impact on community welfare.

 

References

Stutterheim, W.F. 1929. Oudheiden van Bali, terjemahan bebas A.A.Made Tjakra,Tp.
Kempers, A.J Bernet. 1960. Bali Purbakala: Petunjuk Tentang Peninggalan Purbakala di Bali. Djakarta: Penerbit “Ichtiar”. Sutaba, I Made. 1980. Prasejarah Bali. Denpasar: CV. Kayumas
Satrio, A.Junus. 2012. “Perlindungan Warisan Budaya Daerah Menurut Undang- Undang Cagar Budaya”, dalam Arkeologi Untuk Publik. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
Kementeriaan Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala. 2010. Undang-Undang Republik Idonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Laksmi, AAR. Sita, I Made Mardika, Ketut Sudrama. Cagar Budaya Bali: Menggali kearifan lokal dan model pelestariannya.
Laksmi, AAR. Sita, AAG Oka Wisnumurti, Arya Basoka. 2020. PKM Pengembangan Ekowisata Berbasis Warisan Budaya di Desa Adat Siangan Gianyar. Laporan PKM Universitas Warmadewa Denpasar
Mardika, I Made, A.A.G. Oka Wisnumurti, A.A.R. SitaLasmi. 2018.Dinamika Relasi Kuasa dan Kearifan Lokal pada Warisan Budaya Pura dasar Buana Gelgel. Laporan Penelitian. Universitas Warmadewa Denpasar.
Raka, A.A.G., I Made Mardika dan I Wayan Wesna Astara. 2016. “.Pengelolaan Warisan Budaya Berbasis Desa Adat di Desa Pejeng, Tampak Siring, Gianyar”. Proseding Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dengan tema Inovasi Ipteks Perguruan Tinggi untuk Meningkatkan Kesejahtraan Masyarakat, tanggal 29-30 Agustus 2016 di Fave Hotel, Tohpati Bali
Anak Agung Oka Wisnumurti, 2018. Collaborative Governance:
Sinergitas antara Pemerintah Daerah – Perguruan Tinggi – Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Potensi Desa Wisata. Makalah disampaikan dalam pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, “Umaurip (Utamaning Uma Lan Urip): Model Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekowisata di Desa Timpang, Kecamatan Kerambitan, Tabanan”, tanggal 6 September 2018 di Kawasan Ekowisata Umaurip Desa Timpang Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan
Published
2021-08-27
Section
Articles
Abstract viewed = 312 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 283 times