Studi modeling dan mapping inundasi tsunami menggunakan software Delft3D studi kasus Pantai Labuan Jukung Lampung
Abstrak
Salah satu pantai di Kecamatan Pesisir Tengah Krui yaitu Pantai Labuan Jukung merupakan pantai yang langsung bertemu Samudra Hindia dan letaknya berada di lintasan lempeng tektonik. Letak pantai tersebut menyebabkan adanya potensi terjadi bencana tsunami dan dampak dari bencana tersebut jika sewaktu-waktu akan terjadi. Ditambah dengan belum adanya peta hazard dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Nasional pada lokasi tersebut menjadikan kekurangan yang penting di lokasi rentan tsunami itu. Upaya yang dapat diberikan yaitu mengidentifikasi wilayah tersebut dengan pemodelan rambatan gelombang tsunami menggunakan software Delft3D 4.04.01 menggunakan skenario simulasi penjalaran gelombang untuk memberikan mitigasi tsunami dan mengurangi dampaknya. Parameter data yang diperlukan pada pemodelan ini adalah data histori tinggi tsunami dengan karakteristik yang sama pada titik lokasi penelitian sebesar 3.6 m, 8 m, dan 15 m. Output software ini menunjukan waktu penjalaran dan inundasi yang ditimbulkan pada setiap skenario digunakan. Tinggi gelombang 3.6 m dalam penjalarannya ke pesisir diperlukan waktu 36 menit dan tidak menghasilkan inundasi, sementara pada tinggi gelombang 8 m dan 15 m menghasilkan inundasi atau bencana di daratan dengan waktu 33 – 35 menit yang dibutuhkan gelombang mencapai pesisir. Data yang digunakan pada skenario perlu diuji validasi sebagai syarat akurasi model dengan mengamati hasil panjang gelombang pada laut dangkal. Berdasarkan hasil pemodelan skenario tsunami, rambatan maksimum di daratan berdasarkan pemetaan pada tinggi gelombang 8 m yaitu 330 m dan tinggi gelombang 15 m sejauh 450 m dari bibir pantai.
Referensi
Ali, I. A. (2021). Modelling of Wave Height for the Study of Ocean Wave Energy in the West of Lampung Province. Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim, 15(2).
Anwar, S. (2021). Perbandingan Nilai Hazard Kejadian Tsunami di Indonesia Berdasarkan Posisi Garis Khatulistiwa (Katalog Tsunami Indonesia 1802-2018). Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, 12(1), 33-45.
Armono, H. D. (2021). Analysis of Tsunami Wave Height, Run-up, and Inundation in the Coastal of Blitar and Malang Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 936(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/936/1/012013.
Budiyanto, D., Septiana, T., & Muda, M. A. (2020). Pemanfaatan Analisis Spasial untuk Pemetaan Risiko Bencana Alam Tsunami Menggunakan Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografis. Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer (KLIK), 07(02), 210-218.
Faradella, M., Wiyono, R. U., & Halik, G. (2024). Tsunami Simulation in Paseban Beach Using Nesting Method on Delft3D Modeling. Rekayasa Sipil, 18(1), 41-48.
Fitri, E. A., Karyadi, B., Johan, H., & Farid, M. (2023, maret). Model E-Booklet Fisika Terintegrasi Mitigasi Bencana Tsunami Pada Materi Gelombang Untuk Siswa di Pulau Enggano. JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) FKIP UM Metro, 11(1), 79-93.
Gloria, L. E., Wiyono, U. A., & Halik, G. (2023). Simulation of High Wave Inundation at Payangan Beach Using Delft3D for Coastal Mitigation. U Karst, 07(01), 61-74.
Hamilton, W. (1973). Tectonics of the Indonesian Region. Bulletin of the Geological Society of Malaysia, 6, 3-10.
Kurniawan, F. (2019). Pemodelan Tsunami dan Alternatif Jalur Evakuasi Berbasis Sistem Informasi Geografi di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2019. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Mardika, G. I. (2021). Analisis Pasang Surut Menggunakan Metode Least Square di Wilayah Perairan Muara Sungai Poso. Journal of Infrastructure Planning, and Design, 1(2).
Miftarokhah, A. (2013). Kerentanan Bencana Tsunami di Pantai Barat Kabupaten Pandeglang.
Muchlian, M., Honesti, L., & Djali, N. (2021). Studi Komparasi antara Peta Inundasi Tsunami Hasil Pemodelan TUNAMI N3 dengan Peta Topografi Daerah. Jurnal Teknik Sipil ITP, 8(2), 46-51.
Pamuji, D., Setiadji, P., & Karapa, E. (2023). Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Sarmi Dalam Upaya Mitigasi Tsunami. Jurnal Arsitektur dan Planologi, 13(1), 27-33.
Pratiwi, D. &. (2021). Analisis Potensial Penjalaran Gelombang Tsunami di Pesisir Barat Lampung, Indonesia.
Riyadi, R. (2019). Analisis Peta Bentuk Rupa Bumi Dalam Menentukan Lokasi Dari Pengaruh Tsunami di Kabupaten Cilacap. Ijtimaiya: Journal of Social Science Teaching, 3(2), 86-186.
Saleh, D. F., Baeda, A. Y., & Rahman, S. (2022). Skema Mitigasi Tsunami Mendatang di Pelabuhan Garongkong, Barru, Sulawesi Selatan. Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman, 1(2), 42-46.
Sari, I. N., & Prastowo, T. (2022). Analisis Seismisitas Potensi Bahaya Bencana Seismik Di Wilayah Selatan Pulau Sumatera. Jurnal Inovasi Fisika Indonesia, 11(2), 12-19.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai (5 ed.). Yogyakarta: Beta Offset.
Triatmodjo, B. (2006). Perencanaan Bangunan Pantai (2nd ed.). Yogyakarta: Beta Offset.
Trusina, Fahmi, M., Ibrahim, Fachrurrazi, & Al'ala, M. (2023). Studi Perencanaan Jetty pada Muara Pembuangan Air (Stormwater Outfall) di PT Perta Arun Gas, Lhokseumawe. Jurnal Teknik Sipil, 15(2), 36-46.
Wang, X. (2009). User Manual For Comcot Version 1.7 (First Draft). Cornell University. USA.
Wulung, S. R., & Abdullah, C. U. (2020, Februari). Upaya Mitigasi Pasca Tsunami di Destinasi Pariwisata. Open Journal Systems, 14(7), 2883-2893.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).