Evaluasi kondisi struktur beton bertulang dengan menggunakan half cell potential test pada bangunan kantor di pinggir Pantai Ancol

  • Zel Citra Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
  • Yosie Malinda Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
  • Paksi Dwiyanto Wibowo Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
  • Suci Putri Elza Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
  • Risma Apdeni Program Studi Teknik Sipil, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
Kata Kunci: struktur bangunan gedung, uji karbonasi, half cell potential test, beton bertulang

Abstrak

Pengukuran half cell potential sering digunakan untuk menilai daya tahan beton bertulang di mana korosi tulangan diperkirakan terjadi. Standar yang digunakan dalam pengujian adalah ASTM C876-91: Standard Test Method for half-Cell Potential of Uncoated Reinforcing Steel in Concrete dan ACI 222R-01: Protection of Metal in Concrete Againts Corrosion. Perlu diketahui tentang karbonasi tulangan pada beton yang disebabkan oleh reaksi kimia eksternal antara kalsium dalam beton. Pengaruh garam sulfat yang menyebabkan pemuaian volume beton, sehingga beton terkompresi dan retak. Hasil pengujian struktur beton bertulang gedung kantor di pinggir pantai Ancol, dapat disimpulkan bahwa kondisi beton eksisting secara umum mengalami karbonasi yang terjadi melebihi selimut beton. Data hasil pengujian Half Cell Potential 1, 2, 6, 8, 9, dan 10 terlihat tingkat korosi tulangan di dalam beton berada < 10% dengan tipe kondisi 3 yaitu “humid, chloride free concrete”, yaitu kondisi beton dalam keadaan lembab dan tidak terkontaminasi klorida yang artinya tingkat korosi tulangan baja di dalam beton cukup rendah. Hasil pengujian half cell potential 3, 4, 5, dan 7 terlihat tingkat korosi tulangan antara 10% - 90% dengan tipe kondisi 4 yaitu “humid, carbonated concrete”, yaitu kondisi beton dalam keadaan lembab dan telah terkarbonasi namun tingkat korosi tidak terlalu tinggi.

Referensi

ACI. (2001). ACI Commite 222R-01: Protection of Metals in Concrete Against Corrosion, Manual Concrete Practice.

Anugraha, A. (2020). Evaluasi Struktur Dermaga Akibat Korosi Berdasarkan SNI 2833-2016 dan SNI 1725-2016. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil. DOI:http://dx.doi.org/10.12962/j2579891X.v18i2.6615

Arie, F. F. (2005). Analisa Waktu Kerusakan Balok Beton Bertulang Akibat Korosi Pada Bangunan Struktur Di Daerah Pantai. Info Teknik.

DOI:http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v6i2.1681

ASTM. (2015). ASTM C 876-09: Standard Test Method for Half-Cell Potentials of Uncoated Reinforcing Steel in Concrete. West Conshohocken, Pennsylvania, United States of America: ASTM International.

Broomfield, J. P. (2006). Corrosion of Steel in Concrete: Understanding, Investigation and Repair. London.

Citra, Z., Wibowo, P. D., Malinda, Y., Wibisono, A., & Apdeni, R. (2023). Evaluasi Mutu Beton dengan Core Drill Test Berdasarkan SNI 2847-2019 pada Struktur Kolom Bangunan Gedung Laboratorium. Jurnal CIVED Universitas Negeri Padang. 10(2), 603-609. DOI: https://doi.org/10.24036/cived.v10i2.122844

Handayani, A. (2020). Siklus Produksi (Cycle Time) Beton Pracetak Dengan Metode Beton Self Compacting Concrete (SCC). Rekayasa Sipil Universitas Mercu Buana. 9(1), http://dx.doi.org/10.22441/jrs.2020.v09.i1.04

Maryoto, A. (2014). Penurunan Nilai Half Cell Potential Beton dengan Bahan Tambah Fly Ash dan Ca(C18H35O2)2. Dinamika Rekayasa. 10(2), 45–49. DOI: http://dx.doi.org/10.20884/1.dr.2014.10.2.82

Muin, R. B. (2018). Assessment on Tension Bar Lap Splices of Concrete Reinforcement Steel. International Conference on Design. Engineering and Computer Sciences, DOI: 10.1088/1757-899X/453/1/012068.

Prihantono, & Saefudin S. (2006). Pengaruh Korosi Tulangan Baja Terhadap Kuat Lekat Beton Bertulang. Jurnal Teknik Sipil, DOI: https://doi.org/10.21009/jmenara.v1i2.7861

Rilem, P. R. (2000). Recommendations of TC-154- EMC: ‘‘electrochemical techniques for measuring corrosion in concrete’’—test methods for on site measurement of the resistivity of concrete. Mater Struct, 33:603–611.

Standar Nasional Indonesia. (2019). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2019). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Standar Nasional Indonesia. (2017). Baja tulangan beton (SNI 2052:2017). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional

Diterbitkan
2024-06-30
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 96 times
PDF (English) downloaded = 68 times