UNJUK KERJA HIDROGRAF SATUAN SINTETIK NAKAYASU, ITB 2 DAN LIMANTARA UNTUK DAERAH ALIRAN SUNGAI BERBENTUK MEMANJANG

  • Humairo Saidah Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
  • Agustono Setiawan Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
  • Lilik Hanifah Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
  • Agus Suroso Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
  • Anid Supriyadi Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Kata Kunci: banjir rencana, HSS ITB2, HSS Limantara, HSS Nakayasu, hidrograf satuan

Abstrak

Estimasi nilai debit banjir rencana untuk perencanaan bangunan air, idealnya ditentukan berdasarkan analisis frekuensi menggunakan data debit terukur. Namun keberadaan data debit terukur seringkali tidak tersedia atau kalaupun ada terbatas. Sehingga diperlukan teknik untuk mendapatkan nilai banjir rancangan dari data hujan melalui metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS). Penelitian ini menguji kesesuaian tiga metode HSS (Nakayasu, Limantara dan ITB2) dalam menghasilkan debit banjir rancangan dan membandingkannya dengan debit rancangan dari debit terukur pada DAS yang berbentuk memanjang, yaitu DAS Sidutan dan DAS Reak. Nilai utama yang dibandingkan yaitu debit puncak, waktu mencapai puncak, dan waktu dasar dari HSS terhadap nilai dari HSO. Hasil yang diperoleh bahwa DAS Sidutan dan DAS Reak sama-sama berbentuk memanjang, memiliki panjang sungai utama yang hampir sama namun luas DAS Sidutan lebih besar dari DAS Reak. Hasil penurunan HSO rerata kedua DAS menunjukkan bahwa Qp dan Tb DAS Sidutan lebih besar dari DAS Reak, namun waktu mencapai puncak hidrograf (Tp) dicapai dalam waktu yang hampir sama. Metode HSS yang menghasilkan hidrograf satuan paling mendekati HSO berturut-turut adalah HSS Nakayasu, lalu ITB2 dan kemudian Limantara.

Referensi

Abdaa, D., & Darfia, N. E. (2021). Analisis Debit Banjir Rencana Das Ambacang Berdasarkan Hidrograf Satuan Sintetis Metode Nakayasu Dan Metode Scs. PROSIDING SNAST, 11–18. https://journal.akprind.ac.id/index.php/prosidingsnast/article/view/3438

Agus, I., & Hadihardaja, I. K. (2011). Perbandingan Hidrograf Satuan Teoritis Terhadap Hidrograf Satuan Observasi DAS Ciliwung Hulu. Jurnal Teknik Sipil, 18(1), 55–70. https://fa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/8/2011/04/5.-Indra-Agus-dkk-Vol.18-No.1.pdf

Amiruddin, A., Saparuddin, S., & Anasiru, T. (2020). Debit Banjir Rancangan DAS Tojo Metode HSS ITB 1. Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil, 4(2), 126–137. https://doi.org/10.35334/be.v4i2.1582

Andiese, V. W. (2013). Pengujian Metode Hidrograf Satuan Sintetik Gama I Dalam Analisis Debit Banjir Rancangan Das Bangga. MEKTEK, 14(1), Article 1. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Mektek/article/view/1027

Ginting, S. (2022). Evaluasi Penentuan Durasi Hujan Efektif (Tr) Pada Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu. Akselerasi, 3(2).

Handayani, R., Fauzi, M., & Hendri, A. (2016). Analisis Besaran Hidrograf Satuan Berdasarkan Karakteristik Daerah Aliran Sungai Siak, Doctoral Dissertation, Riau University.

Harto, S., BR. (1993a). Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama.

Harto, S., BR. (1993b). Hidrograf Satuan Sintetik Gama I. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Harto, S., BR. (1999). Hidrologi, Teori, Masalah dan Penyelesaian (Vol. 1–1). Teknik Sipil UGM.

Iyan, E. R., Labdul, B. Y., & Husnan, R. (2022). Optimasi Koefisien Parameter Hidrograf Satuan Sintetik Itb-1 Dan Itb-2 Di Sub Das Bionga Kayubulan. Composite Journal, 2(1), 21–27.

Kahffi, A., & Lipu, S. (2021). Analisis Hidrograf DAS Poso dengan Metode Hidrograf Satuan Sintetis Snyder dan Hidrograf Satuan Sintetis Soil Conversation Service (SCS). Rekonstruksi Tadulako: Civil Engineering Journal on Research and Development, 121–128.

Limantara, L. M. (2012). Hidrograf Satuan Sintetik Limantara (Studi Kasus di Sebagian DAS di Indonesia). Rekayasa Sipil, 3(3), 209–226. https://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs/article/view/153

Natakusumah, D. K., Hatmoko, W., & Harlan, D. (2011a). Prosedur Umum Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis dengan Cara ITB dan Beberapa Contoh Penerapannya. 42.

Natakusumah, D. K., Hatmoko, W., & Harlan, D. (2011b). Prosedur Umum Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis dengan Cara ITB dan Beberapa Contoh Penerapannya. Jurnal Teknik Sipil, 18(3), 251–291. https://doi.org/10.5614/jts.2011.18.3.6

Siby, E. P., Kawet, L., & Halim, F. (2013). Studi Perbandingan Hidrograf Satuan Sintetik Pada Daerah Aliran Sungai Ranoyapo. Jurnal Sipil Statik, 1(4), Article 4. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/1389

Subramanya, K. (1984). Engineering Hydrology. McGraw-Hill.

Sutapa, I. W. (2005). Kajian Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Untuk Perhitungan Debit Banjir Rancangan Di Daerah Aliran Sungai Kodina. 1, 6.

Syahroni, M. (2021). Peak Debit Analysis Using Synthetic Unit Hydographic Method Itb 1 And Hec-Ras Version 5.0.7 (Case Study of Manna Downstream watershed). Inersia: Jurnal Teknik Sipil, 13(1), 17–24. https://doi.org/10.33369/ijts.13.1.17-24

Triono, N. D. (2010). Kajian Hubungan Geomorfologi DAS dan Karakteristik Hidrologi.

Diterbitkan
2022-11-19
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 217 times
PDF (English) downloaded = 1015 times