PENGARUH ACTIVITY SUPPORT TERHADAP AKTIVITAS RUANG PUBLIK PADA MALAM HARI DI KORIDOR JALAN GAJAH MADA AMLAPURA

  • I Dewa Gede Wirasa Program Studi Magister Arsitektur, Fakultas Teknik,Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
Kata Kunci: activity support, aktivitas ruang publik, koridor jalan

Abstrak

Activity support merupakan fungsi dan kegiatan pendukung yang dapat memperkuat ruang publik di suatu kota. Koridor jalan sebagai ruang terbuka publik merupakan wadah untuk menampung aktivitas dan fungsi tersebut. Fenomena yang terjadi di koridor Jalan Gajah Mada-Amlapura bahwa aktivitas publik pada malam hari sepi dan terbatas. Kondisi tersebut menunjukkan belum berfungsinya elemen perancangan kota secara optimal salah satunya activity support yang seharusnya dapat memperkuat ruang publik berupa jalan. Dampaknya, kota seperti kehilangan karakter dan identitasnya sehingga perlu adanya usaha dan strategi untuk mengembalikannya. Pentingnya menumbuhkan aktivitas publik di malam hari mempunyai manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah disamping manfaat sosial dan budaya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk menganalisis faktor penyebab terbatasnya activity support yang ada saat ini serta pengaruhnya terhadap aktivitas ruang publik pada malam hari di koridor Jalan Gajah Mada Amlapura. Harapannya guna menunjang terbentuknya karakter kota yang lebih hidup dan dinamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung serta studi dokumen terkait. Data primer diperoleh melalui observasi ke lapangan, data sekunder diperoleh dari artikel dan jurnal serta buku-buku literatur. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasi, memilih dan menjabarkan data, melakukan sintesa, serta membuat kesimpulan. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel, gambar serta uraian yang bersifat naratif. Hasil studi menunjukkan penyebab terbatasnya activity support adalah bentuk dan lokasi kawasan, karakteristik kawasan, elemen parkir, keragaman aktivitas, serta keberadaan area pejalan kaki. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap sepinya aktivitas publik di koridor Jalan Gajah Mada Amlapura sehingga belum dapat menunjang terbentuknya karakter kota.

Referensi

Amalia, R. R., Gultom, B. J. B., & Nurhamsyah, M. (2021). Hubungan Aktivitas Pendukung Terhadap Kualitas Visual Koridor Jalan Gajah Mada Pontianak. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, 9(2), 1-14.

Arifin, Z. (2003). Arahan penataan ruang jalan sebagai ruang publik pada kawasan komersial kajian pada setting elemen fisik dan aktifitas: Studi kasus Penggal Jalan Pemuda-Kota Magelang. Universitas Gadjah Mada.

Carr, S., Stephen, C., Francis, M., Rivlin, L. G., & Stone, A. M. (1992). Public space: Cambridge University Press.

Darmawan, E. (2003). Teori dan Kajian Ruang Publik Kota. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Darmawan, E. (2007). Peranan Ruang Publik Dalam Perancangan Kota. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Darmawan, E., & Sari, S. R. Soetomo. (2005). Space Parttern of the Street Corridor (Case Study: S. Parman Street, Semarang, Central Java, Indonesia). International Journal on Architectural Science, 6(2), 70-81.

Ghassani, D. P. (2015). Pengaruh Keberagaman Activity Support Terhadap Terbentuknya Citra Kawasan Di Jalan Pandanaran Kota Semarang. NALARs, 14(1).

Hasanah, I., Setioko, B., & Setyowati, E. (2014). Pengaruh Activity Support Terhadap Kualitas Visual Koridor Jalan KH Agus Salim Semarang. Teknik, 35(2), 61-67.

Khaerunnisa, S. (2017). Kualitas Jalan Sebagai Ruang Terbuka Publik Pada Koridor Heritage Jalan Rajawali Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Lestariani, A., Setioko, B., & Setyowati, E. (2019). Pengaruh Aktivitas Pendukung terhadap Kualitas Visual (Studi Kasus: Jalan Pahlawan Semarang). Jurnal Arsitektur ARCADE, 3(2), 127-133.

Mulyo, R. A. (2008). Pengaruh Fungsi Bangunan dan Activity Support Terhadap Pertumbuhan Koridor (Studi Kasus: Jl. Letjend. Suprapto Kota Semarang). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Pratitis, A. (2015). Kajian perkembangan aktivitas sosial dan rekreasi di jalur pedestrian (Studi kasus: jalur pedestrian jalan Pahlawan). Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 11(2), 129-141.

Rahayu, M. J., Buchori, I., Widjajanti, R., Putri, R. A., & Rini, E. F. (2020). Citra Kawasan Manahan Kota Surakarta Sebagai Lokasi Stabilisasi PKL. Tataloka, 22(1), 1-14.

Rapoport, A. (2016). Human aspects of urban form: towards a man-environment approach to urban form and design: Elsevier.

Rossi, A., & Eisenman, P. (1982). Graham Foundation for Advanced Studies in the Fine Arts. Institute for Architecture and Urban Studies.

Shirvani, H. (1985). The urban design process: Van Nostrand Reinhold Company.

Sulistiawan, U. H., & Dewi, S. P. (2013). Pengaruh Kawasan Pendidikan Tinggi Undip Terhadap Perkembangan Aktivitas Perdagangan dan Jasa di Koridor Jalan Banjarsari Selatan-Mulawarman Raya Kecamatan Tembalang. Ruang, 2(1), 11-20.

Utomo, A. N. (2009). Pengaruh Persepsi Penghuni dan Aktivitas Pendukung Terhadap Pertumbuhan Koridor (Studi Kasus: Jl. Gajahmada Semarang). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Wardhana, I. W., & Haryanto, R. (2016). Kajian Pemanfaatan Ruang Kegiatan Komersial Koridor Jalan Taman Siswa Kota Semarang. Jurnal Pengembangan Kota, 4(1), 49-57.

Diterbitkan
2022-05-18
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 355 times
PDF (English) downloaded = 1036 times