KARAKTERISTIK BAMBU ORI BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN BRICK DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN, TARIK, DAN LENTUR

  • Mirza Ghulam Rifqi Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
  • M. Shofi'ul Amin Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
  • Riza Rahimi Bachtiar Jurusan Agribisnis, Politeknik Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
  • Dadang Dwi Pranowo Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
  • Habib Marjun Syafa'at Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
Kata Kunci: bambu, karakteristik, laminasi, ori, kayu

Abstrak

Inovasi rekayasa material dilakukan guna mengatasi permasalahan. Salah satu masalah yakni penggunaan material kayu yang dalam proses panennya membutuhkan waktu lama. Bambu memiliki waktu panen yang lebih cepat daripada kayu dengan umur panen berkisar 3-5 tahun. Namun bambu jarang digunakan sebagai bahan bangunan daripada kayu karena memiliki dimensi silinder berongga. Teknologi Bambu Laminasi menjadikan dimensi bambu seperti kayu. Bambu Laminasi disusun brick menggunakan perekat Polivinyl Acetate (PVAC) dengan tebal lamina 7 mm. Metode pengujian laminasi bambu mengacu SNI 03-3958-1995, SNI 03-3399-1994, SNI 03-3959-1995, dan SNI 03-3960-1995. Pengujian menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM). Bambu Ori Banyuwangi Laminasi dengan susunan brick dalam klasifikasi kayu berdasarkan sifat mekanisnya dapat disetarakan dengan kayu kelas kuat II dan kode mutu E25. Karakteristik Bambu Ori Laminasi dipengaruhi oleh karakter bambu dan karakter lem.

Referensi

Aini, N., Morisco, & Anita. (2009). Pengaruh Pengawetan Terhadap Kekuatan dan Keawetan Produk Laminasi Bambu. Forum Teknik Sipil No. XIX/1, 979-986.

Anonim. (1961). PKKI NI-5: Peraturan Konstruski Kayu Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Diretorat Jenderal Cipta Karya.

Anonim. (1994). SNI 03-3399: Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu di Laboratorium. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Anonim. (1995). SNI 03-3958: Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Anonim. (1995). SNI 03-3959: Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Anonim. (2013). SNI 7973: Spesifikasi Desain Untuk Konstruksi Kayu. Badan Standardisasi Nasional.

Anonim. (2015). Bambu Laminasi. Denpasar: Balitbang Perumahan Wilayah II Denpasar.

Dewi, R. T., Harjoko, D., & Arniputri, R. B. (2020). Penggunaan Boraks Sebagai Bahan Pengawet Substrat Serat Aren untuk Hidroponik Tomat. Jurnal Penelitian Agronomi, 25-31.

Eratodi, I. B. (2017). Struktur dan Rekayasa Bambu. Denpasar: Universitas Pendidikan Nasional Jl. Bedugul No. 39, Sidakarya Denpasar Bali.

Kamal, Manik, P., & Samuel. (2017). Analisa Teknis dan Ekonomis Penggunaan Bambu Laminasi Apus dan Petung Sebagai Material Alternatif Pembuatan Komponen Kapal Kayu. Jurnal Teknik Perkapalan, 382.

Maghfiroh, E. A. (2020). Karakteristik Balok Laminasi Dari Bambu Kuning Ditinjau Berdasarkan Kekuatan Tekan dan Lentur. Proyek Akhir, 1.

Muhimatusakdiyah. (2020). Karakteristik Laminasi Bambu Petung Ditinjau dari Kuat Tekan dan Kuat Lentur. Proyek Akhir, 1.

Mujiman. (2015). Pengaruh Bentuk dan Tebal Lamina Pada Kekuatan Lentur dan Geser Balok Laminasi-Vertikal Bambu Petung yang Dibebani Tangensial. POLBAN, 48.

Rifqi, M. G., Amin, M. S., & Bachtiar, R. R. (2020). Mechanical Properties of Culm Bamboo Endemic Banyuwangi Based on Tensile Strength Test. International Seminar of Science and Applied Technology (ISSAT 2020), 399-406.

Sumawa, I. M., Awaluddin, A., & Irawati, S. I. (2019). Pengaruh Bahan Pengawet Boraks dan Ekstrak Tembakau Terhadap Perilaku Rekatan Bambu Laminasi Perekat Polymer Isocyanate. Jurnal Permukiman, 14 (2), 104-111.

Diterbitkan
2022-05-18
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 213 times
PDF (English) downloaded = 412 times