POLA SPASIAL PERTUMBUHAN KAWASAN PERMUKIMAN DI DESA DALUNG
Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan ruang sedangkan peningkatan jumlah kebutuhan ruang dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan sebuah kawasan. Pertumbuhan juga dialami oleh Desa Dalung dengan potensi yang mencirikan embrio suatu perkotaan di antaranya memiliki aksessibilitas yang sangat tinggi. Dengan demikian perkembangan di masa depan Desa Dalung akan mengalami pemadatan permukiman yang akan memicu munculnya pertumbuhan kawasan kumuh dan kemacetan lalu lintas di masa yang akan mendatang. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pertumbuhan kawasan permukiman di Desa Dalung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitiatif untuk menggambarkan pola spasial pertumbuhan kawasan permukiman di Desa Dalung. Analisis yang digunakan yaitu analisis morfologi, yang digunakan untuk mengidentifikasi ruang fisik yang ada di Desa Dalung. Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis data primer dan data sekunder. Hasil dari analisis penelitian ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan kawasan permukiman di Desa Dalung dilihat dari bentuk keruangan morfologi kota yang cenderung berbentuk gurita karena dipengaruhi oleh perkembangan jalur transportasi yang ada, sedangkan perkembangan morfologi kawasan permukiman di Desa Dalung cenderung lebih mengarah pada bentuk memanjang/ribbon, karena perkembangan permukiman di Desa Dalung terjadi karena adanya jalur transportasi.
Referensi
Anitasari. (2008). Pelaksanaan Alih Fungsi Lahan Tanah Pertanian Untuk Pembangunan Perumahan di Kota Semarang. Thesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Anonim. (2009). Jumlah Penggunaan Lahan di Desa Dalung Tahun 2019. Diakses Pada Tanggal 12 Desember 2020 dari https://badungkab.bps.go.id/publication/2010/10/20/e9923bde15eb478ce73e3301/kabupaten-badung-dalam-angka-2010-.html.
Anonim. (2019). Jumlah Penggunaan Lahan di Desa Dalung Tahun 2019. Diakses Pada Tanggal 12 Desember 2020 dari https://badungkab.bps.go.id/publication/2020/04/27/f8037b1bd5d85e56063c77ef/kabupaten-badung-dalam-angka-2020.html.
Anonim. (2020). Profil Desa Dalung. Diakses Pada Tanggal 12 Desember 2020 dari https://dalung.si-desa.com/index.php/artikel/2019/8/26/profil-desa-dalung.
Daldjoeni, N. (1996). Geografi Kota dan Desa. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Giyarsih. (2001). Gejala Urban Sprawl Sebagai Pemicu Proses Densifikasi Permukiman di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area). Yogyakarta
Hairudin, S. (2008). Kajian Perkembangan Spasial Wilayah Pada Kawasan Pusat Pengembangan. Semarang: Perpustakaan MPWK Undip.
Jayadinata, J. T. (1999). Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayah. Bandung. ITB
Kurnianingsih. (2014). Analisis Transformasi Wilayah Peri-Urban Pada Aspek Fisik dan Sosial Ekonomi (Kecamatan Kartasura). Planologi Undip
Prihanto, T. (2010). Perubahan Spasial Dan Sosial-Budaya Sebagai Dampak Megaurban di Daerah Pinggiran Kota Semarang. Semarang.
Rupini, D. (2017). Implikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian Pada Perkembangan Spasial Daerah Pinggiran Kota (Studi Kasus: Desa Batubulan, Gianyar). Denpasar
Wibisono. (2002). Kajian Perubahan Lahan Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak sebagai Kawasan Pinggiran Kota Semarang. Semarang. Tesis. Semarang: Program Sarjana Magister Teknik Pembangunan Kota Universitas Diponegoro.
Widodo, T. (2006). Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). Yogyakarta: UUP STIM YKPN.
Yunus, H. S. (1987). Permasalahan Daerah Urban Fringe dan Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Yunus, H. S. (1999). Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yunus, H. S. (2000). Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yunus, H. S. (2008). Dinamika Wilayah Peri Urban Determinan Masa Depan Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
![](/public/statistik.png)
![](/public/pdf.png)