KARAKTERISTIK DAN POTENSI RUANG PESISIR SANUR KAUH DAN SIDAKARYA UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN

  • I Wayan Suadi Putra Magister Arsitektur, Universitas Udayana, Kota Denpasar, Provinsi Bali
Kata Kunci: pesisir, karakteristik, potensi ruang, prinsip-prinsip ekowisata

Abstrak

Penelitian dilaksanakan pada pesisir Desa Sanur Kauh dan Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, dilatarbelakangi usulan Pemerintah di dua desa tersebut agar menjadikan kawasan pesisirnya sebagai destinasi ekowisata, karena memiliki potensi pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekowisata berupa hutan bakau, Pantai Taman Inspirasi, Pantai Muntig Siokan dan komunitas nelayan. Potensi tersebut telah masuk dalam Perda Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2018-2029, untuk selanjutnya atas usulan tersebut, dalam Revisi Perda RTRW dan Ranperda RTDR Kota Denpasar, kawasan penelitian dimasukan kedalam zonasi kawasan wisata. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik dan potensi pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan ekowisata dilihat dari komponen ecotourism opportunity spectrum, serta kesesuaian kegiatannya dengan prinsip ekowisata, sehingga hasilnya bisa dijadikan referensi bagi stakeholder terkait pembahasan Ranperda diatas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif, serta pola pikir deduktif, dimana teori menjadi alat penelitian sejak memilih dan menemukan masalah maupun melakukan pengamatan di lapangan sampai dengan menguji data. Hasil penelitian menunjukan Kawasan Pantai Taman Inspirasi mendekati spektrum eco generalist, dan Kawasan Pantai Muntig Siokan mendekati spektrum eco spesialist. Kawasan penelitian dapat menerapkan prinsip-prinsip ekowisata. Pengelola Taman Inspirasi perlu didampingi badan yang dibentuk pemerintah sebagai kontrol, serta perlu membentuk badan pengelola Kawasan Muntig Siokan.

Referensi

Anonim. (2008). Website Resmi Pemerintah Kota Denpasar. Denpasar: Bali Web Design RumahMedia Retrieved from https://denpasarkota.go.id/index.php/home.

Anonim. (2009). Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. Unesco (UHJAK), Jakarta.

Arida, S. (2006). Krisis lingkungan Bali dan peluang ekowisata. INPUT: Jurnal Ekonomi dan Sosial, 1(2).

Azwar, S. (2004). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Boyd, S. W., & Butler, R. W. (1996). Managing ecotourism: an opportunity spectrum approach. Tourism management, 17(8), 557-566.

Eplerwood, M. (1999). Successful Ecotourism Business. Paper presented at the The Right Approach. World Ecotourism Conference.(Kota Kinabalu: 1999).

Fernie, K. (1993). Ecotourism: a conceptual framework from the ecotourist perspective. unpublished MSc. thesis, Department of Forestry, University of Toronto, Toronto.

Nature, I. U. f. C. o., Resources, N., & Fund, W. W. (1980). World conservation strategy: Living resource conservation for sustainable development: Gland, Switzerland: IUCN.

Permendagri. (2009). Pedoman Pengembangan Ekowisata Di Daerah. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri.

Perpres. (2014). Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, Dan Tabanan. Jakarta.

Prof.Dr.Ir.Zoer'aini Djamal Irwan, M. S. (2015). Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Wilson, M. A., & Laarman, J. G. (1988). Nature tourism and enterprise development in Ecuador. World Leisure & Recreation, 29(1), 22-27.

Ziffer, K. (1989). Ecotourism: The Uneasy Alliance. Conservation International and Ernst and Young. Washington, DC.

Diterbitkan
2021-12-17
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 342 times
PDF (English) downloaded = 743 times