RISIKO K3 PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG SWASTA
Abstrak
Risiko proyek bisa bersumber dari lingkungan, perencanaan, keuangan, teknis, manusiawi, kriminal dan keselamatan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi bangunan gedung pada pekerjaan struktur dan arsitektur, menentukan nilai risiko berdasarkan hasil identifikasi, menentukan pengendalian terhadap risiko berdasarkan hirarki pengendalian risiko. Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi swasta pada pekerjaan struktur dan arsitektur. Metode yang digunakan adalah wawancara dan survey lapangan. Survey lapangan dilakukan untuk memperoleh identifikasi risiko K3, dan wawancara untuk memperoleh pendapat responden dalam menentukan tindakan mitigasi risiko. Terdapat 28 risiko yang teridentifikasi, berada pada kategori ringan sebanyak 11 risiko dan sedang 17 risiko. Risiko-risiko tersebut dikendalikan dengan TBM (tools box meeting), APK (mengatur posisi kerja, penempatan material dan alat, pemasangan rambu-rambu), mengajukan ijin bekerja, menggunakan APD (helm, sepatu, safty belt, sarung tangan, dan masker).
Referensi
Abryandoko, E. W. (2018). Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Metode HIRADC dan Safety Policy. Universitas Bojonegoro.
Anonim. (2014). Peraturan Menteri PU No.05/PRT-M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Banguan Umum. Lembaran Negara RI. Jakarta: Sekreteriat Negara Republik Indonesia.
Astiti, N. P. M., Norken, N., & Purbawijaya, I B. N. (2015). Analisis Risiko Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Benoa-Bandara-Nusa Dua. Jurnal Spektran, 3 (2).
Brahmatariguna, I. A. (2016). Hubungan Kompetensi Project Manager Terhadap Keberhasilan Proyek Konstruksi Gedung. Jurnal Spektran, 4 (2).
Djatmiko. (2016). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi 1. Yongyakarta: Penerbit Deepublish.
Husen, A. (2011). Manajemen Proyek, Perencanaan, Penjadwalan, & Pengendalian Proyek. Yogyakarta: Andi.
Latupeirissa, J. E. (2016). Metode Perencanaan Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Proyek, Edisi 1. Yogyakarta: Andi.
Nurhayati. (2010). Manajemen Proyek Konstruksi, Cetakan pertama. Yogyakarta: Andi Offset.
Norken, I N. (2015). Pengantar Analisis Manajemen Risiko Proyek Konstruksi. Denpasar: Udayana University Press.
Persada, Y. B. (2015). Risk Asesment K3 pada Proses Pengoperasinalan Skafolding pada Proyek Apartemen PT X di Surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 4 (2).
Purba, E. A., Kurnia B., M. A., Hatmoko, J. U. D., & Kistiani, F. (2015. Analisa Manajemen Risiko pada Proyek PDAM Semarang (Studi Kasus: Proyek Pemipaan IPA Kaligarang Semarang Barat). Jurnal Karya Teknik Sipil, 4(4), 274-282.
Sari. N. (2016). Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi. Universitas Tanjungpura.
Setiawan, P. F. (2014). Manajemen Risiko Proyek Vale di PT. Multipanel Intermitra Mandiri. Journal uajy.
Sucita. I. K., & Broto. A. B. (2011). Identifikasi dan Penanganan Risiko K3 pada Proyek Konstruksi Gedung. Politeknologi, 10 (1).
Susihono, W., & Rini, F. A. (2013). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja (Studi Kasus di PT. LTX Kota Cilegon- Banten). Jurnal Spektrum Industri, 11(2), 117–242.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).