METODE PENANGANAN TANAH LONGSOR DENGAN PEMAKUAN TANAH (SOIL NAILING)
Abstrak
Analisis stabilitas lereng dan kecocokan terhadap metode perkuatan lereng agar tidak terjadi longsor mempunyai peran yang sangat penting pada perencanaan konstruksi-konstruksi sipil Paper ini bertujuan untuk menjelaskan tentang macammacam tipe dinding penahan tanah sebagai salah satu metode perbaikan kestabilan lereng. Sebelum memilih metode penanganan tanah longsor yang tepat, perlu dilakukan pennyelidikan penyebab ketidakstabilan lereng. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjadikan suatu tebing lebih stabil terhadap tekanan tanah adalah dengan pemakuan tanah “soil nailingâ€. Soil nailing termasuk kategori perkuatan kaku (rigid) yang dapat memikul gaya normal, gaya lintang dan gaya momen. Kontrol utama terhadap pemakuan tanah adalah hasil dari pull out test yang berupa; Kurva lengkung beban Vs Displacement, Max Pull Out Force, Displacement total massa tanah. Soil Nailing merupakan solusi potensial dari masalah longsor karena ekonomis dan juga berlaku di zona seismik. Pemakuan tanah dapat memecahkan masalah lereng terjal, pada daerah yang sebagian besar perumahan, akibat pemasangan tidak membutuhkan lahan yang luas serta dapat digunakan untuk berbagai jenis tanah. Kata kunci: Soil Nailing, Penanganan Longsor, Perkuatan kaku.
Diterbitkan
2017-08-15
Terbitan
Bagian
Articles
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).