KAJIAN EFEKTIVITAS SUMUR RESAPAN DI KECAMATAN DENPASAR BARAT
Abstract
West Denpasar District is a densely populated area with 206,958 people. One of the environmental problems that occur is the frequent occurrence of floods due to the increase in residential areas. One way to overcome this is to build infiltration wells to reduce flood risk, reducing flood volume and discharge. The methods used are descriptive and quantitative. The analysis is carried out by describing the conditions of the study site, then continues with mapping analysis, hydrological analysis, infiltration well analysis, and effectiveness analysis. The analysis results stated that the peak discharge of the 50-year-old flood at the study site was 268. 90 m3/sec. Furthermore, the results of the planning analysis of the application of infiltration wells carried out in the West Denpasar District area, which is included in the Badung River Basin, can reduce flood discharge up to 41. 25%, and for flood runoff, volumes up to 51. 38%. Based on these results, it can be interpreted that infiltration wells have a role in reducing the risk of flood disasters in the West Denpasar District.
References
Ajr, E. Q., & Dwirani, F. (2019). Menentukan Stasiun Hujan dan Curah Hujan dengan Metode Polygon Thiessen Daerah Kabupaten Lebak. JURNALIS, 2(2), 139–146.
Al-Timimi, Y. K., Al-Lami, A. M., & Al-Shamarti, H. K. (2020). Calculation of the Mean Annual Rainfall in Iraq Using Several Methods in GIS. Plant Archives, 20, 1156–1160.
Ariwibowo, M. L., & Irawadi. (2018). Penginderaan Jauh, SIG, EPA-SWMM untuk Simulasi Banjir dan Prioritas Penanganan Sungai SubDAS Banjaran Purwokerto. Restorasi Sungai: Tantangan Dan Solusi Pembangunan Berkelanjutan, 467–477.
BIG. (2018). Pedoman Geoportal Kebijakan Satu Peta. Badan Informasi Geospasial.
BPS Kota Denpasar. (2021). Kecamatan Denpasar Barat dalam Angka 2021. BPS Kota Denpasar.
BSN. (2002). SNI 03-2453-2002 tentang tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan. Badan Standardisasi Nasional.
BSN. (2016). SNI 2415-2016 tentang tata cara perhitungan debit banjir rencana. Badan Standardisasi Nasional.
Duppa, H. (2017). Sumur Resapan Untuk Mengurangi Genangan Air dan Banjir. Scientific Pinisi, 3(April), 48–55.
Emelyana, R., Sasmito, B., & Prasetyo, Y. (2017). Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk Pemetaan Kawasan Potensi Sumber PLTS di Pulau Jawa. Jurnal Geodesi Undip, 6(2), 12–20.
Januriyadi, N. F., Pamungkas, R. C., Amru, F., & Fadhilah, N. (2019). Kajian Efektivitas Sumur Resapan dalam Mengurangi Resiko Bencana Banjir di Kota Jakarta. Seminar Nasional Teknik Sipil 3, 1–7.
Lucky, W. (2020). Kajian Daerah Potensi Rawan Kekeringan Kabupaten Lampung Tengah dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Universitas Lampung.
Marthalina. (2018). Kebijakan Satu Peta Dalam Mendukung Pembangunan Nasional. Jurnal Manajemen Pembangunan, 5(2), 149–169.
Mulyono, H., Winasis, A., & Farhan, O. (2021). Reduksi Limpasan Air Hujan dengan Sumur Resapan. Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(1), 208–226.
Pamungkas, T. H., Yekti, M. I., Harmayani, K. D., Khotimah, S. N., & Kariyana, I. M. (2022). Pemodelan Sumur Resapan Sebagai Upaya Penurunan Risiko Banjir Kota Denpasar pada DAS Badung. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, 20(3), 263–274.
Pariartha, I. P. G. S. (2012). Analisis Pola Penempatan dan Jumlah Stasiun Hujan Berdasarkan Persamaan Kagan Pada DAS Keduang Waduk Wonogiri. 16(1), 100–106.
Pattiruhu, W., Sakliressy, A., & Tiwery, C. (2019). Analisis Sumur Resapan Guna Mengurangi Aliran Permukaan untuk Upaya Pencegahan Banjir. Manumata Journal, 5(1), 9–16.
Prasetyawati, S. E. (2021). Analisis Implementasi Peraturan Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 (Studi Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Utara). Jurnal Keadilan Progresif, 12(2), 126–136.
Presiden Republik Indonesia. (2016). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000. Presiden Republik Indonesia.
Presiden Republik Indonesia. (2018). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Kewenangan Akses Untuk Berbagi Data dan Informasi Geospasial Melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional dalam Kegiatan Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta. Presiden Republik Indonesia.
Presiden Republik Indonesia. (2019). Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (Issue 011594). Presiden Republik Indonesia.
Putri, A. R., Hariati, F., Chayati, N., Taqwa, F. M. L., & Alimuddin, A. (2022). Kajian Penggunaan Sumur Resapan di Kampus UIKA Bogor. Jurnal Komposit, 4(2), 55. https://doi.org/10.32832/komposit.v4i2.3756
Rachmah, Z., Rengkung, M. M., & Lahamendu, V. (2018). Kesesuaian Lahan Permukiman di Kawasan Kaki Gunung Dua Sudara. Jurnal Spasial, 5(1), 118–129.
Sallata, M. K., Nugroho, H. Y. S. H., Suryaman, A., & Saad, M. (2018). Model Peningkatan Air Tanah Berbasis Pemukiman pada Hulu Daerah Aliran Sungai. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 15(2), 91–104.
Santoso, A. B., Komansilan, R., & Yulianto, S. (2017). Analisis Geoprocessing Sebagai Solusi Alternatif Penanganan Pada Daerah Resiko Rawan Banjir Di Kota Semarang. Prosiding Seminar Nasional Geotik, 60–68.
Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Beta Offset.
Walikota Denpasar. (2010). Peraturan Walikota Denpasar No 18 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan Air Hujan (Walikota Denpasar (ed.)).
Walikota Denpasar. (2014). Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Air Tanah. Walikota Denpasar.
Wisnawa, G. Y., Jayantara, I. G. N. Y., & Putra, D. G. D. (2021). Pemetaan Lokasi Rawan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Denpasar Barat. Jurnal ENMAP (Environment & Mapping), 2(2), 18–28.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).