ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN PADA DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA RUAS JALAN SUMBA BARAT-SUMBA BARAT DAYA

  • Marselus Putra Mawo Kasa Sairo Civil Engineering Deparment, Warmadewa University
  • I Wayan Muliawan Universitas Warmadewa
  • Putu Aryastana Universitas Warmadewa

Abstract

Road between Southwest Sumba-Sumba Southwestern is a country road the connects the two districts. Based on the results of the research (Alfian Dawa, 2013) in Sumba Barat-Sumba Barat Daya road segment there are 16 road segments identified as accident-prone areas. From the results of the analysis of the most vulnerable areas of accidents occur is in the segment 1 or at kilometer 4-5 as the cause has a cusum value is the highest cusum value of all cusum values at each stationation or kilometer. Thus, the authors conducted a follow-up study to further analyze 16 accident-prone areas in West Sumba-Southwest Sumba district to find out what factors caused accidents in accident-prone areas on the West Sumba-Southwest Sumba road. Having known the factors causing the occurrence of new traffic accidents can provide a solution to the number of accidents can be minimized. From the analysis of factors causing traffic accidents in 16 accident-prone areas on the West Sumba-West Sumba road segment are human factors, vehicle factors, and road and environmental factors. The most common cause of traffic accidents in 16 crash-prone areas on the West Sumba-Southwest Sumba road segment from 2011 to 2015 covering road users/human factors of 326 occurrences, in the last 5 years. While the factors of the vehicle as much as 385 incidents, as well as road and environmental factors also triggered traffic accidents because there are road marks/signs, and street lighting on 16 areas prone to accidents on West Sumba-West Sumba road.

References

Aditomo, (2002). Faktor Lingkungan Sangat Berpengaruh Terhadap Terjadi Kecelakaan Lalu Lintas

Alfian Dawa, (2013). “Study Krakteristik Daerah Rawan Kecelakaan Pada Jalan Antara Kabupaten Sumba Barat Daya-Sumba Baratâ€. Denpasar : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa.

Anonim, (1997). Direktorat Jendral Bina Marga, tentang Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.

Anonim, (2016). Satlantas Polresta Kabupaten Sumba Barat.

Anonim, (2004). Pedoman Penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas (PD T-09-2004-B).

Anonim, (2009). Undang-Undang No. 22 tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan.

Anonim, (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ pada pasal 299 mengatur tentang penggolongan kecelakaan lalu lintas.

Harahap, G (1995). Masalah Lalu Lintas dan Pengembangan Jalan. Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Hobbs, (1979). Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas dikelompokan Menjadi Tiga Kelompok : Faktor Pejalan Kaki/Manusia, Faktor Kendaraan, Faktor Jalan dan Lingkungan.

Latief, (1995). Daerah Rawan Kecelakaan Adalah Daerah yang Mempunyai Angka Kecelakaan Tinggi, Resiko dan Potesi Kecelakaan yang Tinggi Pada Suatu Ruas Jalan.

Maya, (2009). Kalsifikasi kecelakaan yang dipakai dalam penentuan karakteristik.

M Azizirrahman, ‎(2016). Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Pada Daerah Rawan Kecelakaan di Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. JPG(Jurnal Pendidikan…,2016- ppjp.unlam.ac.id

Robertus dan Sadar, (2007). Ada Empat Faktor Dari Kondisi Lingkungan Yang Mempengaruhi Kecelakaan Manusia Sehingga Berpotensi Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas.

Sudijono, Anas. (2010) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Grapindo

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabcta.

Uri Hermariza, (2008). Studi Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan di Ruas Tol Jakarta-Ciampek.

Zayu, P. W. (2012). Study Kecelakaan Lalu Lintas dengan Metode ‘Revealed Preference’ di Kota Padan. Forum Penelitian, 1 (1) : 7

Published
2019-01-24
Section
Articles
Abstract viewed = 691 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 910 times