PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG ANALISIS SISTEM DINDING BATA SEBAGAI STRUT DENGAN SISTEM OPEN FRAME (Studi Kasus: Gedung Rumah Toko, Jalan A. A. Gede Ngurah No 112 Mataram, NTB)

  • I Made Kusuma Wirnata
  • I Ketut Yasa Bagiarta
  • I Wayan Jawat

Abstract

Pada umumnya dinding pengisi pada perencanaan gedung hanya dianggap sebagai beban mati yang terbagi rata (open frame) dan tidak diperhitungkan sebagai komponen struktural, akan tetapi dinding pengisi memiliki pengaruh terhadap gaya – gaya dalam dan perilaku struktur. Dalam analisis ini dilakukan perbandingan dua model struktur dengan studi kasus gedung rumah toko, untuk mengetahui perbandingan perilaku struktur beton bertulang yang memperhitungkan dinding pengisi dan yang tidak memperhitungkan dinding pengisi.Model yang pertama dibuat sebagai model open frame dan yang kedua dinding pengisi dibuat sebagai diagonal strut. Kedua model ini dianalisis menggunakan alat bantusoftware SAP 2000 versi 17.1.1, dan kinerja strukturnya dilakukan dengan Analisis Beban Dorong Statis Non linier (Non Linear Static Pushover Analysis) yang telah tersedia dalam program SAP 2000 versi 17. Analisis ini menghasilkan perbandingan gaya – gaya dalam yang terjadi dari dua model tersebut, perbandingan simpangan antar tingkat dan kinerja struktur yang berupa kurva pushover. Dari analisis tersebut memperlihatkan simpangan antar tingkat yang terjadi pada model open frame lebih besar dibanding dengan simpangan model strut sebesar 40 % pada arah X dan 63% pada arah Y. Perbandingan gaya – gaya dalam yang terjadi yaitu pada perbandingan dengan beban gravitasi maupun beban gempa keberadaan dinding pengisi memiliki kecenderungan mengurangi momen yang terjadi apalagi pengaruh beban gempa dengan perbandingan yang paling besar yaitu sebesar 69% pada kolom 3 portal D, akan tetapi untuk gaya aksial dan gaya geser yang terjadi dapat terjadi lebih besar. Dari analisis pushover, model open frame mampu menerima beban hingga 6925463,21 Newton dan perpindahan target 53,99 mm dengan level kinerja Collapse (C), sedangkan pada model strut mampu menerima beban hingga 8215111,00 Newton dan perpindahan target 55,89 mm dengan level kinerja Collapse (C). Untuk arah Y model open frame mampu menerima beban hingga 8554807,32 Newton dan perpindahan target 66,91 mm dengan level kinerja Collapse (C), sedangkan pada model strut mampu menerima beban hingga 10952469,00 Newton dan perpindahan target 66,43 mm dengan level kinerja Collapse (C). Nilai daktilitas aktual pada model open frame yaitu 3,11 untuk arah X dan 4,31 untuk arah Y, sedangkan pada model strut yaitu 2,96 untuk arah X dan 2,98 untuk arah Y. Kata kunci: model open frame, model strut, gaya dalam, analisis pushover

References

American Society of Civil Engineers. (2000). Prestandard and Commentary For The Seismic Rehabilitation of Buildings (FEMA 356). Washington, D.C.: FEMA.

Anonim. (n.d.). Prosedur Analisis Beban Seismik SNI Gempa 1726:2012. Aplikasi SNI Gempa 1726:2012 for Dummies.

Arizona, F. (2006). Retrieved Juni 31, 2015, from Diponegoro University: http://eprints.undip.ac.id/33815/4/1612_chapter_II.pdf

Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. (2013). SNI 1727:2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Jakarta, Indonesia: Badan Standarisasi Nasional.

Building Seismic Safety Council. (1997). NEHRP Guidelines for The Seismic Rehabilitation of Buildings (FEMA 273). Washington D.C.: FEMA.

Chen, Y. (2003). Seismic Evaluation of RC Buildings In-Filled with Brick Walls. Tainan, Taiwan: Department of Architecture, National Cheng-Kung University.

Dewobroto, W. (2005). Analisa Inelastis Portal - Dinding Pengisi dengan “Equivalent Diagonal Strutâ€. Jurnal Teknik Sipil ITB, Edisi Vol. 12, 1.

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. (1981). Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung. Badung: Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan.

H. Kristijanto dan D.Iranata. (2012). Studi Perilaku Dinding Bata dengan Tiga Pembatas Pada Struktur Portal Beton Bertulang. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), (pp. 67-74). Surabaya.

Imran, Helmy Hermawan Tjahjanto dan Iswandi. (2009). Kajian Performance Struktur Portal Beton Bertulang dengan Dinding Pengisi. Jakarta: Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia.

Leksono, R. S. (2012). Studi Pengaruh Kekuatan dan Kekakuan Dinding Bata Pada Bangunan Bertingkat. Jurnal Teknik ITS, 30.

Nasution, A. (2009). Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang. Banding: ITB.

Pawirodikromo, W. (2012). Seismologi Teknik & Rekayasa Kegempaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tu, Y. H. (2006). In-Site Pushover Tests and Seismic Assessment on School Buildings in Taiwan. Proceeding of 4th International Conference on Earthquake Engineering, (p. 147). Taipei.

Tubuh, I. K. (2014). Analisis Perilaku dan Kinerja Struktur Rangka Dinding Pengisi dengan Variasi Penempatan Dinding pada Lantai Dasar. Denpasar: Universitas Udayana

Published
2017-11-27
Section
Articles
Abstract viewed = 313 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 1560 times