STUDI EKSPERIMENTAL PENAMBAHAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN LASTON (AC-WC) TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL
Abstract
ABSTRACT This study utilizes ceramic mashed waste as an addition to fine aggregate where the composition of fine aggregate (rock ash) will be reduced and replaced by ceramic waste. The purpose of this study was to determine the effect of adding ceramic waste in the mixture to the characteristics of the Marshall test and what is the optimum level of addition of ceramic waste. This study refers to the General Specifications of Bina Marga in 2018. The initial step in this research is the manufacture of specimens without ceramic waste with asphalt content of 5.3%, 5.8%, and 6.3% then Marshall test is performed to obtain KAO values (Optimum Asphalt Levels) that are equal to 5.8%. Furthermore, the manufacture of test specimens with the addition of ceramic waste will use KAO. From Marshall testing that has been done, the results that meet all specifications are the addition of ceramic waste levels by 25% which obtained VIM values of 4.09%, VMA values of 15.52%, VFB of 73.65%, flow values of 2.50 mm, the stability value is 1299.83 kg and the Marshall quotient value is 519.93 kg/mm. Keywords: laston AC - WC, ceramic waste fine aggregate, marshall test characteristics. ABSTRAK Penelitian ini memanfaatkan limbah keramik yang telah dihaluskan sebagai tambahan agregat halus dimana komposisi dari agregat halus (abu batu) akan dikurangi dan diganti oleh limbah keramik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah keramik dalam campuran tersebut terhadap karakteristik uji marshall dan berapa kadar optimum penambahan limbah keramik. Penelitian ini mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018. Langkah awal dalam penelitian ini adalah pembuatan benda uji tanpa limbah keramik dengan kadar aspal 5.3%, 5.8%, dan 6.3% kemudian dilakukan uji Marshall sehingga didapatkan nilai KAO (Kadar Aspal Optimum) yaitu sebesar 5.8%. Selanjutnya pembuatan benda uji dengan penambahan limbah keramik akan menggunakan KAO. Dari pengujian Marshall yang telah dilakukan, hasil yang memenuhi seluruh spesifikasi adalah pada penambahan kadar limbah keramik sebesar 25% dimana diperoleh nilai VIM sebesar 4.09%, nilai VMA sebesar 15.52%, VFB sebesar 73.65%, nilai flow sebesar 2.50 mm, nilai stabilitas sebesar 1299.83 kg dan nilai Marshall Quotient sebesar 519.93 kg/mm. Kata Kunci: laston AC – WC, agregat halus limbah keramik, karakterisitik uji marshall.References
Anonim. (2003). RSNI M-01-2003 Tentang Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Anonim. (2011). SNI 2432:2011 Tentang Cara Uji Daktilitas Aspal. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Anonim. (2011). SNI 2433:2011 Tentang Cara Uji Titik Nyala dan Titik Bakar dengan Alat Cleveland Open Cup. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Anonim. (2011). SNI 2434-2011 Tentang Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dengan Alat Cincin dan Bola (Ring and Ball). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Anonim. (2011). SNI 2441-2011 Tentang Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Anonim. (2011). SNI 2456:2011 Tentang Cara Uji Penetrasi Aspal. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Anonim. (2018). Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2018 Tentang Perkerasan Aspal. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga.
Arliningtyas, S., & Nadia (2014). Analisa Kelayakan Limbah Keramik sebagai Pengganti Agregat Halus untuk Campuran Aspal Beton ditinjau dari Nilai Stabilitas Marshall. Jurnal Konstruksia, 8(1), 47-60.
Hartomo, A.J. (1994). Mengenal Keramik Modern. Yogyakarta: Audio Offset.
Raya S, S.E, Pratomo, P., & Herianto, D. (2015). Variasi Temperatur Pencampuran Terhadap Parameter Marshall pada Campuran Lapis Aspal Beton. Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain, 3(3), 455-468.
Sukirman, S. (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova.
Sukirman, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).