https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/licosjournal/issue/feedLinguistic Community Services Journal2024-09-26T09:11:30+07:00Dr. Mirsa Umiyati, SS. M.Humlinguisticcommunityservicejour@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;">Welcome to the official Linguistic Community Service Journal website. As a part of the spirit of disseminating community service to the wider community, the linguistic Community Service Journal website provides journal articles for free download. Our journal is a Journal that is a reference source for academics and practitioners in the field of linguistic Science especially community service. Linguistic Community Service Journal is a journal for Social science especially community service published by Warmadewa Press jointly with Postgraduate Program Universitas Warmadewa. Postgraduate Community Service Journal has the content of research results and reviews in the field of selected studies covering various branches of community service both from within and outside the country, as well as in the Linguistic Community Service Journal also contains the field of study related to the linguistic science especially community service in a broad sense. This journal is published 2 times within a year, submitted and ready-to-publish scripts will be published online gradually and the printed version will be released at the end of the publishing period. The language used in this journal is Indonesian and English.</p>https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/licosjournal/article/view/9969Pendampingan Pengajaran Bahasa Inggris Berbasis Budaya bagi Teruna Teruni Gianyar Language Club di Desa Beng Gianyar2024-09-25T13:05:25+07:00I Gusti Ayu Agung Dian Susanthigustiayu@gmail.comI Made Mardikamademardika24@gmail.comMade Sani Damayanthi Muliawansanimade25@gmail.comA.A. I Mas Trisnamayunitrisnamayunimas27@gmail.comKadek Yogi Pratamayogipratama19@gmail.comKadek Silvia Melinda Dewisilviamelinda10@gmail.com<p>Bali sebagai destinasi pariwisata tentunya sangat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Hal ini merupakan pemicu bagi generasi muda untuk dapat menguasai bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Sebagai contoh, penggunaan bahasa Inggris menjadi sangat penting untuk dapat bekomunikasi dengan wisatawan yang berkunjung. Oleh sebab itu, bahasa Inggris tentunya sangat perlu untuk dipelajari sejak dini, di samping itu, saat ini banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali dengan berbagai tujuan yakni berlibur, mengenal budaya lokal dan sebagainya. Fenomen ini tentunya sangat penting untuk diperhatikan mengingat Bali sangat kaya akan produk dan budaya lokal. Kendala keterbatasan berkomunikasi dalam bahasa Inggris seringkali menjadi permasalahan untuk dapat memperkenalkan budaya ataupun produk lokal pada wisatawan yang berkunjung. Kendala tersebut dapat diatasi dengan mengadakan pengajaran atau pelatihan bahasa Inggris agar tentunya budaya lokal dan produk lokal dapat lebih dikenal oleh wisatawan yang berkunjung. Pengajaran bahasa Inggris yang diperkenalkan juga dapat memuat unsur pengenalan budaya, hal ini penting karena pengenalan budaya pada remaja dapat disisipkan dalam pengajaran bahasa, seperti pengenalan bahasa Inggris yang mengandung unsur budaya dapat termuat dalam pengenalan kata benda sebagi contoh makanan, profesi, tempat dan sebagainya dengan sajian yang menarik sehingga mudah diingat oleh siswa, pengenalan kata sifat sebagai contoh kata sifat yang sering digunakan dalam mendeskripsikan tempat. Dengan demikian, adanya pendampingan pengajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelajaran bahasa Inggris dan membantu lembaga yang berlokasi di desa khususnya yang memiliki potensi wisata yang tinggi. </p>2024-09-25T11:11:07+07:00Copyright (c) 2024 Linguistic Community Services Journalhttps://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/licosjournal/article/view/10293PKM Pemberdayaan UMKM Anyaman Sokasi Desa Kawan Bangli2024-09-25T13:00:57+07:00I Nyoman Kardanakardana@gmail.comI Gusti Ngurah Adi Rajisthangurah.adi.rajistha@gmail.comNi Made Rai Juniarianiraijuniari@gmail.com<p>Desa Kawan, yang terletak di Kabupaten Bangli, memiliki beberapa UMKM yang memproduksi kerajinan tangan tradisional khas Bali, terutama anyaman sokasi. Meskipun berperan penting dalam pelestarian budaya lokal, UMKM Anyaman Sokasi Tradisional menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman mengenai bahasa iklan untuk promosi dan pelabelan produk, keterbatasan inovasi motif, serta belum adanya sistem pembukuan keuangan yang memadai. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan bahasa iklan untuk pembuatan konten promosi audiovisual dan labeling produk sebagai upaya branding. Selain itu, diberikan bantuan bahan seperti bambu dan cat pewarna untuk memfasilitasi inovasi motif anyaman. Pendampingan pencatatan arus kas juga dilakukan untuk memantau pengeluaran dan pemasukan usaha. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa mitra mampu mempromosikan produknya dengan lebih efektif melalui penggunaan bahasa iklan yang tepat, yang berdampak pada peningkatan penjualan melalui media sosial. Labeling produk membantu branding dan memperluas pasar, sementara pencatatan arus kas mempermudah mitra dalam mengelola keuangan usahanya.</p>2024-09-25T12:56:21+07:00Copyright (c) 2024 Linguistic Community Services Journalhttps://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/licosjournal/article/view/10146Pelatihan Bahasa Inggris Pariwisata bagi Para Remaja di Kawasan Wisata Seseh2024-09-25T13:39:51+07:00I Nyoman Mulianamuliananyoman@gmail.comI Gusti Ayu Agung Dian Susanthigustigungdian65@gmail.comMade Subursuburmade33@gmail.comI Made Dwika Hadinatadwikamade22@gmail.comPutu Ayu Nindya Bintang Oktavianiayuputunindya22@gmail.com<p>Sejak lima belas tahun terakhir, Seseh telah berkembang menjadi kawasan wisata. Perkembangan ini membawa tantangan, terutama rendahnya kemampuan warga dalam menggunakan bahasa Inggris, yang menghambat daya saing mereka di bidang usaha dan kerja. Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Warmadewa bekerja sama dengan mitra untuk memberikan solusi melalui pelatihan bahasa Inggris pariwisata bagi empat belas remaja di kawasan tersebut. Fokus pelatihan adalah pada keterampilan berbicara (speaking). Observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan speaking peserta berada pada tingkat dasar, dengan rincian: 2 orang (14,3%) baik, 5 orang (35,7%) cukup, dan 7 orang (50%) kurang. Pelatihan selama dua bulan mencakup kosakata pariwisata dan dua belas fungsi bahasa Inggris untuk pelayanan di bidang ini. Hasil tes akhir menunjukkan peningkatan signifikan: rata-rata skor kemampuan speaking peserta meningkat dari X menjadi Y, dengan persentase peserta yang mencapai level baik meningkat dari 14,3% menjadi Z%. Peningkatan ini menandakan bahwa pelatihan berhasil meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para remaja, mendukung mereka untuk lebih kompetitif dalam sektor pariwisata.</p>2024-09-25T13:37:26+07:00Copyright (c) 2024 Linguistic Community Services Journalhttps://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/licosjournal/article/view/9344Improving Digital Branding of Kranggan Tourism Village2024-09-25T14:22:16+07:00Reza Anggriyashati Adarareza.adara@gmail.com<p>Digital branding can increase the chances of a tourist attraction becoming known to the public. This event was conducted to provide basic knowledge of digital branding to the stakeholders of tourism village in Kranggan, Bekasi. This research aimed to enhance the digital branding strategies of Kranggan Tourism Village in Bekasi by providing stakeholders with essential knowledge and practical examples. The event was attended by 20 participants. They consisted of civil servants, public citizens and various elements of public who were hoping to improve the quality of tourism village of Kranggan. This event consisted of two stages. The first stage was an introduction of the importance of digital branding toward a tourist attraction. The second stage was a presentation from a content creator about the examples of digital branding conducted by one of clothing brands. This event distributed a survey to monitor the participants' opinions regarding the event." could be "A survey was distributed to gather participants' feedback on the event. The results of the survey showed that most participants thought that the event was beneficial for improving their knowledge of digital branding. Nevertheless, the participants hoped that the examples related to the digital branding strategies could be more extensive. In addition, the participants expected that similar events could be conducted in the near future.</p>2024-09-25T14:17:16+07:00Copyright (c) 2024 Linguistic Community Services Journalhttps://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/licosjournal/article/view/10278PKM Pemberdayaan UMKM Jajan Tradisional di Kelurahan Kawan Bangli2024-09-26T09:11:30+07:00Agus Darma Yoga Pratamaagusdarmayoga85@yahoo.comI Gusti Ayu Agung Dian Susanthigungdian03@gmail.comNi Made Rai Juniarianiraijuniari@gmail.com<p>Di Bali, khususnya di Kelurahan Kawan, Kabupaten Bangli, terdapat banyak UMKM yang memproduksi jajanan tradisional. Masyarakat di Kelurahan Kawan berperan besar dalam memproduksi dan melestarikan jajanan tradisional Bali, salah satunya adalah Kelompok Usaha Kawan. Namun, kelompok usaha ini memiliki beberapa permasalahan, seperti kurangnya branding produk melalui pembuatan logo produk, kemasan, promosi media sosial dengan bahasa iklan yang menarik, dan keterbatasan peralatan sehingga kelompok ini tidak bisa berkembang dalam hal pangsa pasar dan varian produk. Terdapat beberapa metode yang dilakukan oleh tim PKM untuk mengatasi permasalahan mitra yaitu melakukan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan bahasa iklan dengan membuat konten dalam bentuk foto dan video, pencatatan arus kas keuangan, dan program bantuan peralatan. Hasil dari kegiatan ini yaitu peningkatan penjualan yang dihasilkan oleh mitra melalui perluasan pasar dengan menggunakan media sosial sebagai ajang branding dan promosi melalui konten-konten yang menarik. Selain itu, mitra juga mengalami perubahan dalam mengelola keuangan pribadi dan keuangan dalam usahanya sebagai hasil dari adanya pelatihan pencatatan arus kas.</p>2024-09-26T09:09:31+07:00Copyright (c) 2024 Linguistic Community Services Journal