PENGARUH PELATIHAN, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DAN KEJELASAN TUJUAN TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
Abstract
Abstrcat This study aims to determine the effect of training, top management support and clarity of objectives on the effectiveness of the Regional Financial Accounting System (SAKD) in Regional Implementing Organizations (OPD) in the Government of Badung Regency. A successful implementation of the system is not only determined by mere technical mastery, the behavioral factors of individual system users can also determine the success of implementation. Training factors, top management support and clarity of objectives are needed to increase the effectiveness of the Regional Financial Accounting System (SAKD) in an organization to support the application of the system in meeting the demands of the public regarding transparency and accountability of public sector institutions. This study uses 132 civil servants who have a main duty to manage finances in the OPD at the Badung Regency Government as a research sample. Determination of the sample in this study using simple random sampling technique. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of the study found that training, top management support and clarity of objectives on the Regional Implementing Organization (OPD) in the Badung Regency Government had a positive effect on the effectiveness of the Regional Financial Accounting System (SAKD). Keywords: Clarity of purpose; effectiveness of the regional financial accounting system; top management support; training Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan, dukungan manajemen puncak dan kejelasan tujuan terhadap efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) pada Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung. Suatu keberhasilan implementasi sistem tidak hanya ditentukan pada penguasaan teknis belaka, faktor perilaku dari individu pengguna sistem juga dapat menentukan kesuksesan implementasi. Faktor pelatihan, dukungan manajemen puncak dan kejelasan tujuan diperlukan untuk meningkatkan efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dalam suatu organisasi untuk mendukung penerapan sistem tersebut dalam memenuhi tuntutan masyarakat tentang transparasi dan akuntabilitas lembaga sektor publik. Penelitian ini menggunakan 132 pegawai negeri sipil yang memiliki tupoksi untuk mengelola keuangan di OPD pada Pemerintah Kabupaten Badung sebagai sampel penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa pelatihan, dukungan manajemen puncak dan kejelasan tujuan pada Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung berpengaruh positif terhadap terhadap efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). Kata Kunci: Kejelasan tujuan; efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah; dukungan manajemen puncak; pelatihanReferences
Bodnar, G. H., & S, H. W. (2003). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Indeks.
Chenhall, R. H. (2004). The role of cognitive and affective conflict in early implementation of activity-based cost management. Behavioral Research in Accounting, 16, 19–44. Retrieved from https://research.monash.edu/en/publications/the-role-of-cognitive-and-affective-conflict-in-early-implementat
Fatimah. (2013). Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak, Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada DPKAD Kota Di Sumatera Barat). Jurnal Akuntansi, 1(1). Retrieved from http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/96
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kayati. (2016). Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Universitas Negri Semarang. Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/23341/1/7211411076.pdf
Latifah, L., & Sabeni, A. (2007). Faktor Keprilakuan Organisasi Dalam Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Simposium Nasional Akuntansi 10). Makasar.
Mranani, M., & Lestiorini, B. (2011). Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dengan Konflik Kognitif Dan Konflik Afektif Sebagai Intervening. Fokus Ekonomi (FE), 10(3), 193–203. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/24465-ID-faktor-keperilakuan-organisasi-terhadap-kegunaan-sistem-akuntansi-keuangan-daera.pdf
Nurdin, & Diana. (2011). Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Universitas Bung Hatta.
Nurlaela, S., & Rahmawati. (2010). Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Di Subosukawonosraten. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Retrieved from www.sna13purwokerto.com
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Robbins, P. S. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks.
Wati, C. H. S., & Batlajery, S. (2015). Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dengan Konflik Kognitif Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Merauke. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, 6(1). Retrieved from https://ejournal.unmus.ac.id/index.php/ekosos/article/view/86