Anak Perempuan Sebagai Penghijab Saudara Kandung Ayah (Analisis Terhadap Putusan Pengadilam Agama Medan Nomor 40/Pdt.P/2017/PA Medan)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek hukum terkait anak perempuan sebagai penghijab saudara kandung ayah dalam hukum waris Islam.Penelitian ini menggunakan Pendekatan yuridis normatif guna mengidentifikasi dan mengevaluasi doktrin dan konsep hukum yang relevan. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer serta bahan hukum sekunder .Bahan hukum primer antara lain putusan No.40/Pdt P/2017/PA Mdn dan Putusan No.86.K/AG/1994.Bahan hukum sekunder termasuk buku, jurnal, literatur akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan sebagai penghijab untuk saudara kandung ayahnya berdasarkan ketetapan Peradilan Agama Medan No. 40/Pdt P/2017/PA Mdn, namun hal tersebut dinilai tidak tepat karena bertentangan dengan penafsiran Pasal 174 Ayat ( 2) Kompilasi Hukum Islam dan Surah An-Nisa Ayat 176 Alquran. Namun jika ditinjau dari maqashid syariah, pilihan tersebut dipandang sejalan dengan tujuan hukum Islam karena menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, menjaga harta benda, dan memajukan kesejahteraan dalam pembagian harta warisan.
References
As-Shiddieqy, T. M. H. (2010). Fiqh Mawaris. PT.PUSTAKA RIZKI PUTRA.
Ash-Shabuni, M. A. (1995). Pembagian Waris Menurut Islam. Gema Insani.
Basri, S. (2020). Hukum Waris Islam (Fara’Id) Dan Penerapannya Dalam Masyarakat Islam. Jurnal Kepastian Hukum Dan Keadilan, 1(2), 37. https://doi.org/10.32502/khdk.v1i2.2591
Departemen Agama. (2004). Al - Quran dan Terjemahnya. Penerbit Dipenogoro.
Hafidzi, A., & Mohd. Hani, M. H. (2020). Wahbah Zuhaili’s and Sayyid Sabiq’s Perspective on The Principles of Marriage Contract in Indonesia. Al-’Adalah, 17(1), 187–202. https://doi.org/10.24042/adalah.v17i1.5387
Hak, P., Saudara, W., & Kewarisan, D. (2021). Oleh: A. Sarjan Intitut Agama Islam Negeri Bone. 1, 97–108.
Haniru, R. (2014). Hukum Waris Di Indonesia Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Adat. Al-Hukama, 04(02), 459.
Hardani, & Aulia. (2015). Hukum Waris Islam. Pustaka Yustisua.
Ikbal, M. (2018). Hijab Dalam Kewarisan. At-Tafkir, 11(1), 132–153. https://doi.org/10.32505/at.v11i1.533
Jauhari, I. (2016). Kedudukan dan Hak-Hak Anak Perempuan Dalam Hukum Kewarisan Islam. Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi Dan Perubahan …, 8–17. http://www.konfrontasi.net/index.php/konfrontasi2/article/view/34
Kamarusdiana, K., Fuadi, M. I., & Helmi, M. I. (2021). Keadilan Waris Islam dalam Kedudukan Anak Perempuan sebagai Hajib Hirman terhadap Saudara dalam Putusan Mahkamah Agung. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 15(2), 221–232. https://doi.org/10.24090/mnh.v15i2.4960
Luh, N. Y. T. (2019). A. Pendahuluan Hukum waris dalam Islam bersumber pada tiga sumber utama yaitu. Mimbar Keadilan, 14, 208–219.
Mahmud, P. (2014). Penelitian Hukum (Cetakan 9). Prenada Media Group.
Muhibbin, & Wahid, A. (2017). Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia (Edisi Revi). Sinar Grafika.
Pasal 174. (n.d.). Kompilasi Hukum Islam.
Pasal 181-182. (n.d.). Kompilasi Hukum Islam.
Rahman, F. (1999). Ilmu Waris. Bulan Bintang.
Rofiq, A. (2019). Fiqh Mawaris (A. Rofiq (ed.); cetakan 7). Rajawali Pers.
Sulthon, M. (2019). Hukum Islam dan Perubahan Sosial (Studi Epistemologi Hukum Islam dalam Menjawab Tantangan Zaman). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(1), 27. https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i1.548
Syarifuddin. (2012). Hukum Kewarisan Islam. Kencana.
Tambi, M. F. (2019). Studi Komparasi Pembagian Warisan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Adat. Lex Privatum, 6(9), 44–51. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/25824
Utama, S. M. (2016). Kedudukan Ahli Waris Pengganti Dan Prinsip Keadilan Dalam Hukum Waris Islam. Jurnal Wawasan Yuridika, 34(1), 68. https://doi.org/10.25072/jwy.v34i1.109