Beblabadan Bahasa Bali Dalam Perspektif Ekolinguistik

  • I Gusti Ngurah Adi Rajistha

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan (1) kategori gramatikal dari leksikon alam yang digunakan dalam beblabadan, (2) konstruksis sintaksis dari beblabadan yang mengandung leksikon alam, dan (3) tiga dimensi praksis sosial dari beblabadan. Data penelitian ini diperoleh dari buku Basita Paribasa karangan W. Simpen AB. Data yang dikumpulkan adalah berupa frasa dan klausa. Hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ada tiga temuan dalam analisis ini yaitu (1) kategori gramatikal dari leksikon alam dalam beblabadan adalah verba seperti mabawang (berlaku sebagai bawang) dan nomina seperti jaka (pohon enau); (2) Konstruksi sintaksis dari beblabadan (metafora) yang mengandung leksikon-leksikon alam tersebut antara lain frasa nomina seperti base wayah (seperti daun sirih tua), frasa verba seperti mabawang putih (seperti bawang putih), dan klausa seperti ental magulung (daun lontar digulung); dan (3) dimensi praksis sosial dari beblabadan (metafora) ditunjukkan oleh pola-pola acuan tertentu.

 

Kata Kunci: beblabadan (metafora), kategori gramatikal, konstruksi sintaksis, dimensi praksis sosial

Published
2017-02-22
How to Cite
Rajistha, I. G. N. A. (2017). Beblabadan Bahasa Bali Dalam Perspektif Ekolinguistik. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 2(1), 79-94. https://doi.org/10.22225/jr.2.1.50.79-94
Section
Articles
Abstract viewed = 1060 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 1189 times

Most read articles by the same author(s)