PERANAN PEREMPUAN DALAM TEKS TRADISIONAL BALI GEGURITAN DIAH SAWITRI
Abstract
Abstrak Karya sastra sebagai sebuah kreativitas, baik estetis maupun respons kehidupan sosial, mencoba mengungkapkan perilaku manusia dalam suatu komunitas sosial. Dimensi-dimensi yang dilukiskan merupakan dimensi kehidupan dari sebuah struktur sosial yang di dalamnya tertuang nilai keindahan, nilai etika dan moral, sehingga mempunyai fungsi yang sangat besar artinya bagi kehidupan. Penelitian ini fokus pada sastra tradisional Bali berupa geguritan.Geguritan yang dijadikan objek tulisan ialah Geguritan Diah Sawitri yang memuat gambaran hidup dan kehidupan dan sangat patut dijadikan pedoman dan dicontoh dalam menjalankan kehidupan. Perilaku kehidupan yang dijalankan sang tokoh cerita (Sawitri) berkaitan erat dengan nilai-nilai Hindu (tri hita karana, trikaya parisuda); peranan jender; dan cita-cita feminisme radikal-kultural yang menekankan pada esensi perempuan (keperempuanan).References
DAFTAR PUSTAKA
Adia Wiratmadja, 1988. Etika: Tata Susila Hindu Dharma. Denpasar: IHD.
Djapa, I Wayan. 1998. Geguritan Diah Sawitri.
Handayani, dan Sugiarti. 2002. Konsep dan Teknik Penelitian Gender.Malang: Universitas Muhammadiyah.
Kutha Ratna, Nyoman. 2005. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mufidah. 2003. Paradigma Gender.Malang: Bayumedia Publishing.
Semi, atar. 1988. Anatomi sastra. Padang: Angkasa Raya.
Somvir, 2001.108Mutiara Weda: untuk Kehidupan Sehari-hari.Surabaya: Paramita.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows: Creative Commons-Non Ceomercial-Attribution-ShareAlike (CC BY-NC-SA)