Kualitas Fisik dan Kandungan Energi Beberapa Jenis Rumput dengan Waktu Pemotongan yang Berbeda Di BPTU HPT Denpasar

  • I Kadek Kamar Wiasa Program studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa
  • I Dewa Nyoman Sudita Program studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa
  • I Gusti. Ayu Dewi Seri Rejeki Program studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas terbaik antara tiga jenis rumput yaitu rumput Pakchong, rumput Zanzibar, dan rumput Biograss Agrinak pada interval pemotongan yang berbeda-beda yakni pada umur pemotongan 50 hari (U1), 60 hari (U2), dan 70 hari (U3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial dengan dua faktor. Percobaan dilakukan dengan ulangan 3 kali sehingga didapatkan 9 kombinasi. Adapun variabel pada penelitian ini yaitu Bulk dencity, Daya Serap (Water Regain capacity), Daya Larut (Water Sulobility), Energi Bruto (Gross Energy), Total Degestible Nutrien (TDN). Rumput Pakchong berbeda nyata (P<0,05) paling tinggi pada bulk dencity, daya larut air (Water solubility), energi bruto (Gross energy), dan TDN (Total Digestible Nutrient) dibandingkan rumput Zanzibar dan rumput Biograss Agrinak. Umur pemotongan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas fisik (Bulk density) dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Energi Bruto (Gross energy), pada pemotongan umur 60 hari paling tinggi. Interaksi antara jenis rumput dan umur pemotongan hanya terjadi pada variabel pengamatan daya larut air (Water solubility) tertinggi pada kombinasi perlakuan rumput Pakchong dengan umur pemotongan 70 hari (R1U3), dan variabel TDN tertinggi pada kombinasi perlakuan rumput Zanzibar dengan umur pemotongan 50 hari (R2U1).

References

Anonimus. (2011). Produksi Rumput Gajah Biograss Agrinak. https://Rumput Gajah Biograss Agrinak - Badan Litbang Pertanian/produk/110/.
Anonimus. (2020). Jual Bibit Rumput Napier Pakchong Hijauan Pakan Kesukaan Ternak. Madani Farm Jogja https://www.madani- farm.com/2020/12/rumput-pakchong-bibit-pakan-ternak.html.
Ansah T, Hanne HH, ELK Osafo. (2010). Herbage yield and chemical composition of four varieties of napier (Pennise-Tum Purpureum) grass harvested at three different days af-ter planting. Agriculture and Biology Journal of North America 1:923–929.
Ariyati D., W. Suarna, dan M. A. P. (2020). Pertumbuhan dan Hasil Hijauan Rumput Bio grass dan Rumput Gajah Yang Dipupuk dengan Pupuk Organik Kascing.
Astuti, J.M, dan W. Hardjsubroto. (1993). Buku Pintar Peternakan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Aulia,F., Erwanto, dan A.K. Wijaya. (2017). Pengaruh umur pemotongan terhadap kadar air, abu, dan lemak kasar Indigofera zollingeriana. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 1 (3):1-4. Balai Besar Biogen. http://biogen.litbang.pertanian.go.id.
Bogale, A., and K. Tesfaye. (2011). Relationship between kernell ash content, water use efficiency and yield in durum wheat under water deficit induced at different growth stages. Afr J Basic Appl Sci. 3:80-86
Budiman, I. (2021). Cara Budidaya Rumput Gajah Yang Baik dan Benar Dilengkapi Tips Untungnya Selangit
Budiman, Soetrisno, SPS. Budi, A. Indrianto. (2012). Morphological characteristic, productivity and quality of three napier grass (Pennisetum purpureum Schum) cultivars harvested at different age. Yogyakarta, Indonesia: Gajah Mada University Press
Detmann, E., V.S.C. Filho, D.S. Pina, L.T. Henriques, M.F. Paulino, K.A. Magalhaes, P.A. Silva and M.L. Chizzoti. (2008). Prediction of the energy value of cattle diets based on the chemical composition of the feeds under tropical conditions. Animal Feed Science and Technology 143: 127-147.
Djuned, H., Mansyur, dan H. B. Wijayanti. (2005). Pengaruh umur pemotongan terhadap kandungan fraksi serat hijauan murbei (Morus indica L. Var. Kanva-2). Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Elly, F.H, B.M Sinaga., S.U. Kuntjoro dan N. Kusnadi. (2008). Pengembangan Usaha Ternak Sapi Rakyat Melalui Integrasi Sapi-Tanaman di Sulawesi Utara. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta
Haroen, W. K, S. Ligia, dan S. Maman. (2006). Pemanfaatan limbah padat berserat industri kertas sebagai bahan pembuat partisi di IKM. J. Penelitian Ilmu Hayati. Vol. 42 (1): 29-34.
Hartadi, H., S. Resohadiprodjo, dan A. D. Tillman. (2005). Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada Press, Cetakan kelima, Yogyakarta.
Hermanto. (2021). Pakan Alternatif Sapi Potong. Dalam Kumpulan Makalah Lahirnya Kajian Teknologi Pakan Ternak Alternatif. Pakan Ternak Alternatif. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Dispet Propinsi Jatim, Surabaya.
Mansyur, H. Djuned, T. Dhalika, S. Hardjosoewignyo, dan L. Abdullah. (2005). Pengaruh interval pemotongan dan inveksi gulma chromolaena odorata terhadap produksi dan kualitas rumput Brachiaria Humidicola. Media Peternakan Agustus 2005
Plumstead, P.W. And J. Brake. (2003). Sampling For Confidence And Profit. Feed Management, February 2003:21-23.
Rachmawati, D. (2021). Rumput Pakchong, Pakan Hijauan Dengan Kadar Protein Kasar Yang Tinggi. Hortikultura. Sariagri. https://hortikultura.sariagri.id/65374/rumput-pakchong-pakan-hijauan-dengan-kadar-protein-kasar-yang-tinggi. Diakses Pada 22 Mei 2022.
Ramanzin, M. Lucia Bailoni and Giocanni Bittante. (1994). Solubility, water holding capacity, and specipic gravity of different concentrates. J. Dairy Sci. 77; 774-781.
Rashif .U. (2021). Mengenal Rumput Zanzibar, Manfaat dan Kandungannya untuk Pakan Ternak. https://peternakan.sariagri.id/70591/mengenal-rumput-zanzibar-manfaat-dan-kandungannya-untuk-pakan-ternak.
Reksohadiprodjo S. (1985). Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik. Edisi Revisi.: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Robertson, J. A. and M. A. Eastwood. (1981). An examination of factors which many affect the water holding capacity od dietary fiber. Br.J.Nutr. 45;83.
Sajimin, Kompiang IP, Supriyati, dan N.P. Suratmini. (2001). Penggunaan biofertilizer untuk peningkatan produktifitas hijauan pakan rumput gajah (Pennisetum Purpureum Cv Afrika) Pada Lahan Marjinal Di Subang Jawa Barat. Media Peternakan.24 (2): 46 -50
Suherman, D. (2021). Karakteristik, produktivitas dan pemanfaatan rumput gajah hibrida (Pennisetum Purpureum cv Thailand) sebagai hijauan pakan ternak. Maduranch: Jurnal Ilmu Peternakan, 6(1), 37-45.
Suyitman, Jalaluddin, Abudinar ND, Muis N, Jamaran, N, Peto M, Tanamasni. (2003). Agrostologi. Universitas Andalas. Padang.
Tessema, Z.K., J. Mihret, M. Solomon. (2010). Effect of defo-liation frequency and cutting height on growth, dry-matter yield and nutritive value of napier grass (Pennisetum purpureum (L.) Schumach). Grass and Forage Science 65:421–430.
Tillman, A. D, H. Hartadi, dan S. Reksohadiprodjo. (1989). Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Van Soest, P.J. (1994). Nutritional Ecology Of The Ruminant. Comstock Publishing Associates, Division of Cornell University Press, Ithaca, NY, USA.
Wahyu. (2021). Cara Budidaya Rumput Gajah Agar Cepat Lebat, Dijamin Berhasil. Cara Budidaya Rumput Gajah Agar Cepat Lebat, Dijamin Berhasil (gdm.id).
Wangchuk. K., K. Rai ., H. Nirola, Thukten, C. Dendup, D. Mongar. (2015). Forage growth, yield and quality responses of napier hybrid grass cultivars to three cutting intervals in the himalayan foothills. Tropical Grasslands – Forrajes Tropicales 3: 142−150.
Yuni, E. (2016). Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak. https://sumbarprov.go.id/home/news/8316-rumput-gajah-untuk-pakan-sapi.html.
Published
2023-04-27
How to Cite
I Kadek Kamar Wiasa, I Dewa Nyoman Sudita, & I Gusti. Ayu Dewi Seri Rejeki. (2023). Kualitas Fisik dan Kandungan Energi Beberapa Jenis Rumput dengan Waktu Pemotongan yang Berbeda Di BPTU HPT Denpasar. Gema Agro, 28(1), 52-58. https://doi.org/10.22225/ga.28.1.6727.52-58
Section
Articles
Abstract viewed = 1178 times
pdf (Bahasa Indonesia) downloaded = 1357 times