Pengembangan Atraksi Wisata Baru Melalui Program Desa Mitra di Desa Singapadu Tengah, Gianyar

  • I Wayan Parwata Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali
  • I Made Artawan Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali
  • I Wayan Wesna Astara Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali
  • Lilik Antarini Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali

Abstract

Desa Singapadu Tengah terletak di kecamatan Sukawati, kabupaten Gianyar, Bali. Desa ini memiliki beberapa obyek yang cukup potensial belum tergarap dengan dengan baik antara lain obyek wisata rumah tradisional, obyek wisata susur sungai, jogging track, dan kuliner tradisional yang dapat menjadi wisata rekreasi yang alami dan berwawasan lingkungan. Model wisata yang dapat dikembangkan di desa Singapadu Tengah, antara lain: 1) Wisata Budaya meliputi: wisata rumah adat (tradisional), Tempat suci (Pura) dan aktivitasnya, dan situs Kebo Iwa di Pura Dalem Negari; 2) Wisata Kreatif: memanfaatkan sungai untuk kegiatan susur sungai: permainan perahu dan tubing bagi anak-anak; 3) Wisata Kuliner makanan tradisional meliputi: menjual makanan jajanan dan bubur; 4) Wisata Sehat dengan memanfaatkan tepian sepanjang sungai untuk kegiatan jogging track dan bersepeda; dan 5) Wisata Kenangan; menjual karya seni warga dalam bentuk merchandise yang dapat dibawa pulang oleh pengunjung.Tujuan pengembangan desa mitra ini adalah meningkatkan sumber daya manusia dalam kelompok desa mitra untuk menunjang aktivitas desa wisata guna mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan desa mitra.

References

Kagami, H. (1988). Balinese Traditional Architecture in Process. (Imai-Narusawa & I. A, Eds.). Japan: The Little World Museum of Man.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2017). Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi XI. Jakarta.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2018). Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi XII. Jakarta.

Parwata, I. W. (2011). Bali Traditional Housing Approachment Aspect of Balinese Culture and Anthropometric. Jurnal Mudra, 26(1), 95-106. Retrieved from https://core.ac.uk/reader/12239279

Parwata, I. W., Wisnumurti, A. A. G. O., & Mustika, M. (2016a). Implementasi Antropometri Pengguna Bangunan Bale “Sakenem†di Desa Singapadu Tengah, Gianyar. Denpasar.

Parwata, I. W., Wisnumurti, A. A. G. O., & Mustika, M. (2016b). Implementation of User Anthopometry Bale “sakenem†Buildings based on Height Bataran and Height Bale-bale in Singapadu Tengah Village, Gianyar. International Journal of Integrated Sciences & Technology, 1(1). Retrieved from http://dx.doi.org/10.23960/ins.v1i1.8

Parwata, I. W., Wisnumurti, A. A. G. O., & Mustika, M. (2017a). Anthropometry and Ergonomic of Bale Sakenem (Case Study: Central Singapadu Village, Gianyar). Journal of Sustainable Development, 10(6). Retrieved from http://www.ccsenet.org/journal/index.php/jsd/article/view/72134

Parwata, I. W., Wisnumurti, A. A. G. O., & Mustika, M. (2017b). Implementasi Antropometri Pengguna Bangunan Bale “Sakenem†di Desa Singapadu Tengah, Gianyar. Denpasar.

Sunarta, N., & Arida, N. S. (2017). Pariwisata Berkelanjutan. Denpasar: Cakra Press. Retrieved from https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/81eee6c1d3a49690e16b3be3dfb9855f.pdf

Published
2020-06-23
Section
Articles
Abstract viewed = 266 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 364 times

Most read articles by the same author(s)