Budidaya Rumput Odot di Desa Sulangai Kecamatan Petang Kabupaten Badung-Bali
Abstract
Penganekaragaman dalam pemberian hijauan sebagai pakan ternak ruminansia penting untuk dilakukan. Dengan adanya penganekaragaman jenis hijauan maka kebutuhan nutrisi ternak ruminansia diharapkan akan terpenuhi. Salah satu varian yang sedang dikembangkan dan diperkenalkan kepada peternak sebagai hijauan pakan ternak-ternak adalah rumput gajah odot atau yang lebih populer dengan rumput odot. Sulangai adalah sebuah desa di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali yang mempunyai jumlah penduduk 4.649 jiwa dengan luas wilayahnya adalah 12, 59 km2. Gapoktan Simantri 171 Banjar Sandakan Desa Sulangai merupakan salah satu gapoktan yang ada di desa Sulangai. Gapoktan ini khusus tempat berkumpulnya para peternak sapi. Salah satu kendala yang dihadapi adalah sulitnya pakan pada musim kemarau, sehingga perlu dilakukan usaha penanaman (budidaya) pakan unggul, salah satunya adalah rumput odot. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan metode partisipatif aktif dari mitra dan pembuatan demplot. Demplot dilakukan berupa penanaman rumput odot disekitar kandang dan di pematang. Sampai dengan tahap evaluasi, petani sudah mampu memanen rumput odot sebagai pakan ternaknya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membudidayakan rumput odot di desa Sulangai. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode eksploratif dan partisipasi aktif masyarakat. Hasil kegiatan ini adalah kegiatan program pengabdian ini terlaksana dengan baik dengan mengikuti beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. Kesimpulannya, kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas SDM kelompok pendamping anggota mitra untuk mebudidayakan rumput odot sebagai usaha pemenuhan kebutuhan pakan ternaknya sehingga diharapkan tidak mengalami kesulitan lagi pada saat musim kemarau ataupun mengurangi waktu untuk menyediakan pakan ternak, karena pakan sudah tersedia disekitar kandang.
References
Araujo, C. De, Un, M. Y., Koten, B. B., Randu, M. D. S., & Wea, R. (2019). Pertumbuhan dan Produksi Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada Tanah Entisol di Lahan Kering Akibat Pemberian Pupuk Organik Cair Berbahan Feses Babi Dengan Volume Air Berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan Terapan, 3(1), 6–13. doi:10.25047/jupiter.v3i1.1902
Kusdiana, D., Hadist, I., & Herawati, E. (2017). Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Tinggi Tanaman dan Berat Segar Per Rumpun Rumput Gajah Odot (Panisetum purpureum cv. Moot). Journal of Animal Husbandry Science, 1(2), 32–37. Retrieved from http://journal.uniga.ac.id/index.php/JIP/article/view/245/224
Rica, M. S. (2012). Produksi dan Nilai Nutrisi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) CV. Taiwan yang Diberi Dosis Pupuk N, P, K Berbeda dan CMA pada Lahan Kritis Tambang Batubara. Universitas Andalas. Retrieved from http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8875
Suharto, E. (2002). Pendampingan Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin: Konsepsi dan Strategi. Retrieved from http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_31.htm
UrribarrÃ, L., Ferrer, A., & Colina, A. (2005). Leaf Protein from Ammonia-Treated Dwarf Elephant Grass (Pennisetum purpureum Schum cv. Mott). Applied Biochemistry and Biotechnology, 122(1–3), 0721–0730. doi:10.1385/ABAB:122:1-3:0721