Hubungan Penerapan Perilaku KADARZI dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Mengwi I Kabupaten Badung

  • Anak Agung Istri Ardhia Pramesti Kiyanti Universitas Warmadewa
  • Anny Eka Pratiwi Universitas Warmadewa
  • Dewa Ayu Putu Ratna Juwita Universitas Warmadewa
Kata Kunci: KADARZI, balita, status gizi

Abstrak

Akhir-akhir ini, anak yang mengalami kekurangan gizi hidup berdampingan dengan balita yang memiliki permasalahan gizi lebih. Guna menangani kendala tersebut, pemerintah melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki status gizi anak Indonesia agar menjadi lebih baik. Salah satunya melalui program Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) yang mengacu pada kesadaran suatu keluarga dalam mendeteksi, mengantisipasi, sampai dengan menuntaskan permasalahan gizi yang terjadi pada masing-masing anggotanya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi statistik antara penerapan perilaku KADARZI dengan status gizi balita, menggunakan metode analisis cross-sectional. Adapun responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang ibu dan balita usia 6 – 59 bulan di area kerja Puskesmas Mengwi I Kabupaten Badung, yang dipilah dengan cara consecutive sampling. Setelah prosedur pengambilan data selesai, masing-masing variabel diolah menggunakan metode univariat dan bivariat. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar balita adalah laki-laki (59%) yang berada di kelompok usia 36 – 47 bulan (35%), tidak mempunyai permasalahan gizi menurut indeks TB dan BB berdasarkan umur (100% dan 69%), ataupun indeks BB menurut TB (88%). Selain itu, 54 dari 100 keluarga belum memperoleh sebutan KADARZI lantaran tidak mengaplikasikan kelima perilaku gizi baik secara komprehensif. Menurut hasil analisis chi-square, p value yang diperoleh adalah 0,005 (p ≤ 0,05). Nilai tersebut mengindikasikan adanya hubungan antara implementasi perilaku KADARZI dengan status gizi balita di area kerja Puskesmas Mengwi I Kabupaten Badung. Angka rasio prevalensi (PR) yang didapat pada penelitian ini adalah 9,370 dengan interval kepercayaan 95% antara 1,257 hingga 69,863. Pasca dilakukannya studi ini, diharapkan kolaborasi antara POKJA (Kelompok Kerja) IV dengan institusi pemerintah semakin meningkat dalam hal menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pengamalan perilaku KADARZI.

Diterbitkan
2023-10-25
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 105 times
PDF downloaded = 215 times