Hubungan antara Frekuensi Bangkitan Epileptik dengan Kualitas Hidup Pasien Epilepsi di RSUD Mangusada Tahun 2021-2022

  • I Gusti Ngurah Agung Cahyadi Putra Universitas Warmadewa
  • Saktivi Harkitasari Universitas Warmadewa
  • Komang Triyani Kartinawati Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Frekuensi Bangkitan Epileptik, Kualitas Hidup, Pasien Eplepsi, RSUD Mangusada

Abstrak

Epilepsi merupakan suatu keadaan abnormal pada otak, ditandai dengan timbulnya faktor predisposisi secara berkesinambungan dalam terjadinya suatu bangkitan epileptik, dan juga ditandai oleh adanya faktor neurobiologis, kognitif, psikologis, dan konsekuensi sosial akibat kondisi tersebut. Bangkitan epileptik merupakan suatu tanda dan/atau gejala yang timbul sepintas akibat aktivitas neuron pada otak yang abnormal serta sinkron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi bangkitan epileptik dengan kualitas hidup pasien epilepsi di RSUD Mangusada. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional serta menggunakan teknik consecutive sampling. Subjek penelitian ini berjumlah 52 orang pasien epilepsi yang datang ke poliklinik saraf RSUD Mangusada periode Desember 2021 sampai Februari 2022. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, mengumpulkan data sekunder dari rekam medis pasien, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, pada bulan Desember 2021 sampai dengan bulan Februari 2022. Data dianalisis dengan uji Spearman.Tingkat signifikasi pada penelitian ini mendapatkan hasil (p) <0,001 yang berarti frekuensi bangkitan epileptik dengan kualitas hidup memiliki hubungan bermakna. Nilai (r) dalam penelitian ini adalah -0,705 yaitu, hubungan bersifat kuat dengan arah negatif artinya semakin sering terjadi bangkitan epileptik maka tingkat kualitas hidup pasien semakin rendah

Diterbitkan
2022-10-21
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 217 times
PDF downloaded = 1197 times